seseorang mencintai kamu melebihi mencintai dirinya sendiri, tetapi kamu mengabaikannya.
__________________________Malam hari ini sesuai janjinya pada Farsya, Samuel menemani gadis itu dirumah hingga orang tua nya pulang. Tidak seperti malam-malam sebelumnya, sosok Gama, Shaka dan Arka juga datang kesana tanpa diminta. Awalnya Farsya tidak terima dan merasa kesal karena sekarang justru dia tidak bisa berduaan dengan Samuel. Tapi apa boleh buat, karena tahu akan percuma, Farsya pun memilih membiarkan.
"Orang tua lo balik jam berapa? " tanya Samuel, yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Dengan Farsya yang duduk di sebelah nya.
"Gue gatau, Sam. Masih lama kali. " sahut Farsya yang sedang memakan keripik kentang nya.
"Emang pembantu lo pada kemana? Gue heran mereka gaada mulu tiap orang tua lo balik lama. " celetuk Arka.
Farsya menatap kesal pada Arka yang malah membahas itu, "Ya mana gue tau sih, Ar. "
Arka mengerutkan kening nya, "Lah? Lo kan majikannya masa kagak tau? "
Farsya berdecak sebal, "Udah deh banyak tanya lo, ah! "
"Yaelah, Far. Gue cuman heran doang makanya banyak nanya. Lagian lo gak kasian sama ceweknya Sam kalo cowoknya lo bawa kesini mulu? " ucap Arka, lagi.
"Apa sih, Arka?! Samuel juga gak masalah nemenin gue terus, Sera juga kayaknya gak peduli kalo Samuel sama gue! Kenapa lo yang rese?! " decak Farsya.
"Sera bukannya gak peduli kalo lo sama Samuel mulu. Tapi dia menghargai lo sebagai sahabat masa kecil nya Samuel. Dia sadar sama posisi dia sebagai pacar Samuel gaakan bisa mengalahkan posisi lo yang udah kenal Samuel dari kecil. " balas Arka sambil menatap tajam Farsya yang terdiam.
"Lo ngomong apa sih? Bisa diem gak? " ujar Samuel merasa jengah dengan pembahasan tadi.
"Gak usah bahas beginian sekarang. " lanjut Samuel
Arka menghela nafas nya lalu mengangkat kedua tangannya tanda menyerah, "Oke, gue diem. "
"Sam, lo bisa balik duluan, biar gue sama yang lain nemenin Farsya dirumah. " suara berat Gama tiba-tiba terdengar yang langsung mendapat delikan tajam dari Farsya.
"Enggak! Samuel tetep disini. Kenapa gak kalian aja yang balik duluan?! " sergah Farsya menahan lengan Samuel
"Apa bedanya yang nemenin lo gue sama yang lain dibanding Samuel? " tanya Gama, sarkas. Yang langsung membungkam Farsya. Melihat gadis itu diam, kembali Gama menatap Samuel.
Sera menghela nafas nya, "Lo tau kan Gam kalo di antara anak Red Card Justice cuma lo yang bisa gue percaya? "
Gama mengerutkan keningnya sambil mengelap keringat menggunakan handuk kecil yang dibawanya, setelah itu dia menatap Sera, "Terus kenapa? "
Sera menatap Gama dengan raut sedih, "Gue mau nanya sesuatu sama lo dan gue mau lo jawab jujur. "
"Apa? "
"Samuel sama Farsya pacaran kan? " tanya Sera langsung ke inti yang membuat Gama menatap nya lekat sebelum menjawab.
"Enggak. "
Sera terkekeh pelan, "Gue tau lo gak akan sembunyiin apapun Gama Karna lo emang orang yang peduli gak peduli sama semua yang temen-temen lo lakuin, Tapi gue rasa kali ini lo bohong sama gue. "
"Jangan pernah lo mikirin hal-hal yang cuma bisa nyakitin diri lo sendiri, Sera. Mereka gak ada hubungan apa-apa selain persahabatan yang mereka jalin dari kecil. " jelas Gama
KAMU SEDANG MEMBACA
SISA RASA
Ficção Adolescenteini adalah cerita dari seseorang yang selalu digantungkan oleh harapan, katanya "menunggu sesuatu yang tidak pasti adalah luka yang sengaja kamu ciptakan sendiri" dan sekarang kalimat itu aku benarkan karna aku tengah dirisaukan penantian yang tidak...