Halooo...
Lia kambek nih.
Ada yang kangen nggak? Nggak ada ya😔Maaf ya lama banget nggak apdet, maap banget.
Kamu yang baca ini masih sekolah, kuliah atau malah udah kerja?
Kalau Lia sih masih cekulah, hehe..
Okelah, selamat membaca♡♡
Vote nya jangan lupa, macihh..
"Aku Hana, sahabatnya Atha." Perempuan yang diketahui bernama Hana itu tersenyum manis ke arah Thania. Thania justru merasa kesal kepada perempuan itu, entah kenapa.
"Sahabat?" Thania mengernyit tak suka.
"Iya, jadi gini. Hana itu sahabat Atha dari kecil, dari masih TK, kita juga satu sekolah waktu SD, tapi harus pisah gara-gara Atha ikut ayah yang pindah tempat kerja, juga pindah rumah. Dan sekarang ini kita baru ketemu lagi." Atha bercerita, justru membuat Thania semakin kesal.
"Kamu temennya Atha ya?" Gadis itu bertanya masih dengan senyum.
"Iya." Thania menjawab dengan wajah datar.
"Cantik." Gadis itu memuji. Thania juga tak bisa memungkiri bahwa gadis di depannya ini sangat cantik. Dengan tampilan sederhana yang justru membuatnya terlihat anggun.
"Makasih." Thania tersenyum kikuk.
"Kamu darimana?"Atha bertanya pada Hana.
"Ah, itu. Dari rumah sakit, biasalah." Gadis itu tertawa hambar.
"Jadwalnya ya? Kok sendirian?" Atha bertanya lagi, membuat Thania merasa dilupakan. Tapi ia juga penasaran mengapa gadis itu pergi ke rumah sakit, dan ia menyebut itu sudah biasa.
"Iya, hari ini jadwalnya. Kak Al lagi ngerjain tugas kuliah, jadi nggak bisa nemenin."
"Kamu pindah kesini ya?" Atha bertanya sudah seperti wartawan.
"Em.. ngobrolnya bisa sambil duduk nggak? Di cafe gitu? Pegel kaki aku." Thania memotong percakapan mereka.
"Oke, ke cafe depan situ yuk!" Atha menunjuk cafe tak jauh di depan mereka. Cafe itu adalah tempat dimana biasa Atha bekerja.
Setelah mereka semua duduk, Atha menanyakan kembali pertanyaan tadi. Lalu dijawab Hana.
"Iya, aku pindah kesini mulai sekarang. Ikut kak Al yang kuliah di sini."
Mereka lanjut mengobrol sambil minum kopi pesanan. Lebih tepatnya Atha dan Hana yang asyik mengobrol, melepas rindu. Thania mungkin hanya sesekali ikut mengobrol.
"Pulang yuk, dah mulai sore." Thania berucap datar mengajak Atha pulang.
"Eh tunggu bentar, aku boleh minta nomor kalian?" Gadis itu berucap ragu. Ia juga tidak pernah berhubungan dengan Atha melalui telepon atau bahkan pesan singkat. Mereka dulu berpisah saat sama-sama belum memegang handphone sendiri.
Atha yang dengan senang hati memberikan nomor teleponnya membuat Thania jengkel. Ia mungkin... cemburu?
"Thania? Boleh aku minta nomor kamu?" Hana bertanya polos, membuat Thania ingin mencakar cakar wajah polos itu.
"Hp lo mana?"
"Ini." Hana memberikan hp-nya, Thania mengetikkan nomornya di hp Hana.
"Nih." kemudian mengembalikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHANIA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [ON GOING] Ini tentang Athaya dan Thania yang sama-sama terluka karena keluarga. "Atha anak nakal, jadi ayah suka marah." "Papa yang udah bikin keluarga gue hancur." ..... "Atha sayang ayah, ayah sayang Atha kan?" "Papa...