lumpuh II

3K 157 5
                                    

Benar-benar bocah tengik

^________
"Kau bocah ikut aku". (Tunjuknya pada bocah dengan tampang polosnya).

Sesampainya diruangan rahasia bercat merah tepatnya di lantai bawah tanah, terlihat Brian sedang menatap anaknya tajam. "Ada yang mau kau jelaskan Axton ?

"Mommy tak sengaja lewat di depan kamarku dad dan melihat semuanya, ujarnya santai.

"Yeaahh.. tapi karna kelakuan bodohmu itu, mommymu marah denganku. Brian sudah tidak bisa menampilkan wajah tenangnya. Sungguh jika disuruh memilih ia akan menghadapi sepuluh laki-laki daripada satu perempuan yakni istrinya sendiri.

Brian menampilkan wajah gusar sedangkan Axton tiba-tiba mengeluarkan aura yang kuat pertanda bahwa kali ini ia ingin berbicara serius. "Daddy apa semua berjalan lancar ?

Brian yang mengerti kemana arah pembicaraan sang anak langsung berkata, "tentu saja boy, Daddymu tidak pernah gagal.

"Axton tersenyum smirk pada sang tuan demix yang dibalas hal serupa.

"Daddy memang bisa diandalkan, aku ingin daddy memantau keluarga itu. Buat usahanya hancur dan lama disana. Jangan sampai ia kembali kesini menjemput gadisku".

______
Dikamar gadis itu terbangun dari tidurnya. Namun betapa terkejutnya ia ketika mendapati kedua kakinya tidak bisa digerakkan. Ia memukul, menghantam lalu menjatuhkan badannya dari atas ranjang.

Sedangkan di depan pintu bocah berparas tampan, putih bersih tengah memandang datar gadis didepannya seakan menikmati kesusahan sang gadis. Sembari tangan kanannya memegang nampan berisi makanan.

"Baby makanlah. Axton menghampiri lia yang masih kesusahan untuk berdiri.

Lia yang masih tidak bisa menerima keadaannya hanya menatap benci sosok laki-laki yang ia anggap sebagai teman pertamanya. "Aku tidak mau makan teriaknya.

Axton jongkok lalu ia membanting piring di depan gadisnya, ia juga menjambak rambut lia tanpa perasaan. "Kalau gitu jangan makan tekannya. Lalu ia pergi meninggalkan lia yang terkapar seorang diri.

Axton membanting pintu kamar dengan keras. Ia menghajar seluruh bodyguard yang ada di rumahnya tanpa ampun secara membabi buta.

Tiba-tiba terdengar suara cukup keras dari atas tangga "apa kau mau membuat rumah ini menjadi ajang adu tinju Axton. Bunuh saja semua pekerja disini. Tidak cukupkah 24 bodyguard dan 5 pelayan yang sudah kau kirim kerumah sakit pagi ini. Apa sekarang kau ingin menambah koleksi ?

"Sekalian saja kau buat rumah sakit dan kuburan di depan rumah mommy".

Axton yang memang masih marah dan takut menyakiti mommynya Lantas pergi begitu saja tanpa menghiraukan teriakan nyonya demix yang memangil namanya.

_________________________^^^
Kebesokannya tepatnya jam 3 pagi Axton kembali ke kamarnya, yang sekarang sudah di isi gadisnya dengan membawa wadah entah berisi apa.

Iya berbicara dengan gadis yang tertidur disampingnya seolah-olah gadis mungil itu mendengarnya "aku tak ingin melakukan ini baby, tapi kelakuanmu yang memaksaku untuk melakukan ini padamu".

Axton mengecup bibir gadis disampingnya tak lama kecupan berubah jadi lumatan. Iya mengecap, menjilat dan mengabsen setiap ruang yang ada. Lalu ciuman itu turun ke area leher dan dada.

Axton memandang dada di depannya yang masih datar tak lupa ia meninggalkan ruam jejak karya ditubuh gadisnya

"Eughh....lenguh lia yang merasa tidurnya diusik.

Tak lama Axton menyuntikkan cairan epidural ke tubuh bagian bawah gadisnya.

Kilas info epidural ialah semacam obat yang membuat tubuh mati rasa pada bagian tertentu.

Selamat tidur baby. Nice dream.. !!

Axton membaringkan tubuhnya disamping lia, memeluknya dari samping tak lama menyusul kedalam mimpi

___________________
Nextt
Salam Justicia

Posesif Malphas [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang