Chapter :: [01]

960 87 5
                                    

$$$$

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

$$$$

"Lo ngapain lagi sih kak?" Tanya Jeno heran dengan kakel nya yang 1 ini yang menghampirinya secara tiba-tiba dan katanya ingin berbicara sesuatu, namun dari tadi orang dihadapannya ini hanya diam saja tak berbicara apapun.

"I Love you, Jevano." Kemudian tersenyum dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Jevano dengan wajahnya yang masih kebingungan.

"Hah?, Maksudnya?" Tanyanya kebingungan pada dirinya sendiri dan berusaha mencerna situasi yang baru saja dialaminya.

"Dah lah, dasar kakel gak jelas, kan gua jadi lupa mau keruang guru" ucapnya lalu pergi dari tempat itu untuk menyelesaikan urusannya yang sempat tertunda tadi.

$$$$

Jevano sekarang sedang duduk di kantin bersama dengan beberapa teman dekatnya, menunggu salah satu teman mereka yang sedang membeli makanan untuk mereka semua.

"Eh, tadi gw denger-denger, katanya ada kakel yang confess ke lu ya Jev?" -Jericho

"Ho'oh tuh, tadi rame banget di omongin sama anak-anak sekolah kita njir, bahkan sampai masuk akun berita sekolah loh" -Sean

"Beneran?, Kakel yang katanya populer itu?" -Jericho

"Eh, tapi bukannya Lo itu Dominan ya Jev?" -Sean

"Yaiyalah, bisa aja kali si kakel itu yang Sub" -Jericho

"Ga mungkin lah goblok, dia aja udah populer banget begitu, terus dari aura nya aja udah jelas dia Dominan" -Sean

"Jadi itu bener atau kagak nih?, Rame banget njir beritanya" -Sean

"Njir lah, tadi dia cuma bilang 'I Love You' ke gua, mana tau dia confess atau apaan, bisa aja cuma iseng aelah, namanya juga kakel" -Jevano

Tak lama Jean pun datang membawa nampan penuh makanan yang mereka pesan dan mulai memakan makanan masing-masing.

"Eh tau ga-" -Jean

"OI ADEK KELAS YANG NAMANYA JEVANO, TEMEN GUA SI MARK KATANYA SUKA SAMA LO NIH!" Ucap seseorang tiba-tiba dari meja yang letaknya agak jauh dari meja yang di tempati Jevano dan kawan-kawannya.

"Uhuk Uhukk uhukkk" Jevano yang sedang memakan makanannya pun tiba-tiba tersedak saat mendengar suara teriakan itu

"Eh Jev, ini cepetan minum" ucap Jericho dengan sigap langsung memberikan minuman yang ada di dekat nya untuk diberikan kepada saudara nya itu.

Jevano langsung meneguk minuman itu cukup banyak hingga tersisa sedikit, masa bodo itu punya siapa yang penting sekarang dia ga tersedak lagi.

"Anj Jevan, itu minum gua sialan kenapa malah Lo abisin?" Ucap Sean yang langsung mengambil minuman nya dan meratapi minuman nya yang kini hanya tersisa sedikit.

"Salahin si Jeric lah, dia yang ngasih minuman nya ke gua" dan setelah nya Sean langsung menabok lengan Jericho yang ada di sebelahnya dan hanya di balas senyuman dari sang korban.

"OI YANG TERIAK TADI, GANTIIN LAH MINUMAN GUA, INI HABIS GEGARA LU SI JEVANO JADI BEGITU SAMPAI MINUMAN GUA HABIS NIH" teriak Sean karena tidak rela minuman nya habis begitu saja.

Tak lama seorang pria pun datang ke meja yang di tempati oleh Jevano dan kawan-kawannya.

"Eh, maafin temen gua tadi, ini ambil aja buat gantiin minuman lu ya, tolong di terima" ucap nya sambil menyerahkan uang selembar berwarna biru, yang jelas saja itu lebih dari cukup untuk harga minuman Sean yang tadi.

"Eh ya ampun kak, ga usah sampai segitunya padahal" tapi tetap saja dia langsung Nerima uang nya, muka dan mulut nya berlagak nolak tapi tangannya tetep aja ngambil uang nya si kakel itu.

"Ga minta maaf ke yang ini juga gitu kak?, Kasian loh ini sodara gua sampai segitunya karena temen kakak teriak tadi" ucap Eric sengaja sambil menunjuk kearah Jeno, tentu saja niatnya buat memeras si kakel nya ini, iri dia tuh karena Sean.

"Ah, soal itu..." Kakel itu pun mendekat ke arah Jevano yang keliatan nya masih agak kesakitan karena tersedak tadi, buktinya saja ia masih terus-menerus meminum minuman miliknya untuk meredakan rasa sakitnya.

"Maaf ya Jev, gua bakal ganti rugi kok, lu mau apa?" Tanya sang kakel lembut kepada Jevano.

"Ga usah kak, udah gapapa juga kok, lagian bukan salahnya kakak, tapi salah temen kakak, makasih sebelumnya" ucap Jevano dengan wajah datarnya tak memperdulikan sodara nya yang kini sedang menampilkan wajah gaenak karena gajadi dapet uang jajan tambahan.

Kakel itu pun hanya mengangguk, berbalik untuk kembali ke meja nya dan meja yang di tempati oleh teman-temannya, tapi sebelum itu...

"Buat Lo sama sodara Lo ya, maaf sekali lagi" ucapnya sambil diam-diam menyerahkan 2 lembar uang berwarna merah kepada Eric yang kini telah merubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum lebar.

Jevano?, Tentu saja ia masih bisa melihatnya dan langsung menyodorkan tangannya, memberikan gestur seperti meminta sesuatu.

"Apaan?" Tanya Jericho sinis dan pura-pura tak memahami gestur tubuh yang di berikan oleh sang kakak.

"Bagi dua lah anying, itu kan dia ngasih buat gua juga yeuu, gausah ngadi-ngadi deh Lo" balas Jevano yang langsung merebut selembar uang dari adik itu, dia emang nolak tapi kalau orang nya maksa ngasih ya masa ditolak, sayang dong.

"Udah woi gece pada makan, bentar lagi bel, mampus lu kalau pada telat" ucap Jean Yang sedari tadi hanya memperhatikan teman-teman itu pada mendapat uang jajan tambahan sementara dirinya hanya melihat dan memakan makanannya.

Lalu mereka berempat pun kembali memakan makanan mereka masing-masing dengan tenang dan agak buru-buru karena waktu istirahat udah gak lama lagi

$$$$

Sementara itu...

"Anjing lu Lucas, karena lu tuh gua harus keluar duit lagi" ucap Mark yang baru saja kembali ke meja yang di tempati teman-temannya itu.

"Yaelah, santuy aja kali, duit lu kan masih banyak bos, lagian kan lu ngasih buat Doi lu sama temen-temennya, ya bagus lah" balas Lucas tak merasa bersalah, tentunya ia juga tidak malu tuh setelah berteriak di keramaian tadi, padahal kantin tempat umum yang sudah Pasti banyak siswa siswi yang berada tempat itu untuk jajan atau makan siang.

"Udah lah Mark, lanjut aja makan, ladenin si Lucas mah cuma buang-buang waktu, udah tau si Lucas ember bocor" ucap Joshua Melerai

"Iya tuh, bentar lagi juga udah bel masuk, mending selesain makan lu, tinggal lu doang yang belum habis tuh" balas Yohan Ikut melerai.

Mark hanya mengangguk lalu menuruti perkataan temannya itu, dia pun duduk di bangkunya dan kemudian memakan makanannya yang masih tersisa tadi.

"Kak Mark, yang tadi itu beneran kakak suka sama dia, kok bisa?" -Lily

"Kenapa?, Masalah?" -Mark

$$$$

Eyy, i'm back~

Jadi?, Gimana-gimana??, Kangen gak nih?

Seperti biasanya, book ini juga bertema dan memiliki alur yang ringan, soalnya emang Author nya gabisa buat yang berat mwehehe😌

Ya tapi saya selaku Author juga emang suka nya cerita dengan alur yang ringan, gabisa yang berat-berat, suka ga kuat mwehehe😏

Kira² bakal suka gak nih sama book baru ini?, Semoga suka ya~

Segitu dulu?

See you~

My Heart is Your's! • NoMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang