1 . Kenapa Harus dia?

552 58 7
                                    

Sudah hampir jam dua pagi,
Namun, Chaeryong tidak bisa tidur karena terus memikirkan ucapan ayahnya,
Ia terus termenung melihat jam dinding bulat yang menempel pada dinding kamarnya sembari berbaring di kasur nya.

"mengapa harus pria itu?" gumam chaeryong pelan,namun nampak jelas ia sedang menahan kerutan di dahinya.

Ia terus menatap jarum jam detik yang tak berhenti berputar sedari tadi.

"ayah ini sedang menjual anaknya ya?!"
Tambah chaeryong, menatap parau lampu tidur yang masih menyala dimeja laci kecil samping kasur nya.

"aku tahu,aku anak sulungnya. Bukan berarti aku harus mengalah pada anak dari penyihir itu kan?!"eram chaeryong kesal pada ibu dan adik tirinya.

Semenjak kematian ibu kandung nya,
Chaeryong yang masih kecil menjadi anak pendiam dan tertutup, di masa dimana ia seharusnya bermain dan bertumbuh dewasa,namun ...
Chaeryong harus bisa menahan cacian dan makian orang diluar sana.
Hanya ia dan boneka beruang berwarna coklat yang ia namai "chocopines" yang tahu seberapa tegar dirinya.

Dan dimasa itu juga, seorang dengan senyum kejamnya datang ke dalam kehidupan chaeryong. Ya itu ibu tirinya.

Belum saja 1 bulan sedari kematian ibu chaeryong, ayahnya sudah membawa seorang ibu baru sekaligus saudara baru.

.
.
.

"BADEBAH!aku benci kalian semua.kalian mengekang ku yang tak punya siapa siapa, memanfaatkan untuk kekayaan, mungkin kata yang tepat untuk 2 BADEBAH itu" gumam chaeryong, sembari mematikan lampu tidur di samping nya, dan di saat itulah keluar air mata chaeryong, yang berusaha menutup mata nya dan cepat cepat tidur.

.
.

Pagi menjelang siang.
Namun chaeryong masih tertidur pulas di kasur nya. Dengan matanya yang nampak sembab.

Tiba tiba ibu tirinya datang ke kamar chaeryong, dan membangunkan chaeryong dari tidur nya secara brutal.

Dengan menyiramkan air dingin yang ia ambil dari kulkas,
Membuat chaeryong langsung membuka matanya,

"bangun, udah siang!!" ucap melodi alias ibu tiri chaeryong dengan tegas. Chaeryong bangun dari baringnya, dengan muka masam bercampur sedih

"cepat bersiap! Lalu datang ke rumah mr. J"
Tambah melodi tersenyum miring pada chaeryong. Chaeryong hanya menunduk lalu pergi mengambil handuk yang tergantung di belakang pintu kamarnya.

'Sabar chaeryong, sabar.. ' batinnya terisak, menahan pahitnya hidup yang harus ia jalani semenjak mendapatkan ibu baru. Ia hanya di perbolehkan makan sekali sehari dirumah oleh melodi, bagaimana ia bisa sekejam itu? Bukankah ini bisa di laporkan atas tindakan menganiaya dan menyiksa?. Namun chaeryong tak pernah mempunyai niat untuk memberi tahu dunia betapa kejamnya melodi, apalagi memolisikan melodi

...

Kini chaeryong berada di ruang keluarga. bukan, Maksudnya ruang hampa dan sendu, untuknya. Ia tengah mendapatkan pencerahan atau ini bisa dibilang paksaan,
Agar Chaeryong segera menikahi mr. J

"Ayah,... Aku ga mau nikah sama cabul itu."
lirih chaeryong menghembuskan nafasnya berat.

"aku akan melakukan apa aja yang ayah minta, tapi tolong jangan jual aku pada cabul itu yahh.. " chaeryong menahan genangan air mata yang sedari tadi ingin keluar begitu saja,

Ucapan dan bujukan chaeryong tak berpengaruh pada ayahnya, karena pengaruh melodi lebih berpengaruh.

PLAKK

RUMOR || Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang