Part 8

218 42 6
                                    

Suzy termenung di kamarnya. Dia masih memikirkan pria itu. Pria yang dicapnya naif dan polos.

Sekarang, pria yang dirasanya sangat berbahaya telah lenyap. Entah apa yang akan Taehyung lakukan terhadap tubuh Jungkook. Apakah dia akan tertangkap?

Dia malah tak merasakan sedikitpun rasa iba kepada pacarnya yang telah tewas itu. Pria itu memanglah bak anjingnya. Tapi dia cukup pemaksa. Selalu menuntut seks tanpa pengaman hingga membuatnya hamil tiga kali. Pria itu bahkan dengan kejamnya memaksanya menggugurkan dua yang lainnya.

Sempat Suzy berfikir dia tak akan bisa lari dari pria berbahaya itu.

Tapi, siapa yang lebih berbahaya sekarang?

Kim Taehyung. Pria yang dijulukinya naif dan polos.

Apa yang akan terjadi padanya sekarang?

Suzy membenamkan wajahnya dengan bantal. Tersipu malu.

"Ahh... dia benar-benar manis..."

***

Taehyung merutuki dirinya sedari kemarin. Bagaimana bisa ia dengan senyum merekah malah menggapai tangan Suzy dan menaruh benda menjijikan---empedu Jungkook---sambil tersenyum sumringah, huh?

Sekarang dia tengah memikirkan langkah cerdik apa yang harus dilakukannya pada tubuh Jungkook. Apakah anjing sudi menerimanya? Apakah dia harus meleburkan dagingnya menggunakan cairan kimia? Pasti bakal ada yang tersisa, seperti tulang dan giginya. Lalu apa yang akan dia lakukan pada barang-barang Jungkook? Berpura-pura tak tahu dan tetap tinggal bersamanya? Kalau-kalau ada yang mencari, dia harus bersikap sepolos mungkin. Semuanya tahu, Taehyung adalah siswa pendiam yang tak banyak tingkah. Tapi dia harus mencari alibi dan menyesuaikan semuanya untuk berjaga-jaga.

Bahkan setelah dia membunuh Jungkook, dia tak merasakan apapun, kecuali lega dan rasa puas. Melihat Suzy yang menangis dan bersimpuh saat itu membuat jiwanya meletup-letup ganas. Dia jadi naik pitam dan dengan gelap mata menghabisi Jungkook yang tengah lengah. Menusuknya dari belakang, tepat sasaran. Seolah-olah dengan jitu mencontoh mereka berdua saat beraksi di distrik 10.

Taehyung pikir, Suzy juga tak mungkin melaporkannya. Pria itu tahu betul, Suzy terlihat sangat lega setelah apa yang diperbuatnya pada Jungkook berhasil menyelamatkan hidupnya dan anaknya.

Gadis itu bebas sekarang.

Taehyung tersenyum simpul melihat Suzy yang kini asyik bercengkrama bersama teman-temannya di kantin. Seperti biasa, wanita itu dengan heboh bercerita soal manhwa ero Unrequited. Dan ditanggapi oleh yang lainnya.

Salah satu temannya sempat bertanya mengenai cincin yang biasa dikenakan Suzy kini tak lagi tersemat di jari manisnya. Mereka kemudian menjerit-jerit heboh soal putusnya Suzy dan pacarnya.

Suzy berdiri dari sana, menutup kupingnya jengah. Teman-temannya terus-menerus merecokinya dengan pertanyaan.

Taehyung tak hentinya mengulum senyum. Dia merasa bahagia. Entah mengapa, seperti menyingkirkan beban yang selama ini bertumpuk di dadanya.

Lepas.

"Lagi-lagi menguping Bae Suzy? Ck, dasar stalker."

Siang yang bahagia seketika luntur ketika pria bernama Jimin itu dengan santainya duduk di sebelahnya. Dengan serampangan mencomot kimbapnya.

"Yak, Park Jimin, apa yang kau lakukan, eoh?" kesalnya. Nyaris menggebrak meja.

Mulut Jimin penuh. Tapi dengan tak berdosa malah tersenyum jail.

"Enak sekali. Minta satu lagi."

"Yak! Berhenti sok akrab denganku!" dia sukses menggebrak meja. Membuat orang di sekitarnya sedikit terperanjat.

SWINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang