Malam itu Taehyung membeku.
Sosok yang selama 5 tahun mengisi kisah cinta tak terbalasnya sekarang tengah berada di dalam kamar Jungkook, yang otomatis juga adalah kamarnya.
Sendirian.
Dan jangan lupakan fakta bahwa gadis itu sudah tahu.
Tahu semuanya.
Tapi sikapnya saat ini seolah-olah menunjukkan bahwa pembicaraan di kantin itu tak pernah terjadi.
Apa yang coba Suzy rencanakan kali ini?
Hal itu terus berputar di benak Taehyung bak piringan hitam.
Sekarang dia sedang tengkurap di atas ranjang Jungkook sambil memainkan ponsel dan menikmati cemilan yang sudah tersisa setengah. Cemilan miliknya. Mungkin Jungkook yang menawarkan cemilan itu ke Suzy lalu meninggalkannya ke swalayan. Mentak ingin membeli bahan-bahan makanan.
Tapi, apa yang dilakukan Suzy di sini? Apa yang akan mereka lakukan tengah malam begini? Sekarang nyaris pukul 11 malam. Dan Suzy terlihat tak menunjukkan tanda-tanda akan pulang.
Apakah dia akan menginap lagi?
Taehyung menelan ludahnya mati-matian. Dia termenung di ambang pintu.
"Yak, apa yang kau lakukan di sana?" Suzy menoleh ke arahnya.
Mata Taehyung teralih ke arah paha Suzy yang terekspos jelas. Kenapa Suzy harus mengenakan short pants super pendek itu ke sini?!
Dia menjerit dalam hati. Ingin rasanya ia menutupi seluruh badan gadis itu dengan selimutnya. Sangat berbahaya kalau Suzy sampai mengintimidasinya lebih dari ini.
Taehyung mengalihkan tatapannya ke dinding kosong.
"Masuklah. Kau sedang apa sebenarnya, huh?"
Taehyung menurut. Berjalan kikuk menuju ranjangnya yang hanya berjarak beberapa meter dari kasur Jungkook. Dia duduk menghadapi Suzy yang masih mengemil. Sembari fokus membaca sesuatu di ponselnya.
Taehyung termangu. Dalam pikirannya yang penuh, dunia serasa hanya ada mereka berdua. Kamar membosankan seolah-olah berubah menjadi monokrom yang hanya ada dirinya dan Suzy. Dia yang terduduk menikmati setiap pergerakan muse di depannya. Dan Suzy yang sepertinya dengan sengaja memprovokasi. Ekor mata gadis itu meliriknya. Ada rengutan tak biasa di bibirnya. Dia beranjak dari ranjang itu.
Dia menuju kemari.
"Kau mau?" Suzy menawarinya cemilan yang tersisa setengah itu. Dia membuka toples. Menyodorkannya ke Taehyung yang terdiam.
"Siapa yang tidak mau?"
Taehyung bak tersihir. Salah mengambil kata-kata yang bijak. Jawabannya terdengar seolah-olah Suzy menawarkan hal lain. Bukan cemilan.
Tawa hambar Suzy membangunkannya dari alam fantasi.
Dia segera tersadar.
Suzy hanya menawarkan cemilan. Cemilan miliknya sendiri.
"Ahh, mian-" Taehyung yang salah tingkah langsung berdiri. Karena terlalu gugup membuatnya nyaris menabrak tubuh depan Suzy. Suzy oleng dan terjatuh ke atas tubuhnya. Sekonyong-konyong menubruk ranjang dengan punggungnya.
Adegan macam apa ini. Taehyung ingat persis. Halaman 69, volume 6. Adegan romantis Hyungtae dan Jisoo.
"Taehyung-ssi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
SWING
FanfictionKisah cinta tak terbalas itu masih tak bergerak selama bertahun-tahun. Tetap pada posisi itu. Tak berubah. Dia selalu berfikir, kisah cinta tak terbalasnya akan tetap berada pada titik itu... Sampai dia melihat semuanya...