Seorang gadis berjalan mengendap ke arah gudang sekolah. Ia melirik sekitar, ini masih pukul enam pagi, seharusnya belum banyak siswa yang datang. Apalagi berjalan melewati gudang yang letaknya di belakang sekolah.
Kriett!
Decitan pintu memenuhi keheningan gudang. Pemuda yang sejak tadi menunggu mengalihkan atensi.
"Sudah lama menunggu?"
Pemuda tersebut menegakkan badan yang semula menyender di meja usang. "Sekitar sepuluh menit. Itu bukan masalah."
Park Jihyo, gadis itu tersenyum mendengarnya. "Boleh peluk?" rengeknya terdengar manja.
Si pemuda terkekeh sebelum merentangkan tangan lebar. Memeluk erat kekasihnya untuk mengobati rindu dua minggu tidak bertemu.
"Kau merindukanku sekali, ya?" goda pemuda yang merasakan betapa eratnya pelukan Jihyo.
"Kang Danieelllllll~"
Daniel tertawa. Senang sekali bisa menjahili kekasihnya.
"Sudah, nanti semakin banyak murid yang datang."
Akhirnya pelukan mereka terlepas. Sebenarnya Jihyo sedikit tidak rela. Tapi mau bagaimana lagi, nanti keberadaan Daniel diketahui orang lain.
Pemuda itu saja menggunakan jaket hitam serta topi dan masker agar tidak terlihat.
"Ini pesanan June dan Yugyeom." Daniel menyerahkan kotak berukuran kecil. "Katakan pada mereka bahwa pusat sedang memiliki kendala, jadi ini sedikit terlambat."
Jihyo mengangguk mengerti, "Akan aku berikan."
Suasana mendadak hening. Daniel melirik jam di pergelangan tangan. Ia harus segera pergi.
"Kau akan pergi?" tanya Jihyo mengerti.
Melihat tatapan kecewa sang kekasih, Daniel merasa begitu bersalah. Mereka tidak dapat menghabiskan waktu seperti pasangan lain. Dirinya saja sampai menitipkan absen kelas pada temannya selama dua minggu penuh.
Omong-omong, Daniel juga bersekolah di sini. Ia berada ditingkat akhir, kelas 3-B lebih tepatnya.
"Kalau kau datang ke pesta Jennie kita akan bertemu."
"Benarkah?"
Daniel mengulas senyum tipis sebelum mengikis jarak diantara mereka. Memberikan ciuman untuk menjawab pertanyaan Jihyo.
Mereka kembali berjarak. Pemuda Kang mengacak surai hitam si gadis sebelum meninggalkannya di gudang.
Gadis Park menghela napas berat, membuka kotak hitam yang menyajikan bungkusan-bungkusan kecil berisi serbuk berwarna putih.
Sebuah narkoba.
-://:-
Jaehyun berdecak kagum melihat permainan basket kelas 3-A. Sangat hebat dan patut dijadikan contoh.
"Permainan Senior Lee memang menakjubkan, tapi ada yang lebih jauh di atasnya," kata Hyunjae membuat atensi Jaehyun teralihkan.
Saat ini sedang jam istirahat, mereka memutuskan ikut menonton basket di lapangan outdoor setelah tak sengaja melewati. Tribun penonton saja di dominasi oleh siswa perempuan.
Bagaimana ya, habisnya mereka tidak mungkin 'kan mengabaikan nikmat tuhan di tengah lapangan itu. Sayang sekali kalau tidak menonton tubuh atletis yang bermandikan keringat.
"Siapa?" tanya Jaehyun tertarik.
"Salah satu senior kita, Jo— aduh..." Dokyeom yang baru datang mengaduh kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD STUDENT || •Jaelice•
Mystery / Thriller[17+] Dark vibes. Mengandung kekerasan. _______________________________________________________________ Psstt! tidak semua yang kalian lihat itu selalu fakta. Hwang Lalisa dan Jung Jaehyun merasakannya. Bagaimana Daesang High School--salah satu seko...