5

149 30 4
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Chiharu harus

Aku mengambil baju milikku, chikara dan hana setelah beberapa hari lalu aku keluar dari rumah sakit aku kembali ke rumah saat kedua orang tuaku kerja.

Aku selesai memasukkan semuanya dan langsung menutup resleting tas sekolahku walaupun kurasa sangat berat sekali.

"Untuk apa kau kemari lagi anak tidak berguna." Ucap Touchan.

Aku membalikkan badanku dan menatap datar touchan membuat touchan kesal lalu langsung menendangku begitu saja.

"Untuk apa kau membawa tas hah?!" Kesal Touchan.

"Kau menginginkan aku pergi jadi aku akan pergi dari rumah." Ucapku.

"Baguslah kau pergi karena kau memang benar-benar tidak berguna." Ucap Touchan.

Aku menggendong tas sekolahku lalu mengacungkan jari tengah kepada touchan membuat touchan kesal akan ulahku namun aku tidak memperdulikannya sama sekali.

Aku menuju ke apato yang kusewa untuk beberapa bulan ke depan bersama dengan kedua adikku.

Saat tiba di apato aku tersenyum melihat apato tersebut dan mengeratkan tas yang kubawa.

"Oh nak ennoshita ya?" Tanya Seseorang.

Aku membalikkan badanku lalu tersenyum melihat pemilik apato yang kusewakan.

"Pagi bibi!" Sapaku.

"Pagi juga nak." Ucap Bibi pemilik apato.

"Aku lupa mampir ke rumah bibi untuk mengambil kunci apato." Ucapku.

"Nih bibi bawa kunci apato nya." Ucap Bibi pemilik apato.

"Terimakasih banyak bibi maaf merepotkan." Ucapku membungkukkan badanku.

"Sama-sama nak dan apato nya sudah bersih soalnya dibersihkan oleh anak bibi agar tinggal menempati saja." Ucap Bibi pemilik apato.

"Sekali lagi terimakasih banyak." Ucapku membungkukkan badanku.

"Sama-sama nak istirahat saja." Ucap Bibi pemilik apato.

"Baiklah bibi aku izin beristirahat dulu." Ucapku.

"Iya nak." Ucap Bibi pemilik apato.

Aku masuk dan menaruh tasku di depan pintu lalu tersenyum melihat apato yang sudah rapih sekali.

"Setidaknya disini aku bisa mendengar canda tawa kedua adikku." Ucapku.

Aku membuka salah satu kamar dan menaruh baju hana di lemari baju setelah selesai aku membuka kamar lain untuk menaruh baju milik chikara.

✔️ Ennoshita Chikara Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang