Chapter :: [07]

445 65 3
                                    

$$$$

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

$$$$

Ya, sesuai perkataan Jeno, Yena memang telah siap dengan motor dan helm juga perlengkapan keamanannya, hanya tinggal menunggu Eric dan aba-aba dari wasit untuk memulai pertandingan.

Eric pun lantas memakai helm nya dan menjalankan motor besarnya ke garis start, namun sesuai aturan yang ada dia terlebih dahulu mematikan mesin motornya itu.

"Hai!, Calon Ipar!" Ucap Yena dengan senyumnya sebelum menurunkan kaca helm nya hingga akhirnya seluruh wajahnya pun tertutup.

Belum sempat Eric ingin menanyakan maksud dari ucapan lawannya itu, tetapi tiba-tiba saja wasit sudah berada di tengah-tengah mereka dengan membawa bendera dan peluit.

peluit pertama di bunyikan, keduanya pun mulai menyalakan mesin motor masing-masing, besiap untuk peluit kedua yang segera di bunyikan.

3....

2...

1..

Peluit kedua pun di bunyikan bersama dengan wasit yang menjatuhkan benderanya, para pembalap pun langsung saja menancap gas motor mereka.

Pada awalnya Eric memimpin dengan Yena yang terus berusaha menyalipnya, namun Eric sebisa mungkin menghalangi Yena untuk bisa menyalip dirinya.

Sampai pada tikungan Eric pun sedikit melambat, namun kesempatan itu di gunakan dengan baik oleh Yena yang langsung menancap gas motornya sekencang mungkin setelah berhasil berbelok.

Itu hal biasa bagi seorang ahli seperti Yena yang bukan hanya sekali dua kali berada di jalur seperti itu, jadi dia bisa mengatasinya dengan mudah dan membalik posisi.

Sekarang Yena yang memimpin, dengan Eric di belakangnya masih berusaha menyalipnya, namun belum berhasil karena Yena yang menghalanginya.

Tikungan berikutnya pun di lalui dengan mudah Begitu saja oleh remaja perempuan itu, bahkan dia sempat melakukan beberapa atraksi kecil dengan motornya, membuat banyak penonton berteriak kencang saya melihatnya.

Si gila Yena adalah sebutan yang biasa untuknya di jalur balap, pasalnya kegilaannya yang masih sempat-sempatnya melakukan atraksi saat dia sedang bertanding untuk mencapai kemenangan nya.

Ya, dan Yena berhasil memenangkannya kali ini, sesuai dengan prediksinya dari awal kalau dia tak mungkin kalah dari Eric meskipun ini pertama kalinya mereka bertanding.

Tidak, bukannya Yena meremehkan kemampuan Eric, namun Yena sudah memiliki trik nya sendiri untuk mengalahkan Eric dengan memperhatikan beberapa kali saat Eric bertanding dengan yang lain, Yena pun menganalisis lawannya itu dan mencari trik tersendiri agar bisa menang.

Tidak, dia juga tidak curang kok, hanya menggunakan cara tersendiri saya melewati lintasan itu tidak di anggap curang karena melanggar aturan.

Setelah berhenti di harus finis, Yena membuka helmnya dan menampilkan senyum manisnya kepada Eric, tidak sama sekali ada pandangan meremehkan di wajahnya seperti yang sering ia tunjukkan kepada lawannya yang lain.

Yena menaruh helm nya di motor nya dan turun, menghampiri Eric yang masih lengkap dengan helm nya belum di lepasnya, namun saat Yena menghampirinya ia pun melepaskan helm nya sebagai formalitas.

"Hai, Lo Jericho kan?, Kita belum kenalan, gw Yena." Ucapnya sembari memberikan tangan kanannya untuk mengajak Eric berjabat tangan.

Eric pun menerima ajakan berjabat tangan itu, mengukir senyum di wajahnya, ternyata gadis di depannya ini tidak seburuk yang ia pikirkan.

"Salken juga, gw Jericho, Lo bisa panggil gw Eric" balasnya kemudian melepaskan tautan tangan mereka.

"Semoga bisa akrab kalau gitu, dan..."

"Dan?"

"Lo gaperlu khawatir, gw pasti Nerima Lo kok jadi sodara ipar gw, nanti kalau Sam nakal sama Lo lapor ke gw aja ya!, Sekarang gw ada urusan jadi harus pergi, See you Eric~" ucapnya dan langsung kembali ke motornya, memakai helm nya dan pergi begitu saja meninggalkan Arena dan keluar dari tempat balapan itu.

Eric ngelag, ia tidak paham dengan maksud ucapan gadis tadi, sepertinya sebutan gadis gila untuknya memang benar-benar sesuai kenyataan.

Cup

"Jangan melamun gitu, duit dia udah di titip ke gua kok, Lo tenang aja" ucap Sam yang tiba-tiba saja datang dan mengecup pipi Eric yang sedang membeku di tempatnya tadi

Eric yang kaget pun reflek menampar Sam hang mengecup pipinya tadi secara tiba-tiba saat ia masih dalam lamunannya.

"Apa-apaan Lo cium-cium begitu?, Sopan kah?, Awas Lo gua laporin ke Yena ntar" ucap Eric sewot dengan muka julid nya.

"Kok kasar?, KDRT loh ini namanya, masa muka ganteng aku kamu tampar sih babe?, Ntar kalau ga ganteng lagi gimana?" Ucap Sam mendramatisir keadaan sambil masih terus mengelus pipinya yang kena tampar.

Eric yang sepertinya merasa bersalah pun akhirnya menyingkirkan tangan Sam dari pipinya, lalu mendekatkan wajahnya untuk meniup bekas tamparan nya perlahan. Meskipun dia merasa bahwa tamparan tak seberapa tapi dia tetap laki-laki yang tenaganya tak selemah itu meskipun cuman main-main.

Sam pun kembali iseng dengan mendekatkan wajahnya, membuat Eric mengecup pipinya singkat, lalu sebelum ia terkena tamparan lagi langsung saja Sam pergi menuju garis start untuk memulai pertandingan nya dengan Jeno.

"Kalau mau bucin jangan di sini, banyak orang yang liat, nanti gw kasih tau caranya deh" ucap Jeno saat Sam sudah berada di sebelahnya.

"Beneran nih?, Makasih kalau gitu, Calon ipar." Ucap Sam tersenyum sebelum mengenakan helm miliknya dan menunggu aba-aba dari wasit untuk memulai pertandingan.

Soal adegan cium-cium pipi tadi, jelas saja banyak penonton yang berteriak histeris karena kejadian itu, di kasih moment uwu secara live itu memang tidak baik untuk kesehatan jantung❤️.

Wasit pun meniup peluit pertama, Jeno dan Sam pun langsung menyalakan mesin motor mereka masing-masing dan bersiap.

3....

2...

1..

Peluit kedua di bunyikan bersama dengan wasit yang menjatuhkan benderanya, para pembalap pun langsung menancap gas mereka dan memulai pertandingan.

Posisinya sama seperti sebelumnya, namun bedanya kini Sam yang berada di posisi Eric tadi dan Jeno yang berada di posisi Yena, dan sudah bisa ketebak bahwa Jeno lah yang akhirnya memenangkan pertandingan itu dengan mudah.

Sam?, Dia sih santuy aja meskipun kalah, lagian dia juga udah sering dapet duit, kali-kali ngeluarin duit gapapa lah.

Lagipula tadi Jeno udah ngasih yang lebih mahal menurut dia, yaitu 'cara bucin terhadap Jericho', dan itu jelas membuatnya senang bukan main.

"Jiakhh, gw tunggu duit Lo bro" ucap Jeno tersenyum.

"Masih ada babak final bego, jangan kepedean dulu deh, belum tentu duit gw jatuh ke tangan lu" ucap Sam yakin, ia tau soal sepupu nya yang akan menggantikan Yena bertanding untuk final.

"Pede lah, kan lawan gw cuma sodara Lo, si Yena" ucap Jeno masih dengan wajah percaya dirinya.

"Dih?, Kata siapa Yena yang bakal jadi lawan lu di final?" Balas Sam.

"Loh?" -Jeno

$$$$

Kemen kek, sepi amat perasaan komennya dikit banget, kek hati ini yang kosong karena si dia ga peka, bahkan gatau saya hidup.

Sedih kan?, Gak sih biasa aja.

See you~

My Heart is Your's! • NoMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang