03. Usaha Zella

34 9 6
                                    

Pagi hari di sekolah, Zella dengan senyum nya memasuki kelas yang masih sepi karena hari masih lumayan pagi.

“Pagii Reee !” Sapa Zella kepada Rea yang sudah duduk manis di kursinya dan diatas meja ada buku tulis yang ditumpuk dengan buku lainnya. Kalian tau itu sedang apa ? Ya benar menyalin jawaban alias mencontek haha.

“Pagi.” Sapa Rea singkat masih sibuk menyalin jawaban temannya yang indah itu kedalam bukunya.

“Ngerjain apa ?” Tanya Zella kepada Rea.

“Matematika.” Jawabnya.

“Emang ada tugas ?” Bingung Zella.

“Ada Jel.”

“Yang mana ?”

“Hal 12 yang ada tabel.”

Zella masih mencoba mengingat-ingat.

“Aku tau kamu pasti belom, udah sini ikutan nyalin aja.” Ucap Rea masih fokus pada bukunya.

Lima detik kemudian, Zella teringat akan tugas itu.

“OH IYA AKU BELOM !” Ucapnya saat teringat, langsung ikut duduk dan menyalin jawaban bersama Rea.

“Sudah kuduga.” Batin Rea, tebakan nya pasti benar.

Lima menit kemudian.

“SELAMAT PAGI TEMAN-TEMANKU TERCINTAA !” Teriak Embun saat memasuki ruang kelas.

“Pagi Mbun.”

“Kurang kenceng Mbun.”

"Wah suaranya bisa gantiin toa ni wkwk." Sahut beberapa teman-temannya.

Embun hanya cengengesan, ternyata teriakan nya terlalu kencang lalu ia pun berjalan cepat ke tempat duduknya.

Saat sampai di tempat duduknya, ia melihat Rea dan Zella yang sibuk menulis.

“Aku nyapa nya kenceng lo, ko kalian nggak jawab ? Apa kurang kenceng ? Terus ini lagi ngapain ?” Tanya Embun bertubi-tubi.

“Pagi Embun.” Sapa Zella masih sambil menulis.

“Pagi, PR.” Jawab Rea singkat dan masih fokus menyalin.

Seketika Embun ngebug saat mendengar kata ‘PR’.

“Ha ?” Tanya Embun masih setengah sadar.

“Ho ha ha ha.” Kata Rea mengejek Embun ketika sedang ngebug.

“Pasti belom, sini ikutan aja Mbun.” Ucap Zella menarik tangan Embun.

“Hehe.” Embun hanya nyengir dan ikut menyalin.

Memang trio sableng kalau ketinggalan tugas juga pasti barengan.

“Akhirnya selesai !” Seru ketiganya bernapas lega setelah selesai menyalin.

Bel kurang 5 menit, Hana pun datang.

“Pagi Hana, baru dateng ?” Sapa Zella kepada Hana yang baru duduk di kursinya.

“Pagi.” Sapa Hana sambil mengangguk.

“Kamu nggak sapa aku Han ?” Tanya Embun kepada Hana dengan wajah memelas.

“Nggak usah melas gitu, jelek !” Hardik Rea kepada Embun.

“Cantik gini, yakan Han ?” Tanya Embun meminta persetujuan kepada Hana.

Hana hanya mengangguk.

“Tuhkan !” Ucap Embun sambil menjulurkan lidah.

Rea hanya memutar bola mata malas.

RE(THE)A {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang