“Kita boleh gabung ?”
Rea, Embun, Zella dan Hana spontan menengok ke arah suara.
“Mela, Fama ?” Ucap Rea sudah kenal dengan mereka.
Mela Cantika Adinata dan Fama Abelle Olivia.
Mereka berdua adalah murid yang lumayan rajin, mereka juga penghuni tempat duduk paling depan, barisan kedua ditempati oleh Zella dan Hana lalu barisan ketiga ditempati Rea dan Embun. Sebenarnya Rea dahulu yang sksd dengan mereka karena tugas matematika yang kemarin.
Flashback on
Rea dengan berbalut jaket favoritnya berjalan menyusuri koridor yang masih sepi, membuatnya berjalan dengan amat santai sambil sesekali menguap karena ini termasuk jam yang terlalu pagi untuknya.
“Hoaamm, pake acara kepagian lagi.” Gerutunya mengecek jam di hp nya yang masih menunjukkan pukul 6 lebih 10 menit biasanya ia baru otw atau sampai sekolah pukul setengah 7 jadi pukul segini masih terlalu pagi baginya.
“Dahlah.” Pasrah Rea lalu melanjutkan jalan nya menuju ruang kelas.
Sampai di depan kelas, ia membuka pintu kelas dengan perlahan memperlihatkan hanya anak rajin yang sudah menempati tempat duduk mereka, ya mereka adalah Mela dan Fama.
“Assalamualaikum.” Ucapnya saat memasuki kelas.
“Waalaikumsalam.” Jawab mereka berdua saat mendengar salam.
Terlihat di atas meja mereka ada buku. Rea pun mencoba mendekat dan melihat ternyata itu buku matematika membuat Rea mengernyitkan dahi.
“Ada tugas ges ?” Tanya Rea berhenti di sebelah meja mereka.
“Iya ada.” Jawab Mela.
“Masa ? Ko aku nggak inget.”
“Iya yang halaman 12, dua hari yang lalu dikasinya.” Fama menanggapi.
Rea makin mengernyitkan dahi, “Kayaknya sindrom pelupaku kumat lagi, bodolah pake jalan pintas aja udah mepet.” Batinnya bermonolog sendiri.
“Aku mau nyalin boleh ?” Tanpa basa-basi Rea meminta ijin untuk meminjam ralat menyalin jawaban temannya itu ke dalam bukunya, jika dia bilang meminjam berarti bukan untuk jawabannya sedangkan tujuan Rea adalah jawabannya jadi menurutnya kata yang tepat adalah menyalin.
“Nyontek maksudnya ?” Tanya Mela sedikit bingung.
“Nyalin bahasa halusnya.” Rea menjawab dengan santai sambil tersenyum.
“Hahaha bisa aja kamu.” Sahut Fama sambil terkekeh.
Setelah itu Fama menyodorkan buku tulis miliknya ke arah Rea.
“Nih, nanti sebelum pelajaran balikin ya.” Ucapnya.
“Siap, makasih ya.”
“Sama-sama.”
Rea pun duduk ke bangkunya dan menyibukkan diri menyalin jawaban Fama itu ke dalam buku tulis matematika nya sampai setelah itu Zella dan Embun datang lalu ikut menyalin jawaban bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
RE(THE)A {HIATUS}
Teen FictionFrom this : "Nangis ? Sedih aja aku nggak pantes." To this : "Bisa temenin ? Aku lagi kacau sekarang." Kehidupan gadis remaja yang semula tenang kini mengalami gelombang, mulai menyukai hal yang tidak seharusnya disukai bahkan sampai mengubah namany...