13 . what if

79 11 9
                                    

"Oh ya? Apa tulisannya?"

"Chaeriety" imbuh jeano.

"Heish, jeano...budak kicik ga boleh ikut-ikutan" Jeno menatap putranya itu, jeano.

"Papa alay"

Jeno hanya bisa tersenyum kesal pada putranya yang benar-benar menjengkelkan sekaligus menggemaskan itu. chaeryeong pun ikut tertawa kecil melihat interaksi mereka.

"jeano, kemarilah" chaeryeong memanggil jeano, lalu mengusap rambut nya. chaeryeong berjongkok menyepadankan tinggi nya dengan tinggi putranya itu.

Tanpa mengucap sepatah kata, chacha mencium pipi jeano. Putranya itu langsung diam membatu, dan membalas kecupan itu di kening chacha. "Mama aku rindu mama" ucap jeano. "Mama disini".

"Tapi mama,mama akan kembali pergi, kan?" Jeano menatap ibunya dengan mata nya yang berkaca kaca.

"Bagaimana bisa? Mama kan disini" chaeryeong mengusap linangan air yang mengalir di pipi jeano.

"Mama kan -" belum selesai jeano menghabiskan kalimat nya, Jeno berhasil memotong kalimat jeano dengan timing yang tepat. "Jeano!" Jeno menggelengkan kepala, memberi isyarat, jangan sekarang.

"Jeano, pergi belilah minuman untukmu, jadi anak laki-laki jangan cengeng" katanya.

Jeano pergi, meninggalkan mereka berdua.

Chaeryeong tak mengerti apapun, apa maksudnya? Tiba tiba sekali, mengapa suasana bagus nya langsung pecah begitu saja? "Apa yang dimaksudkan dengan kalimat jeano barusan?" chaeryeong penuh tanya, Jeno tersenyum.

"Aku juga menakutkan hal yang sama seperti apa yang jeano takutkan" sepatah kalimat sederhana namun sulit dimengerti oleh Caca.

"Pergi? Aku saja tak memiliki tempat singgah,... tak ada tempat untuk berbagi kasih ... Tak ada orang yang mendengar dan memberi kasih mereka pada aku. " 

"Hanya kamu,dan anak itu, anak ku, tempat singgah terakhir ku"

Jeno mengacak lembut rambut panjang chaeryeong hingga terurai indah, senyum kembali ia lukiskan. kontak mata terjadi diantara mereka berdua.

"Aku ingin kamu terus berada disini,namun aku juga tak ingin kau berlama lama disini"

"Rasanya aku sangatlah egois jika aku menyeret mu terus-terusan bersama ku"

Ucapan Jeno dibalas chaeryeong dengan runtutan kalimat yang keluar begitu saja dari dalam benak chacha.

"Aku tidak tahu,apa perasaan sebenar nya yang ada dibenak ku saat ini, tapi perasaan inilah yang aku rasa aku sangat merindukan nya".

"aku pun lupa, kenapa saat aku bersama dengan mu itu benar benar nyaman"

“hahahaha tentu, pasti kau sangat kebingungan. biar aku ceritakan kisah mengenai seorang" balas jeano, chaeryeong pun mulai mendengarkan ucapan jeano yang mulai bercerita.

"Jadi... Suatu hari, ada seorang mahasiswa, kita sebut saja "Laut" ."

"Laut orang yang sangat dingin,katanya. tapi laut sendiri tak merasa jika dia adalah orang yang dingin, hanya saja dia kaku dan enggan untuk bersosialisasi dengan orang orang. Laut itu mahasiswa yang selalu mendapat nilai paling tinggi di fakultas nya. Laut terus terusan belajar,dan aku akui laut orang yang arogan dan egois"

"Suatu saat, laut bertemu dengan salah satu mahasiswi dari prodi yang berbeda dengannya, kita sebut saja "kupu-kupu"."

" Kupu kupu, ia cantik, sangat cantik, hingga sang laut yang terkenal dingin, kaku, arogan juga egois jatuh cinta padanya. Cerita cinta mereka cukup sederhana, awal mereka bertemu karena kupu-kupu yang membawakan sebotol air minum pada laut,dari sana mereka terus-menerus bertemu, hingga sang laut mulai jatuh hati, padahal laut tahu pasti, kupu-kupu mempunyai seseorang yang membuat kupu-kupu harus menjaga hatinya"

" Dengan tekad bulat laut, tak peduli latar belakang kupu-kupu dan kekasih nya yang meninggalkan nya tanpa kabar itu, laut melamar kupu-kupu indah itu, kupu kupu juga menerima lamaran itu,hingga akhirnya mereka menikah dan kupu-kupu mulai menerima laut dalam bagian hidupnya semenjak anak pertama mereka lahir"

"Namun laut begitu egois, ia yang mengejar kupu-kupu,namun laut juga yang meninggalkan kupu-kupu"  akhir Jeno , Jeno menatap awan biru yang sangat cerah diatas sana.

"Pasti ada alasan laut pergi meninggalkan kupu-kupu, bukan?" Chaeryeong melempar pertanyaan pada Jeno.

Jeno membalas nya dengan satu kali gelengan, "tidak, laut pergi meninggalkan nya tanpa alasan.."

"Laut pergi, namun sebenarnya ia tak ingin. ia ingin terus bersama kupu-kupu,namun laut tak ingin kupu-kupu tenggelam bersama ombak nya"

Jeno ; laut itu sangat jahat jika membiarkan kupu-kupu tenggelam dalam air dingin dan terhantam ombak keegoisan laut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno ;
laut itu sangat jahat jika membiarkan kupu-kupu tenggelam dalam air dingin dan terhantam ombak keegoisan laut. Jadi maaf kan laut ya? Kupu-kupu ku...

RUMOR || Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang