9

131 19 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Chiharu sangat

Aku melihat chikara yang tertidur di kamarnya karena dua hari belakangan kemarin terus diare dan hari ini chikara tidak diare namun aku melarangnya sekolah karena wajahnya masih pucat.

Aku keluar kamar chikara dan membersihkan rumah lalu duduk sambil menonton tv karena aku sudah izin tidak kerja karena harus merawat chikara.

"Aniki!" Panggil Chikara.

Aku membalikkan badanku dan menyuruh chikara mendekat.

"Kenapa hm?" Tanyaku.

"Perutku sudah sembuh." Ucap Chikara.

"Iya tahu kok." Ucapku.

"Pizza nya kapan?" Tanya Chikara.

"Nanti dong." Ucapku.

"Kan baru pulih jangan makan pedes dulu." Ucapku.

"Pakai saos tomat saja biar tidak pedas." Ucap Chikara.

"Baiklah ayo." Ucapku.

Chikara langsung kabur ke kamarnya membuat aku terkekeh geli lalu aku menghubungi shirabu karena ingin mengambil hana kembali.

Akhirnya mereka bertiga kembali lagi bahkan hana senang bisa bertemu dengan kedua kakaknya lagi.

"Mau ikut kagak?" Tanyaku kepada shirabu.

"Males ada latihan juga bentar lagi." Ucap Shirabu.

"Thanks ya." Ucapku.

"Iya." Ucap Shirabu.

"Niichan sudah sembuh?" Tanya Hana.

"Sudah dong." Ucap Chikara.

"Kita mau makan pizza." Ucapku.

"Eh benarkah?!" Pekik Hana.

"Tentu princess." Ucapku.

"Makan yang banyak keju nya enak pastinya." Ucap Chikara.

"Nanti kejunya meleleh!" Pekik Hana.

"Nah itu keju nya meleleh!" Pekik Chikara.

"Kalian ini dasar." Ucapku.

"Hahahaha." Tawa Chikara.

Akhirnya tiba di restoran italia dan aku membiarkan kedua adikku memesan pizza sesuka hati mereka.

Aku tersenyum melihat kedua adikku memakan pizza dengan senyumannya membuat aku bahagia karena hal itu.

"Enak?" Tanyaku.

✔️ Ennoshita Chikara Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang