Vote dulu sebelum baca😉❤️❤️❤️ : Hari berikutnya/beberapa hari kemudian
*** : Beberapa jam kemudian
~~~ : beberapa saat kemudian/beberapa menit kemudian
✨ Happy Reading✨
❤️❤️❤️
"Heh lo!"
"I-iya, kalian manggil Atha?"
"Ya iyalah, pake nanya lagi."
"Ada apa?"
Bugkhh!
"Ahh..." Atha memegang pipinya yang terasa sakit. Reyhan baru saja melayangkan pukulan padanya.
"Sakitt... Kenapa kamu pukul Atha?" Atha merasakan nyeri di pipi dan sudut bibirnya.
"Halah.. orang kayak lo emang pantes dipukul kayak gini. Seneng kan lo, kemaren ditolongin cewek lo itu, lain kali jangan harap lo bisa kabur dari gue."
Atha menegakkan dirinya sendiri yang semula tertunduk. Belum sempat berdiri dengan benar, satu pukulan lagi melayang tepat mengenai perutnya. Seketika rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Heh lo semua, gue kasih tau.." Reyhan menjeda kalimatnya sambil menunjuk murid-murid lain yang mengerumuni mereka.
"...lo semua boleh lakuin apapun ke anak stres ini. Silahkan!" Reyhan tertawa bangga setelah berucap demikian, juga kedua anak buahnya, Farhan dan Alvin.
Mereka bertiga berlanjut memukul Atha. Siswa-siswi lain tidak ada yang berniat menolong, justru mereka tertawa dan menyoraki. Mereka menganggap hal seperti itu adalah sebuah tontonan yang menghibur, bahkan tak jarang ada yang merekam kejadian itu.
Thania yang baru saja datang, terkejut melihat apa yang terjadi di lapangan basket sekolahnya itu.
"Atha!"
"Apa-apaan kalian?! Berhenti!" Thania segera menghampiri Atha yang sudah tergeletak di lantai lapangan.
"Atha! Atha! Lo gapapa?"
"Kalian apa apaan sih?" Thania menatap tajam kearah tiga orang yang berdiri di hadapannya.
"Lo semua juga, apaan cuma liatin doang!" Thania menatap murid murid yang mengerumuninya. Bukannya menjawab mereka justru pergi begitu saja seolah tak peduli. Reyhan dan dua anak buahnya juga akhirnya meninggalkan Thania bersama Atha di tengah lapangan basket.
"Raka!" Thania yang melihat Raka dan Kinan berjalan di parkiran lalu memanggil berteriak.
Mereka berdua yang baru saja datang lantas menghampiri.
"Atha! Kenapa dia?!" Kinan berteriak.
"Nanti gue ceritain. Ini bantuin dong, bawa Atha ke UKS."
Raka lalu membopong tubuh lemas Atha menuju UKS.
Sesampainya di UKS.
"Atha lo tiduran aja dulu, gue obatin."
"Atha bisa sendiri kok. Tata duduk aja nanti capek."
"Capek apaan, ngobatin doang."
"Yaudah, lo tiduran aja." Ucap Thania mendorong pelan kedua pundak Atha agar dia merebahkan tubuhnya.
"Maaf ya, gara-gara Atha kalian jadi susah." Atha menunduk lesu setelah kembali mendudukkan dirinya.
"Gapapa lah, Tha. Kita kan teman." Sahut Kinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHANIA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [ON GOING] Ini tentang Athaya dan Thania yang sama-sama terluka karena keluarga. "Atha anak nakal, jadi ayah suka marah." "Papa yang udah bikin keluarga gue hancur." ..... "Atha sayang ayah, ayah sayang Atha kan?" "Papa...