5 - Gadis Kecil

67 5 0
                                    

Saat itu bandara cukup ramai oleh orang-orang yang keluar dan masuk.

Nay dengan hati-hati mendorong troli yang sudah di penuhi barang bawaannya, sambil memegangi tangan kecil putrinya yang masih linglung dan mengantuk, berjalan menuju pintu keluar.

Sambil berjalan, Nay juga tak lupa melihat sekelilingnya mencari sosok Ahn yang telah ditugaskan Vin untuk menjemputnya.

Namun karena keramaian, sosok Ahn tidak juga terlihat. Nay yang sudah berjalan menuju pintu keluar bandara pun bermaksud menghubungi asistennya itu. Dia berjalan kepinggir, lalu melepaskan troli barang dan tangan putrinya sejenak bermaksud untuk mengambil ponsel di dalam tasnya.

Namun, baru saja ponsel dikeluarkan, tiba-tiba terdengar jeritan nyaring dibelakangnya, "AH!" yang seketika membuat Nay menoleh.

Tak jauh di belakangnya dan langsung menarik perhatiannya adalah ada dua orang gadis kecil sebaya yang sedang berdiri berhadapan, dan mengejutkan, salah satu gadis itu adalah putrinya – Lyn.

Nay pun segera melupakan rencana dengan ponselnya, lalu bergegas menghampiri kedua gadis kecil yang tampaknya sedang bermasalah itu.

"Lyn!" panggil Nay pada putrinya, "Ada apa nak?"

Lyn melihat ibunya datang, menoleh dan tampak kebingungan. "...bu!"

Nay melihat wajah putrinya lalu beralih ke gadis kecil lainnya. Saat melihat wajah gadis itu, Nay pun langsung mengenalinya sebagai gadis kecil yang satu pesawat dengan mereka sebelumnya.

Namun, Nay segera memperhatikan ada yang salah dengan ekspresi gelap di wajah gadis kecil itu. Gaun merah mudanya yang cantik sudah sangat kotor dan sepertinya adalah noda dari es krim coklat yang telah tergeletak di lantai ditengah-tengah kedua gadis kecil itu berdiri.

"Sangat kotor! Menjijikan!" keluh kesal gadis kecil itu mengerutkan kening, memandangi gaunnya tampak marah dan jijik.

Lalu saat gadis itu mengangkat kepalanya dan melihat Lyn, gadis itu pun menyemburkan amarahnya. "Anak bau! Lihat apa yang kau lakukan? Tidak punya mata ya? Kau merusak gaunku!"

"Maaf aku tidak sengaja!" kata Lyn tampak bersalah.

"Maaf? Begitu mudah bagimu untuk minta maaf setelah merusak gaunku? Apa kau tau berapa harga gaun ini? Ini gaun edisi terbatas dan sangat mahal! Sekarang, kau merusak gaunku!" maki gadis kecil itu sangat marah.

"Aku tidak bermaksud begitu..." bantah Lyn.

"YA ITU KAU!"

Nay masih terpana dengan apa yang terjadi pada kedua gadis kecil itu, dan bahkan sangat terkejut dengan semburan kemarahan yang begitu kasar dari gadis kecil yang tampak berpenampilan lembut didepannya.

Karena amarah dan suara tajam gadis kecil itu, banyak orang penasaran mengalihkan perhatian kearah mereka, dan bahkan tak sedikit berkumpul disekeliling seperti sedang menonton pertunjukan.

"Mom!" panggil Lyn dengan suara bergetar menarik-narik tangan Nay dengan cemas. "Lyn sungguh tidak sengaja menabraknya. Seseorang kakak datang memberi Lyn es krim dan saat aku berbalik, dia sudah berada dibelakangku dan es krim tumpah di gaunnya. Sungguh, aku tidak sengaja!"

"PEMBOHONG! KAU PASTI SENGAJA!" bentak keras gadis kecil itu.

"Tidak!" balas Lyn tegas.

"Kau iri padaku kan? gaunku sangat cantik dan mahal, tidak seperti gaunmu yang jelek dan murahan. Kau pasti sengaja merusaknya, sengaja menumpahkan es krim padaku, ya kan?"

"Itu tidak benar!" bantah Lyn lagi lalu menoleh pada Nay, "...mom..."

Nay tentu saja mengenal putrinya lebih baik dari siapapun. Melihat ekspresi bersalah dan takut putrinya, Nay langsung memahami sedikit jika es krim itu mungkin memang dijatuhkan oleh putrinya dengan tidak sengaja.

Nay menatap gadis kecil pemarah di depannya, lalu dia sedikit membungkukan badan untuk lebih dekat yang membuat gadis kecil itu semakin mengerutkan kening dan menatapnya dengan tajam.

Nay tersenyum dan berkata sangat lembut, "Gadis kecil, aku ibu anak ini. Apa kau baik-baik saja? Putriku mungkin tidak sengaja menjatuhkan es krim dan mengotori gaunmu, bisakah kau memaafkannya? Tante pasti akan mengganti kerugian gaunmu, bagaimana?"

Gadis kecil itu telah menatap wajah cantik Nay dan sedikit terkejut dihatinya, karena ternyata ibu anak ini sangat cantik bahkan sebanding dengan kecantikan ibunya. Namun, saat mata tajamnya beralih mengamati keseluruhan penampilannya Nay yang tampak sangat sederhana, gadis itu tidak bisa menahan jijik dan mencela.

"Bisakah kau menggantinya? Apa kau punya uang?" tanya gadis itu dengan tempramen putri bangsawan yang sombong.

Nay langsung terpana. Dia akan menanggapi, namun baru saja mulutnya terbuka tiba-tiba suara seorang wanita menyela.

"Apa yang terjadi disini?"

Nay pun mengangkat kepalanya dan menoleh keasal suara itu. Dilihatnya saat ini adalah sepasang pria dan wanita berjalan berdampingan kearah mereka, diikuti oleh sekitar 10 pria berjas lengkap serba hitam tampak seperti pengawal.

Pria dan wanita itu tampak sangat serasi dan cantik.

Meski di tengah kerumunan banyak orang, penampilan merekalah yang paling menonjol. Kehadiran mereka penuh dengan momentum mulia, kekayaan, dan kekuasaan yang semakin menarik banyak perhatian.

Nay pertama melihat wanita itu. Jika sebelumnya di pesawat dia hanya melihat profil sampingnya, namun melihatnya secara menyeluruh dari depan, dia tetap langsung mengenalinya sebagai ibu dari gadis kecil sombong ini. 

Cinta Satu MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang