15

4.6K 183 7
                                    

Banyak typo

Banyak typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








DORR....

"BOS LO GAK PAPA KAN" teriak roby
Yaps yang menembak barusan bukan Lucifer melainkan roby yang menembak kepala lucifer, kini Lucifer sudah tergeletek tak bernyawa
"Huft baru aja mau main, tapi gak papa" monolog dino lalu mengacungkan jempol
"Baby gak papa kan, gak ada yang sakit ataupun lecet kan" tanya daddy bertubi tubi sambil memutar putar badan dino
"Huhu cukup dad dino pusing, dino gak papa kok" jawab dino setelah daddy berhenti memutar mutar dirinya
"Huft sukurlah" daddy bernafas lega
"Ayo lebih baik kita pulang biar kekacauan ini anak buah papa yang mengurus" kata papa lalu mengangkat dino dan berjalan ke mibil tapi dino langsung memberontak meminta turun
"Turunin dulu pa sebentar" kata dino yang langsung di turunkan papa, dino langsung berjalan ke arah daddy
"Dad minta kartu atm dino" kata dino sambil mengadahkan tangan
"Untuk apa? " tanya daddy tapi tak urung tangannya memberikan apa yang bungsunya mau tapi yang diberikan adalah miliknya
"Makasih dad" kata dino lalu berjalan ke arah roby
"Obatin semua yang luka, atm untuk beli bahan makanan di kulkas ambil" kata dino dingin sambil memberikan kartu tadi ke tangan roby
"Makasih bos, terbaik deh" ucap roby tersenyum
"Jaga markas jangan sampai terbobol" kata dino tenang
"Siap" kata roby lalu memberikan sebuah belati hitam kesayangan dino yang ia tinggal di markas, daddy yang melihat itu ingin menarik dino menjauh namun di tahan oleh ayah.
Dino yang melihat kesayangannya pun langsung tersenyum
"Thanks udah bawa arl" kata dino sambil menerima belati tersebut
"Sama sama, yaudah gw balik dulu" jawab roby lalu pergi di ikuti anak buah dino yang lainnya, setelah mereka tak terlihat dino langsung mendekat kearah sang daddy lalu minta digendong
"Buang belati itu baby" kata daddy dingin
"Tidak mau" jawab dino
"Jangan membantah baby buang belayi itu, itu berbahaya" sahut papa
"Ini kesayanganku dad, pa bagaimana bisa dibuang" jawab dino lagi dengan nada kesal
"Hah" vino cengo
"Arl itu kesayangan dino gak mungkin dino buang" jelas dino
"Jelaskan nanti dimansion sekarang lebih baik pulang" kata ayah yang sedari tadi diam lalu mereka pergi menuju mansion

Sesampainya dimansion dino langsung di introgasi oleh anggota williams family
"Jawab yang sejujurnya dino, apa yang kamu lakukan dulu kenapa kau mempunyai belati" kata vino mengintrogasi
"Huft gw tau ini bakal terjadi" lirih dino yang masih bisa di denger mereka
"Jawab dino" kata mama lembut
"Dino bakal cerita jadi jangan di potong" kata dino dan mulai bercerita
"Jadiii dulu...

Flashback:

" huft gua gabut gmna kalo gua jadi pembunuh bayaran aja ya kan lumayan duitnya besar" monolog laki laki mungil yang bernama dino
"Sip deh kita cari mangsa awal" kata dino lalu pergi menjalankan motornya, saat ditengah perjalanan dino melihat seseorang tengah membunuh lalu jasadnya dibuang setekah itu orang tersebut pergi namun dino lebih dulu menghalangi jalannya
"Kau pembunuh bayaran bukan" kata dino menatap orang itu
"Bukan urusanmu" jawab orang itu ingin pergi namun lagi lagi dihalangi dino
"Ayolah jawab saja" mohon dino
"Huh iya aku pembunuh bayaran apa maumu" kata orang tersebut yang ternyata roby
(Disinilah awal pertmuan roby dan dino)
"Aku ingin menjadi sepertimu apakah bisa" kata dino
"Bisa saja, aku akan mengajarimu hingga kau bisa memimpin demon's the geng" jelas roby
"Baiklah aku mau"

𝐙𝐞𝐢𝐯𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚 𝐀𝐫𝐥𝐝𝐢𝐧𝐨 𝐖. [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang