4

156 30 4
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🙂 Chikara tidak mau

Kemarin aku dan kedua saudaraku pulang ke rumah namun kulihat chiharu mendapatkan bekas luka baru lagi.

"Kalian bertiga!" Panggil Touchan.

Aku memeluk hana dengan erat dan chiharu terbangun lalu berdiri di depanku melindungiku dan hana.

"Ada apa?" Tanya Chiharu.

"Kalian sarapan kecuali kau chiharu." Ucap Touchan.

"Kara hana-chan sana sarapan dulu." Ucap Chiharu.

"Aniki juga harus sarapan bersama-sama." Ucapku.

"Kau melawan perintahku chikara!" Kesal Touchan.

Touchan akan menamparku namun malah chiharu yang mendapatkan tamparan dari touchan bahkan kulihat sudut bibir chiharu berdarah.

"Kara sarapan sana aniki tidak masalah." Ucap Chiharu.

"Baiklah aniki." Ucapku.

Aku dan hana sarapan bersama-sama kedua orangtua kami namun kulihat hana malah memegang tangan kiriku sangat erat sekali.

"Cepat kalian berdua sarapan setelah itu berangkat sekolah." Ucap Kaachan.

"Baik kaachan." Ucapku.

Aku dan hana pergi berangkat sekolah lalu aku melihat chiharu tersenyum kearahku saat aku berangkat sekolah.

Sore harinya

Aku berlatih dengan yang lainnya seperti biasa nishinoya dan tanaka berbuat ulah.

"Ennoshita awasi nishinoya dan tanaka!" Pekik Daichi.

"Baik daichi-san!" Pekikku.

Nishinoya dan tanaka aku hentikan agar tidak menggoda dua manager karasuno.

Latihan dilanjutkan kembali.

"Niichan!" Panggil Seseorang.

Aku membalikkan badanku disana ada hana sendirian membuat aku heran karena biasanya selalu ada chiharu bersama hana.

Aku menghampiri hana dan berjongkok di depan hana.

"Ada apa hana-chan?" Tanyaku.

"Aniki sakit." Ucap Hana.

"Hah?!" Kagetku.

"Kepala aniki banyak darahnya hana tidak bisa mengobatinya." Ucap Hana.

"Aniki dimana?" Tanyaku.

✔️ Ennoshita Chikara Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang