Katanya,
Orang pendiam adalah orang yang paling menakutkan di bumi ini.
Aku pernah mendengar,
Bahwa orang pendiam memiliki mkna terdalam dalam hidupnya.
Aku percaya itu semua.
Aku meyakini itu semua.
Dari Arka.
***
Pukul enam pagi. Biasanya Arka berteriak ataupun melempari jendelaku dengan batu. Namun kali ini berbeda. Tidak terdengar teriakan, tidak ada lemparan batu ke jendelaku. Hanya ada suara alarmku dan teriakan Mama menyuruhku untuk turun.
Ini weekend, lebih tepatnya hari minggu
"Sarah, kamu nggak main sama Baron atau Emily?" tanya Mama setelah membuka pintuku. Aku menggeleng malas. Kutarik selimutku untuk kembali tidur.
"Sar, Sarah," Mama mendatangiku. Menepuk kakiku berkali-kali,
"Apaan, sih, Ma. Aku mau ti—"
"Arka semalem dibawa Mama sama Papanya naik mobil. Tahu, nggak? Tangan sama kakinya diiket gitu terus—"
"Ma," potongku cepat, "seriusan?"
Mama langsung memukulku dengan bantal, "Ih, dibilangin nggak percaya. Tanya Papa sana. Sampe orang-orang ronda pada liat, kok,"
"Mama tahu dari siapa?"
"Papa, lah. Kan, dia sumber segala informasi."
Aku menggelengkan kepala lalu kembali menarik selimutku. Tidak untuk tidur, hanya memikirkan kalimat Mama tadi.
"Btw, Kak Rully mau balik dari Jakarta, lho."
Aku lagi-lagi bangun, berteriak kencang lalu memeluk Mama erat. Akhirnya kakakku ingat rumah. Hampir setahun dia tidak pulang dengan alasan pekerjaan. Aku terlalu muak dengan pekerjaan dia yang menyita waktunya bahkan untuk keluarga-pun tak ada.
Kak Rully, dia adalah kakakku satu-satunya yang sulit untuk pulang walaupun sehari. Dia bekerja menjadi model di salah satu majalah, kini merangkap sebagai pelatih model di sekolah model. Wajahnya tampan sejak dini, kata orang dia mirip Zain Malik versi Indonesia. Karena julukan itulah, otak besarnya semakin besar dan sombong padaku. Katanya,
"Makanya pake skincare biar ganteng ala Mas Zain."
Aku selalu bertengkar dengannya, namun setelah dia merantau di Jakarta, aku sedikit merindukannya. Bukan karena tingkahnya, karena setiap dia pulang dia selalu membawakan beberapa merchandise tentang EXO ataupun BTS.
Ya, walaupun aku tahu fandom mereka sering bertengkar –istilah sekarang war- aku tidak peduli. Untuk EXO, visual mereka luar biasa, terutama D.O dan Kai. BTS? Lagu mereka bagus. Bisa dipakai untuk healing dan belajar. Untuk bias, aku tidak ada di BTS. Aku hanya penikmat lagu mereka.
Maaf, aku malah membahas diriku. Bukan kisahku dengan Arka. Karena seharian ini aku tidak bertemu dengannya. Jadi, aku hanya berguling-guling di kasur sembari menikmati wajah tampan EXO di dinding kamar dan lagu BTS di telingaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/301769252-288-k331387.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DI BALIK JENDELA
RomanceIni sebuah kisah, tentang seorang pria manis bernama Arka. Dia selalu menatapku dengan berbagai macam tatapan. Tajam, sendu, senang, haru, dan tatapan lain yang kadang membuatku curiga Arka, si pria tinggi dengan beribu kelakuannya di jendela rumahn...