eighteen

10.9K 1.3K 111
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Haechan melepaskan ciumannya dan mengelus pipi Renjun sebentar, Renjun tersenyum pada Haechan.

"Masuk sana" ucap Haechan

Renjun mengangguk dan menoleh ke arah gerbang, lalu akhirnya mereka tersadar bahwa ada ayah disana yang sedang menatap mereka dengan tatapan dingin.

Renjun lalu menggandeng lengan Haechan di depan ayahnya sambil tersenyum.

"Upss sorry, pasti ngebuat ayah iri ya karena ga bisa kaya gini sama om Winwin" ucap Renjun meledek

Haechan menyenggol lengan kekasihnya setelah mendengar ucapan berani dari Renjun.

"Yaudah sayang aku masuk dulu ya, kamu hati-hati di jalan" ucap Renjun sambil mengecup bibir Haechan di depan ayahnya dan langsung masuk ke dalam rumahnya sambil berlari-lari kecil.

Yuta masih menatap Haechan dan tak mengubah ekspresi nya sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana.

"Kalau gitu saya permisi dulu om" ucap Haechan sambil membungkuk dengan sopan

Haechan baru hendak melangkah tetapi suara ayah dari kekasihnya menginterupsinya.

"Apa yang kamu punya?" Tanya Yuta

"Maksud om?" Haechan balik bertanya

"Apa yang kamu punya sehingga dengan nekat mendekati anak saya"

"Keberanian, satu hal yang om ga punya" jawab Haechan

Yuta menggertakan gigi nya mendengar jawaban dari Haechan.

"Kamu mau mencoba keberanian saya dan apa yang bisa saya lakukan dengan kekuasaan saya?"

"Apapun itu, pasti langkah yang om ambil akan menyakiti anak om sendiri"

"Kamu pikir kamu tidak akan menyakiti dia?"

"Saya akan membahagiakan nya"

"Dengan apa? Uang saja tidak punya. Kalau Renjun tidak mengancam saya, kamu sudah saya keluarkan dari sekolah. Seharusnya kamu bersujud di kaki saya dan berterimakasih"

Haechan tersenyum sedikit menyeringai, lalu ia menurunkan kaki nya dan berlutut di depan Yuta.

"Terimakasih om"

Yuta menyeringai, ternyata Haechan sama dengan penjilat lainnya.

"Terimakasih karena dengan ketidakberanian om, Renjun ada di dunia ini"

Haechan berdiri lagi dan menatap Yuta dengan ekspresi yang mengeras.

"Terimakasih karena sudah menghancurkan Renjun saya, sehingga saya punya kesempatan untuk dekat dengan dia dan punya kesempatan untuk membahagiakannya"

"Kamu tidak berhak ikut campur dalam urusan rumah tangga saya"

"Saya sudah berjanji pada Renjun apapun masalah dia akan menjadi masalah saya, dan akar masalah dari Renjun ada di om"

The Coolest Boy [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang