"Kau dimana?" tanya Lisa begitu panggilan terhubung dengan Jaehyun.
"Pesta Jennie."
Lisa refleks menghentikan laju treadmill. "Apa?!"
Diseberang sana Jaehyun mengernyit bingung. "Aku sedang berada di pesta Jennie, senior kita. Ku rasa kau--"
"Kenapa?" Potong Lisa. "Kenapa kau di sana?"
Jaehyun menghela napas berat. "Ada sesuatu di sini."
"Tanpa melibatkanku?" Lisa bertanya dingin. Menatap lurus pemandangan dari balik kaca ruang Gym.
"Ya, tanpa melibatkanmu." Jaehyun menjeda. "Ini berbahaya."
"Keluar dari sana!"
"Aku tidak bisa."
"Jung Jaehyun--"
BUGH
Bip.
Panggilan terputus dengan suara pukulan sebagai penutup.
Lisa segera mengambil jaketnya dan keluar dari ruang Gym. Tempat ini masih berada satu gedung dengan apartemennya, hanya berbeda lantai saja.
Maka ia tak membutuhkan waktu lama untuk sampai di halaman parkir.
Lisa melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Jika Jaehyun tahu, pemuda itu akan mendiamkannya seharian penuh. Tapi masa bodoh untuk sekarang.
Gadis itu bersyukur sekali memiliki otak yang dapat mengingat sesuatu dengan baik. Dan beruntung ia sempat membaca tempat pesta di undangannya.
Barre de liberté.
Salah satu Bar mewah yang mengusung tema eropa. Lisa sampai di tempat dengan dua penjaga di depan pintu.
OH GOD! haruskah masuk dengan sebuah undangan?
Tapi.., tunggu! Mina berkata jika mereka tidak mendapat undangan secara langsung. Seharusnya dirinya diperbolehkan masuk. Iya seharusnya. Tapi nyatanya tidak begitu.
"Silakan tunjukan kartu atau undanganmu, Nona."
"Aku lupa tidak membawa."
Salah satu penjaga menggelengkan kepala sebagai isyarat tidak diperbolehkan masuk.
Namun, seolah dewi fortuna sedang berpihak kepadanya, tiba-tiba dari arah belakang seorang pemuda menunjukan kartu berwarna gold kepada petugas sembari menunjuk Lisa.
"Dia bersamaku."
Lisa belum pernah melihat pemuda ini. Tapi mengingat mereka diperbolehkan masuk, berarti dia salah satu murid Daesang.
"Terima kasih."
Si pemuda hanya membalas dengan anggukkan dan senyum ramahnya.
Lisa segera membaur ke pesta. Mencari keberadaan Jaehyun yang mungkin saja ada di antara mereka.
Namun, keberadaannya disadari oleh seseorang.
"Woah, lihat siapa yang datang."
Musik berhenti, lampu pun menyerot ke arah Lisa begitu sebuah suara mengudara.
"Si anak baru yang mempesona," suara lain menyahut.
Lisa menghela napas pelan. Pilihan tepat jika dirinya memang tidak menghadiri pesta ini. Lisa tahu jika ada sesuatu yang menanti. Jika bukan karena Jaehyun, ia tidak akan berada di sini.
Ketukan heels menarik perhatian ditengah heningnya ruang. Seorang gadis berambut cokelat berdiri tiga langkah dihadapannya.
"Perkenalkan aku Jane, ups! Jennie Kim maksudku." Ia mengangkat sedikit gaunnya seolah-olah memberi salam pada tuan putri.
Lisa mendengus samar, ia tahu itu sebuah ejekkan.
"Aku tidak semenawan itu untuk kau puja."
Akhirnya Hwang Lalisa berbicara, membuat sang lawan tersenyum lebar.
"Tapi kau telah menjadi ratu untuk beberapa minggu di sekolah kami." Jennie menatap ke sekitar.
"Menjadi topik perbincangan setiap murid," lanjutnya menyindir mereka.
Lisa tersenyum tipis, ia mulai mengikuti permainan. "Oh, mungkin mereka memang butuh ratu baru."
Suaranya masih tenang, ia tak terpengaruh dengan tatapan intimidasi dari Jennie. Bahkan dirinya mengabaikan suara-suara sekitar yang mengatakan bahwa ia cari mati karena seberani itu di hadapan Jennie.
Jennie Kim mendekat ke arah Lalisa yang menatapnya santai. Ia menekankan sesuatu. "Mereka.tidak.butuh.ratu.baru."
Lisa berpura-pura terkejut. Ia bahkan menutup mulutnya, "Wah, padahal ratu mereka sebentar lagi akan...,"
Gadis Hwang mengibaskan satu tangannya, seolah mengusir. "Hushh..., pergi."
Jennie tertawa mendengarnya. Ia menepuk dua kali pipi Lisa. "Hei, kau ini anak baru, tapi sudah berlagak, ya?"
"Dengar." Jennie mendekatkan bibirnya ke arah Lisa, ia berbisik. "Kau salah mencari lawan."
Perlahan gadis itu mulai menarik diri. Ia tersenyum miring sembari menghitung mundur dalam hati.
Tiga.
Dua.
Satu.
Byuurrrr.
Bruk.
Ruangan penuh jerit keterkejutan yang berangsur menjadi jerit ketakutan.
Lalisa mendapatkan hadiahnya; seluruh tubuh yang basah oleh air es dan seseorang tergeletak tak bernyawa dihadapannya.
Tangan gadis itu mengepal kuat dengan mata yang bergetar. Ia menatap Jennie nyalang, sedangkan Gadis Kim itu menatapnya remeh.
Hwang Lalisa bukan apa-apa bagi seorang Jennie Kim. Dan itu membuat title Queen of Daesang selalu menjadi tahtanya.
-://:-
[Dark]
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD STUDENT || •Jaelice•
Mystery / Thriller[17+] Dark vibes. Mengandung kekerasan. _______________________________________________________________ Psstt! tidak semua yang kalian lihat itu selalu fakta. Hwang Lalisa dan Jung Jaehyun merasakannya. Bagaimana Daesang High School--salah satu seko...