10 . je(a)no

78 15 10
                                    

"Aku sungguh minta maaf.." ucap Jeno sekali lagi, kini Jeno mengusap rambut panjang chaeryeong yang terurai ,dan berusaha menenangkan chaeryeong yang sesegukan itu.

hangat, nyaman..  seketika gadis itu tertidur dalam pelukan pria bertopeng itu.

malam sudah berganti pagi, tak terasa ia sudah terlelap dalam dekapan pria yang tak ia kenali sebelumnya, jam dinding menunjukkan pukul 7 tujuh tepat, membuat seorang gadis terbangun karena sinar matahari yang sangat tajam itu menembus ke dalam kelambu kamar mewah yang bernuansa putih elegan itu.

mata chaeryeong terbuka sekilas, tampak seorang anak kecil ikut tertidur di samping nya. hal itu membuat chaeryeong terkejut dan membuat nya harus membuka matanya lebar-lebar.

saat itu juga seorang anak laki-laki terbangun dari tidurnya dengan matanya yang berkaca-kaca, ada apa? kenapa tiba-tiba?

"Loh? kenapa menangis?" tanya chaeryeong kepada bocah laki-laki itu dalam pangkuannya, chaeryeong sesekali mengusap lembut rambut bocah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Loh? kenapa menangis?" tanya chaeryeong kepada bocah laki-laki itu dalam pangkuannya, chaeryeong sesekali mengusap lembut rambut bocah itu.

"Mama..." Kata bocah itu,seketika matanya yang sudah berkaca-kaca itu mengeluarkan air matanya. mama katanya?

"mama? aku bukan ibu anak manis,siapa namamu?" tanya chaeryeong dengan kebingungan, kenapa anak ini memanggilku dengan sebutan mama?.

"Mamaaaa ! mama masaa nda ingat jeyyan" ucap bocah itu dengan polosnya sambil memeluk erat-erat chaeryeong,

chaeryeong kembali bertanya-tanya, jeyyan? siapa jeyyan? apa dia salah satu dari murid di taman kanak-kanak itu?.

chaeryeong tak habis pikir, dengan nama jeyyan, di dalam lubuk hati nya pun begitu merasakan sesuatu yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata,saat mendengar nama jeyyan itu.

"mama... ini jeyyan .. mama masa ndaa ingatt" bocah itu kembali melontarkan ucapan polosnya.

"Maaf nak, tapi saya bukan ibumu" jawab chaeryeong, membuat anak itu merajuk dan kembali memeluk orang yang ia sebut mama itu dengan erat,seolah tak ingin ia kembali kehilangan orang yang ia panggil dengan panggilan mama itu.

"Jeyyan, kemari jangan menganggu ibu mu dulu" ucap seseorang yang baru saja datang memasuki kamar itu,Lee Jeno.

panggilan itu tak membuat jeano menuruti apa kata ayahnya, justrus membuat jeano semakin memeluk erat tubuh chaeryeong, "mamaa ndaa akan ninggalin jeyyan kaaan?" bocah berusia sekitar lima tahunan itu merengek pada chacha.

chaeryeong membulatkan matanya, lalu menatap dalam Jeje yang berusaha membawa jeano pergi dari kamar itu.Jeyyan, kemari jangan menganggu ibu mu dulu katanya??? Ibu? Ibumu?.

chaeryeong termenung menatap wajah bocah yang sedang merengek dalam pelukannya itu, memang, wajah bocah itu sekilas mirip sekali dengan Jeje. Lihat saja bibir nya yang mirip persis dengan bibir Jeje.

RUMOR || Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang