Bab 2 |Pavlova|

1K 167 7
                                    

♡|Soraya!|♡

🌼🌼

__________

Akhirnya, setelah perjalanan panjang Sebastian Bramasta dari Sydney-Jakarta selama 13 jam lebih pun terbayarkan. Ia sudah tiba ditanah kelahirannya, niatnya ingin menelpon sang adik agar dijemput. Tapi akhirnya tidak jadi, karena ia tahu bahwa mungkin saat ini adiknya masih ada jadwal kuliah, mengingat dirinya yang baru tiba pukul 10.15 saat ini.

Bastian tidak langsung berangkat begitu saja setelah mengemas pakaian kemarin, dikarenakan masih sedikit ada urusan disana dan bisa melakukan penerbangan pukul sembilan malamnya.

"Anjir lumayan pegel ya!" ujarnya menggerakan punggungnya kanan kiri.

Sambil berjalan kearah terminal 3, bastian sibuk memainkan ponsel sekaligus mendorong koper dengan tangan satunya. Ia sedang mengecek taksi pesanannya sudah tiba atau belum. Terlalu asik dengan ponsel, bastian tidak melihat kearah depan hingga akhirnya ia bertabrakan dengan seorang pria didepannya.

Brukk!

Beberapa barang bawaan pria itu terjatuh seperti paspor, buku serta handbag Clutch LV pun ikut terjatuh. Pria itu meringis pelan, mungkin karena tertabrak bahu bastian yang kekar.

"Eh maaf gak sengaja! saya gak lihat tadi" ujar bastian meminta maaf dengan panik. Bukan karena takut si pria kenapa kenapa,tapi bastian takut kalau nantinya ia disuruh ganti rugi Clutch branded pria itu yang terjatuh. Hm

Pria tersebut menunduk mengambil kembali barang-barangnya yang terjatuh "Iya gak apa-apa.. Saya juga gak lihat jalan, makanya nabrak" ujarnya setelah mengambil barang tersebut lalu menatap Bastian sambil tersenyum tipis.

"Ah gitu ya. kirain saya disuruh ganti rugi" balas bastian sambil terkekeh.

Pria itu menggelengkan kepala "enggak,tenang aja, ini gak seberapa. yaudah, saya permisi ya!" ujarnya lantas pamit pergi kearah terminal 3, tempat yang juga bastian ingin lewati. Seketika ia menepuk kepalanya.

"Eh iya taksi gue!"

Krek!

Saat ingin kembali berjalan, bastian hampir terpeleset padahal gak ada orang yang lagi ngepel ditempat ini. Ia mengangkat sepatunya, menemukan sebuah cincin pernikahan berwarna silver.

"Cincin siapa nih?" gumamnya mengambil cincin tersebut dan menelitinya.

Raya?

Gumam bastian dalam hati,mengetahui ada sebuah nama dibagian dalam cincin tersebut. Ia lantas berpikir ;

"Ini punya orang tadi kali ya?" gumamnya kembali lantas menoleh kearah terminal 3 dan tidak menemukan pria yang sempat bertabrakan dengannya tadi.

"gue bawa aja lah. lumayan cartier"

__________

"ya! gue bawa jeevan kerumah ya,dia bilang mau ketemu sama kuma"

ucap Jelita Pangestu, sahabat sekaligus sepupu soraya dari sebrang sana melalui panggilan.

"emangnya jeevan udah pulang sekolah lit? ini masih jam sepuluhan loh" tanyanya melihat jam ditangannya.

"udah rayaaaa, gue gak suruh jeevan bolos kok. yakali gue sebagai gurunya nyuruh dia bolos. yang ada gue dibuang sama lo ke laut!"

Soraya! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang