♡|Soraya!|♡
🌼🌼
__________
Keheningan menyelimuti suasana pagi ini di kediaman Zevallo Dirga Galaksa. Hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar di meja makan saat ini. Hingga akhirnya keheningan tersebut pecah saat seseorang mulai berbicara.
"setelah tujuh tahun lamanya,kenapa kamu kembali?"
Pertanyaan itu dilontarkan orang seorang wanita paruh baya bernama Lydia,menatap seorang pria dihadapannya. Lantas pria yang diberi pertanyaan itu menatapnya dengan tenang.
"aku ingin mencarinya bu"
sang ibu memutar matanya malas "siapa yang mau kamu cari vano?" tanyanya.
Dia adalah Javano Zevallo,putera nya yang selama tujuh tahun pergi kini kembali lagi. kedatangannya yang tak terduga tadi malam membuat orang tuanya kesal sekaligus senang.
"berhenti mencari dia yang gak mungkin lagi buat kamu" ujar pak Dirga sebagai ayahnya,beliau sudah sangat kesal akibat tingkah anaknya saat itu membuat dirinya harus merelakan menantu terbaik pilihannya.
Vano menghela napas kasar "berhenti menyindir aku ayah" ujarnya lalu melihat pak Dirga.
"aku udah enggak punya hubungan lagi dengan wanita itu setelah--"
Lidya menyela "Setelah dia membawa kabur uang kamu dan pergi dengan pacar barunya. benar kan?"
"Bu... aku mohon jangan ungkit masalah itu lagi" ucapnya memohon agar Lidya tidak membahas masalahnya.
pak Dirga menghembuskan napas kasar menatap sebal anaknya saat ini "terus mau kamu apa?! kamu yakin bakal nemuin raya lagi setelah semua yang udah kamu lakuin ke dia?!" ujarnya dengan nada sedikit tinggi.
"iya"
Perkataan vano membuat kedua orangtuanya menatap terkejut.
"APA?!!"
vano menutup telinganya "duh gak perlu teriak juga kali" ujarnya malas.
"lagian kamu ngaco! mana mau raya ketemu sama kamu,bahkan anaknya--"
"anak?"
"anak aku bu?!" tanya vano terkejut mendengar ucapan sang ibu mengenai anaknya.
Vano baru ingat ucapannya tujuh tahun yang lalu bahwa ia akan bertanggung jawab atas kelahiran sang anak. Namun nyatanya ia ingkar begitu saja,saat soraya mengiriminya pesan berkali kali bahwa dirinya sudah melahirkan putranya,vano dengan tega lebih mementingkan kekasihnya yang memaksa untuk liburan bersama di Hawaii saat itu.
Dirga yang mengangguk membenarkan "iya.. anak kamu. sekarang dia sudah besar dan sangat tampan" jelasnya dengan bangga akan cucunya.
"aku..."
"boleh lihat fotonya?" pinta vano dengan hati hati.
Dirga dan Lidya serentak menggelengkan kepala.
"GAK AKAN!!"
vano mendadak lesu "aku mohon.. dengan begitu,aku bisa lebih mudah mencarinya nanti" ujarnya dengan tatapan memelas.
"maaf vano. ayah rasa kamu harus berusaha sendiri untuk mencarinya. tidak ada clue untuk yang satu ini"
Lidya mengangguk membenarkan perkataan sang suami "benar.. kamu harus bisa cari mereka tanpa adanya foto. dengan begitu,kamu bisa lebih semangat!" ujar sang ibu dengan semangat.