10

148 22 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🙂 Turnamen nasional

Aku sedang menyiapkan keperluanku untuk turnamen nasional dua hari mendatang dan pintu kamarku terbuka ternyata itu chiharu

"500 ribu yen cukup tidak kara?" Tanya Chiharu.

Chiharu menaruh uangnya di kasurku dan ingin pergi begitu saja.

"Eh banyak sekali!" Kagetku.

"Biaya hidup di tokyo lebih mahal dibandingkan dengan di miyagi." Ucap Chiharu.

"Tapi ini kan uang gajian aniki." Ucapku.

"Tenang saja aniki ada kok uang untuk kebutuhan kalian semua." Ucap Chiharu.

"Ya sudah aku tidak perlu uang ini." Ucapku mengembalikan uang chiharu.

"Pakai saja pasti kara menginginkan sesuatu disana." Ucap Chiharu.

"Aniki cuma tidak mau kara memendam keinginan saja." Ucap Chiharu.

"Kalau memerlukan sesuatu bilang saja ya soalnya aniki punya uang lebih untuk kalian juga dan masalah sewa sudah dibayar kok." Ucap Chiharu.

"Listrik, air, penghangat ruangan dan makanan sudah aman." Ucap Chiharu.

"Aniki sudah memperhitungkan semuanya?" Tanyaku.

"Sudah dan aniki sudah membayar uang spp mu selama satu semester begitulah uang spp hana-chan." Ucap Chiharu.

"Aniki jangan menjual organ dalam lagi." Ucapku.

"Aniki ditawarkan kerja di rumah sakit milik ayah kenjiro." Ucap Chiharu.

"Jadi yah gaji aniki bisa dikatakan naik sedikit begitu dan karena kinerja aniki bagus jadi dapat bonus deh pas gajian kemarin." Ucap Chiharu.

"Oh begitu ya." Ucapku.

"Begitulah namun aniki ingin keluar dari zona itu." Ucap Chiharu.

"Mau memulai bisnis yang aniki bicarakan itu?" Tanyaku.

"Iya mau memulai bisnis." Ucap Chiharu.

"Bisnis apa?" Tanyaku.

"Aniki masih bingung soal itu tapi kara nanti kasih ide ya yang bagus soalnya aniki kan bodoh beda seperti chikara yang pintar." Ucap Chiharu.

"Aniki tidak bodoh kok aku malahan bangga punya aniki." Ucapku.

Chiharu mengacak-acak surai rambutku membuat aku tersenyum.

✔️ Ennoshita Chikara Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang