Jangan lupa tinggal jejak wahai pembaca Gabrian ^3
🌻
¤¤¤
Seorang pemuda berpakaian serba hitam terlihat sedang menatap datar partner bisnisnya.
Pemuda tersebut menaikkan satu alisnya saat dirinya melirik sekilas ke arah kotak yang sedang dibawa oleh anak buahnya.
"Serbuk terbaru seperti perintah lo kemarin," Ucap partner bisnis yang tak lain bernama Ardelio Sean Narendra.
Gabrian mengangguk mengerti. dirinya mengeluarkan sebuah kertas cek bertuliskan jutaan rupiah uang.
"Bayaran lo," Ucap Gabrian.
Lio mengangguk,"Thanks bro," Ucapnya sambil tersenyum tipis sambil mengambil kertas cek tersebut.
Gabrian melirik sekilas ke arah kanan merasakan firasat buruk dan kejanggalan.
Hingga matanya yang tajam tak sengaja melihat seorang berjaket hitam dengan logo yang sangat tidak asing baginya sedang bersembunyi di balik tong minyak yang sudah tidak terpakai.
Sialan polisi batin Gabrian sambil mengumpat dan mendengus kasar.
Gabrian memberikan isyarat melalui matanya.
Sedangkan Lio sang empu hanya mengerutkan kening tak mengerti hingga dirinya menoleh mengikuti arahan isyarat mata Gabrian.
Lio membelalakkan matanya terkejut lalu menatap Gabrian seolah olah bertanya.
"Dalam hitungan ke tiga semua lari berpencar,"Ucap Gabrian sambil memberikan aba- aba.
Lio hanya mengangguk mengerti.
Gabrian memberikan aba-aba lewat tanganya. Ia mengangguk saat sampai hitungan ke tiga lalu berlari dengan cara berpencar.
"BERHENTI KALIAN!!" Teriak polisi tersebut yang keluar dari tempat persembunyiannya.
🌻
Seorang gadis terlihat terduduk menikmati pemandangan jalanan kota jakarta yang ramai lewat kaca yang berada di bus.
Syakila menghela napasnya kasar sebelum akhirnya mengeluarkan sebuah headset untuk mendengar -kan musik.
Karena baginya musik adalah obat yang dapat menenangkan pikiran -nya.
Syakila menyandarkan badanya lalu memejamkan matanya sambil menikmati musik tersebut.
Hingga sebuah guncang kecil membuatnya membuka matanya dan menoleh ke kursi samping kirinya.
Kursi yang tadinya kosong kini telah terisi oleh seorang pemuda yang tak asing menurutnya.
"Kak Gabrian,"Gumam Syakila sambil membelalakkan matanya terkejut.
Sedangkan Gabrian sang empu hanya menaikkan satu alis sambil menatapnya datar.
Shit.. Batin Gabrian mengumpat saat dirinya menoleh kearah belakang.
Terdapat dua orang polisi yang masih mengejar.
Gabrian mengambil kacamata hitamnya lalu memakainya dan mengambil salah satu hendset milik syakila tanpa persetujuan dari sang empu lalu memasangnya di telinganya.
Sedangkan tangannya terangkat untuk membawa kepala gadis tersebut untuk bersandar di bahu- nya dan tangannya merangkul sempurna di lengan gadis tersebut.
Syakila lagi lagi membelalakkan matanya terkejut. dirinya terdiam karena syok bahkan kini jantung -nya sudah meronta ronta dan perutnya seperti terdapat ribuan kupu-kupu yang berterbangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GABRIAN √
Ficção Adolescente[⚠️WARNING BANYAK ADEGAN KERAS, SEDIKIT PERUBAHAN ALUR DARI PART XIX [ APARTEMEN] . SO PEMBACA LAMA DI HARAPKAN MENBACA KEMBALI PADA PART XIX DAN SETERUSNYA] "A-aku suka sama kakak !!" ucap gugup seseorang gadis sambil menundukkan kepalanya. "Yakin...