Bocah Iblis

2.6K 149 8
                                    

Axton membaringkan tubuhnya disamping lia, memeluknya dari samping tak lama menyusul kedalam mimpi.
________________________

Piringan mentari telah menampakkan sinarnya. Satu sosok mungil berparas dewi telah membuka matanya. Iya melihat kakinya sekilas dan menatap laki-laki disampingnya. Matanya tampak kosong tak bernyawa.

Jika dilihat begitu dalam ada duka mendalam di sana. Lalu di susul bocah mungil di sampingnya "eunghh baby kau sudah bangun. Kenapa tidak membangunkanku hem ?".

"Ayo bersihkan dirimu. Mommy sudah masak makanan kesukaanmu loh". Lalu Axton menggendong lia ala bridal style.

Saat akan mencapai gagang pintu toilet lia memberontak "lepas.. lepas brengsek.

Axton yang pada dasarnya tidak mempunyai stok kesabaran. Dia berjalan mendekati jendela kamar lantai atas. Seksama matanya menyorot tajam ke lantai bawah tepatnya kolam renang.

Yups.  Iya berniat baik melemparkan lia dari jendela kamar.

"Hiks kak Ax. Apa yang ingin kau lakukan ? ucapnya terbata-bata.

"Bukankah tadi kau ingin dilepaskan, ucap Axton sembari tangannya mengelus pipi yang nampak merah dibawah kukungannya. Kau tau aku seperti apa tapi kau selalu menguji kesabaranku baby. Aku tidak tahu bagaimana lagi mengajarimu untuk patuh.

"Bukan itu yang.....

Belum selesai menyelesaikan ucapannya Axton melemparkan lia dari jendela kamarnya.

"Byur...  tolong ...tolong.. tooo..long..

Para bodyguard yang puluhan jumlahnya tiba-tiba berkumpul di tempat asal suara. Banyak dari mereka yang masih mempunyai hati nurani menceburkan dirinya ke kolam renang.

"Dor. .dor....doorr... bunyi tembakan berlangsung dari lantai atas tepatnya bocah iblis yang sedang memandang tajam ke bawah sana. "Siapa yang menyuruh kalian untuk membantunya hah ?

Kolam renang yang biasanya putih jernih seketiba berubah menjadi genangan darah.

Beberapa bodyguard yang masih di tepi kolam seketika badannya menjadi kaku gemetar ketakutan. Orang yang tidak tau keluarga ini akan mengira keluarga demix pengusaha terkaya, dengan istana yang menjulang tinggi. Siapa sangka di dalamnya selalu ada pembantaian setiap jam bahkan menit.

"Tuan muda. Nona muda bisa meninggal jika dibiarkan seperti itu. Ucap kepala pelayan roxi yang tidak tega dengan nona mudanya".

Axton hanya diam menatap sendu kebawah sana

Roxi kepala pelayan yang memang sudah memahami watak tuan mudanya yang sudah mengizinkan langsung bergegas menolong nona mudanya.

Skip sehari kemudian
_______________________
Setelah drama yang terjadi kemarin lia sudah jarang memberontak lagi.
Seperti biasa Axton mengurus keperluan lia. Dari mulai memakaikan baju, menyiapkan keperluan sekolah tapi pagi ini keadaannya cukup berbeda dengan lia di kursi rodanya.

Saat mandipun hanya Axton yang selalu mengajak lia berbicara. Sesekali lia hanya mengangguk dan menggeleng.

Axton tidak banyak bermain dikamar mandi karna iya tau gadisnya sedang tidak baik-baik saja. Tapi tidak untuk lain kali bahkan jika gadisnya tetap mengacuhkannya iya akan membuat gadisnya tidak bisa turun dari ranjang sedetikpun.

Hanii.. cepat kesini, teriak Axton.

Hani yang memang dilantai bawah membantu memasak di dapur lari terbirit-birit mendengar teriakan menggelegar dari lantai atas. "Iya tuan muda. Ada yang bisa di bantu ? Ucap hani dengan nafas ngos-ngosan.

"Cepat kau bantu nyonya mudamu. Aku masih ingin berkemas". Lalu Axton berjalan menjauh.

Setelah sosok laki-laki itu menghilang hani menghampiri lia yang duduk dikursi rodanya. "Kenapa dengan kakimu lia ? Ujarnya seakan tidak tau apa-apa.

Lia yang sudah tidak bisa mempertahankan wajah datarnya langsung saja terisak di pelukan hani. "Hikss kak hani. Tolong bawa kabur lia dari sini hiks... Axton jahatin lia hiks".

Lia menempelkan ingusnya di baju hani srutt "maaf kak hani lia gak sengaja.

"Bocah ini. Menjijikkan. Muak sekali melihat wajahnya yang sok polos, baguslah sekarang lumpuh jadi aku tak perlu lagi pura-pura menemaninya bermain. batin hani"

Disekolahhh.......

Nexttt salam justicia
________________________

Thankyou buat yang baca, yang udah vote. And thankyou very much buat yang udah ngasik komentar masukan. Seperti biasa lapak ini santuy. Bebas berpendapat.

Posesif Malphas [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang