Setelah Shirou selesai mandi dirumahnya, Shirou langsung bersiap untuk pergi ke rumah Tsunade.
'Semoga saja tidak ada Nidaime' pikir Shirou dalam hatinya.
Semenjak dilatih oleh Nidaime, Shirou mulai menghormati Hokage kedua karena sikap serius dan telitinya dalam mengajari Shirou sebuah teknik.
Seperti teknik hiraishin, walaupun gulungan resmi dari teknik hiraishin juga memberitahu cara untuk belajar menggunakan hiraishin dengan benar tetapi sebenarnya isi dalam gulungan tesebut hanya berisi penjelasan singkat dan pengalaman Nidaime sendiri dalam mengolah teknik tersebut.
Yang mana teknik Hiraishin sendiri di cerita aslinya akan dikembangkan kembali oleh Hokage Keempat yaitu Minato Namikaze.
Perbedaan mendasar pada hiraishin Nidaime dan Yondaime ialah dari cara pengoperasiannya.
Hiraishin Nidaime mungkin terlihat biasa saja karena memang Nidaime sendiri mempunyai bakat yang kuat dalam ninjutsu ruang dan waktu dan teknik persepsi.
Sedangkan hiraishin Yondaime lebih terinspirasi dari teknik pemanggilan katak gunung myoboku dengan bakat yang bagus dalam ninjutsu ruang dan waktu dan teknik penyegelan yang diajari istrinya, Uzumaki Kushina.
Walaupun berbeda dari segi pengoperasiannya tetapi hiraishin Nidaime dan Yondaime memang mempunyai prinsip yang sama yaitu perlunya membuat tanda pada target yang diinginkan.
"Hahhh..... ",hela nafas Shirou setelah mengingat kembali pelatihan yang ketat dengan Nidaime.
Tak lama kemudian, Shirou datang ke perumahan Klan Senju.
Di zaman Nidaime, klan Senju masih mempunyai prestise yang kuat di Desa Konoha, akan tetapi semuanya akan berubah ketika Konoha memulai perang habis-habisan dengan desa yang lain sehingga membuat populasi asli klan Senju menurum tajam.
Oleh karena itu mungkin kebanyakan populasi asli klan Senju yang tersisa akan menaturalisasi semua anggota klannya dengan penduduk sipil konoha sehingga nantinya akan banyak menghasilkan keturunan asli warga konoha yang menjadi ninja Konoha.
Setelah memasuki daerah pemukiman klan Senju, Shirou langsung bergegas menuju Rumah Tsunade.
Walaupun Shirou telah kehilangan kedua orangtuanya, Shirou tetap dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan warisan yang ditinggalkan kedua orangtuanya sehingga ia tak lupa membawa sedikit bingkisan ke Rumah Tsunade.
Ketika sampai didepan rumah Tsunade, pintu rumah pun langsung terbuka dan sosok Tsunade yang masih berumur 7 tahun pun terlihat didepan mata Shirou.
Sejujurnya walapun Shirou sekarang tidak ingin terlalu berhubungan dekat dengan Tsunade tetapi jauh di lubuk hatinya ia merasa perlu untuk mengamankan posisi pria disamping Tsunade dimasa depan.
"Akhirnya kau datang Shirou", kata Tsunade dengan ceria.
" Yah... maaf menunggu lama, dan juga....", kata Shirou sambil menunjukan bingkisan yang ia beli ditoko pinggir jalan Konoha.
"Ini adalah permintaan maafku, Tsunade", kata Shirou sambil tersenyum kecil ketika menyerahkan bingkisan tersebut ke Tsunade.
" Wahh... ,kau tak perlu repot-repot, Shirou", seru Tsunade sambil tetap mengambil bingkisan yang diserahkan oleh Shirou.
"Hahaha", Shirou hanya bisa tertawa kecil ketika melihat tingkah Tsunade yang tidak jujur.
" Baiklah, ayo masuk Shirou, nenek sudah menyiapkan hidangan spesial untuk malam ini", kata Tsunade sambil berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Shirou pun langsung mengikuti Tsunade dan tiba disebuah ruang tamu yang mana disana duduk seorang wanita berambut merah yang terlihat anggun dalam gerakan nya ketika sedang meminum secangkir teh.
Wanita berambut merah itu pun berbalik ke arah suara yang didatangkan oleh cucunya dan menatap Shirou sambil tersenyum.
Yah seperti yang kita ketahui wanita berambut merah yang sedang menatap Shirou tersebut ialah istri dari Hokage pertama, Uzumaki Mito yang juga merupakan seorang Jinchuuriki Kyuubi dari konoha.
"Apakah kau lapar Tsunade, Shirou? ", tanya Mito sambil tersenyum ketika melihat kedua pasangan kecil tersebut.
" Tentu saja nenek! ", jawab Tsunade sambil menyeret Shirou langsung ke ruang makan.
" Hahhh... ", Mito hanya bisa menggelengkan kepalanya atas prilaku cucunya yang tidak sesuai dengan seharusnya.
" Maaf atas gangguan nya, Mito-sama", kata Shirou membuyarkan pikiran Mito.
Sebenarnya Shirou masih mengagumi kecantikan dari nenek Tsunade sekarang sekaligus menghormatinya karena Shirou sering melihat Mito-sama yang berkabung ke area pemakaman para pahlawan Konoha, dimana disana juga terdapat kuburan orangtua Shirou.
Walaupun tidak pernah menunjukan kesedihannya, dia masih tetap mempertahankan martabatnya sebagai istri dari Hokage Pertama ketika mengetahui suaminya menghembuskan nafas terakhirnya.
Disanalah Shirou menunjukkan kekaguman yang tulus terhadap Mito-sama, karena seperti yang kita tahu semua keluarganya berada dinegara Uzumaki.
Sedangkan Mito-sama tidak dapat kembali ke negaranya lagi karena ia telah menjadi Jinchuuriki yang harus dilindungi di desa Konoha.
Karena ketika seorang Jinchuuriki dibiarkan keluar desa maka akibatnya desa akan kehilangan salah satu kekuatan perang mereka jika terjadi sebuah kecelakaan yang tidak diinginkan.
"Yah, makanlah yang banyak, Shirou", kata Mito hangat sambil berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan makan malam mereka.
" Terima kasih, Mito-sama", jawab Shirou sambil perlahan mengikuti punggung kecil Tsunade.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gilgamesh In Naruto World
FanfictionKetika seorang translaver menyeberang ke dunia naruto dengan templete Gilgamesh dari seri FATE. Shirou bangun dari tidurnya dan menemukan bahwa tubuhnya menjadi balita sehingga ia pun panik dan mulai menangis karena mulutnya yang tidak bisa bicara...