16

2.7K 109 24
                                    

Axton tersenyum "menggemaskan batinnya". ia merasa hangat saat gadisnya menghawatirkannya.

_______________________

"Astaga...." teriakan melengking dari ruang tamu seketika bagaikan bom melengking nyaring menembus telinga manusia di manshion itu. Lina berjalan tergesa-gesa kedepan pintu "astaga Lia kamu tidak apa-apa kan ? Lina bertanya dengan terus memutar badan gadis itu.

Sedangkan Axton yang merasa sudah hafal kelakuan mommynya hanya mendengus. Oh ayolah orang waras manapun pasti tau, disana lia baik-baik saja bahkan tubuhnya bersih. Tak seperti dirinya yang harus bermandikan darah.

"I'm fine mom tapi kak Ax, lia melirikan matanya pada Axton.

Lina melirik arah pandang lia "ah bocah bau itu, Sana mandi ucapnya acuh" tanpa rasa khawatir sedikitpun seakan itu sudah biasa terjadi.

Axton hanya berjalan acuh menaiki tangga disusul gadis itu.

*****

Malam yang paling ia sukai sekarang menjadi malam yang paling ia hindari. Jika waktu kecil lia suka dengan kisah dongeng cerita ibunya. Namun tidak kali ini. Tepat selesai makan malam pria itu selalu menghampiri tempat tidurnya.

Bunyi putaran jarum jam yang terus bergesekan seakan memberi peringatan untuknya. Lia gelisah duduk lalu berdiri, hal itu dilakukan secara berulang-ulang dengan tatapan mata tak lepas dari pintu kamarnya "Apa aku harus pura-pura tidur gumamnya. Bagaimana kalau pura-pura datang bulan ? Oh tidak-tidak. Dia menggelengkan kepalanya ragu kalau itu rencana konyol".

Mengingat Axton bukan orang yang mudah dibodohi ia mengambil opsi pertama. Perempuan itu naik keatas kasur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya sampai kepala.

Ceklek....pintu dibuka

Debaran jantungnya meningkat dua kali lebih cepat seiring dengan bunyi langkah kaki yang kian mendekat.

Tiba-tiba dari belakang pria itu menciumi kepala, leher dan terus mengendus ceruk leher perempuan disampingnya "Aku tau kau belum tidur, kata sosok itu", dia membalikkan  badan wanita disampingnya dan secepat kilat ia memasukkan pil itu tanpa membiarkan wanita disampingnya memberontak dan berakhir dengan aktivitas panas keduanya.

Amelia terbangun jam 3 pagi. Sengatan rasa sakit disekujur tubuhnya menyentak dirinya untuk bangun dari rasa kantuk. Memikirkan nasib kehidupannya sebagai seorang gadis yang sudah hancur berulang kali membuat dirinya memupuk rasa benci pada laki-laki itu. Dia melihat kesamping tempat tidur sudah kosong dan sekali lagi ia tak peduli tentang itu.

Di balik pagar sosok laki-laki berjaket hody hitam dengan memakai masker tengah memanjat dengan otak geniusnya ia membobol kunci rumah tanpa hambatan sedikitpun "Ada tamu tak diundang rupanya, ucap seorang pria yang tengah berkutat dengan pisau dikegelapan malam".

Tidak mengherankan tuan muda dari keluarga Demix akan secepat itu mengetahui rencananya mengaca pria di depannya bukan orang sembarangan.

Dion mengiris pergelangan tangannya. Darah yang mengucur itu ia simpan dalam gelas kaca mewah bening miliknya. Digelapnya malam ia meletakkan gelas itu diatas meja "izinkan yang hina ini menjamu tuan muda, ucap dion dengan tatapan semerah darah pada sosok didepannya".

Axton mengamati pria itu "cihh psikopat ternyata" dia masih berdiri diseberang meja tanpa gentar sedikitpun "kau tau berurusan dengan siapa ? Tekan Axton dengan menatap angkuh pria itu".

"Tentu saja, ujar Dion. Mana mungkin aku mengusik musuh yang belum aku kenal lanjutnya".

"Peduli setan dengan masalahmu, kau sudah mengusik milikku balas Axton dengan melempar pisau pada pria itu".

Secepat kilat dion menghindar "Oh shiit" telinganya tergores "Milik yang kau ambil secara paksa, dion membenarkan dengan senyum mengejek.  aku rasa dia tidak pernah mencintaimu ia menaikkan alis seolah tebakannya benar".

Dengan cepat Axton menghantam wajah memuakkan itu "Tutup mulutmu bangsat". Dia memukul secara terus menerus wajah didepannya.

Perkelahian keduanya berlangsung satu jam hingga Axton berdiri dengan menatap angkuh pria dibawahnya yang sudah mulai hilang kesadaran "kenali lawanmu sebelum lawanmu mendatangimu" pepatah itu sepertinya cocok untukmu dude.

Di detik terakhir ia masih menendang tubuh itu 'bugh...lalu pergi dari rumah Dion dengan berjalan santai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Posesif Malphas [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang