Prologue

839 84 45
                                    

Seperti seorang seniman. Membubuhkan tinta ke atas kertas. Menuangkan imajinasinya ke dalam sebuah mahakarya. Dan tentu saja, inspirasi yang nyata.

Bagi Taehyung, Suzy adalah sebuah karya. Nafasnya membuat tangannya bergairah. Senyumnya meliarkan imajinasinya. Semuanya tertuang dengan leluasa.

Kim Taehyung adalah seorang seniman. Tepatnya, seorang kreator manhwa rating 18+.

Manhwa erotis yang hanya mengandalkan bumbu-bumbu fanservice.

Dan Suzy selalu menjadi bagian dari pekerjaannya itu.

Nama penanya: V.Kim

Dan tak disangka, gadis yang menjadi sumber inspirasinya itu adalah salah satu penikmat karya-karyanya.

Lihatlah dia. Saat ini, dengan senyum yang merekah, berbincang bersama teman-temannya mengenai volume terbaru manhwa yang keluar hari ini di website pribadi V.Kim. Manhwa berjudul Unrequited itu tak habis-habisnya mereka bahas saat bel istirahat berbunyi. Berhenti mengunyah sayur-sayuran mereka tatkala pembahasan intim mulai dielukan. Berbisik-bisik. Saling mendekatkan diri.

"Jisoo meng**** punya Hyung Tae saat mereka berduaan di kamar." Bisik gadis A.

"Tapi bukankah ***** Hyung Tae terlalu dibesar-besarkan?" Balas gadis B.

"Menurutku posisi Jisoo seharusnya di atas." Protes Suzy.

"Ah, bukankah Jisoo adalah gadis pemalu? Seharusnya dia harus rela di ***** oleh Hyung Tae. Karena dari awal dia memang bitch yang masokis. Dia harus di bawah!" Potong gadis C.

Pembahasan itu terus berlanjut sampai bel berbunyi.

Taehyung tak mampu menahan malunya sedari tadi. Sampai-sampai membekap mulutnya. Tak jadi memakan makanan yang tersaji di atas nampannya.

Dia jengah setengah mati. Rasanya ia ingin mati saja melihat gadis-gadis polos itu memperdebatkan sesuatu yang tak pantas.

Apalagi Suzy.

Gadis itu... terbilang sangat populer.

He means, SUPER POPULER.

Bak ikon SMA mereka. Apapun yang dipakainya menjadi trending di kelas. Bahkan kelas-kelas lain juga ikut-ikutan menjiplak style Suzy.

Bahkan saat gadis cantik itu mengaku menyukai karya-karya V.Kim, tak satupun yang mencelanya. Malahan mereka turut membaca karya-karya V. Kim yang tentu saja membuat lonjakan pengunjung di websitenya.

Suzy seperti seorang marketing sejati. Sekali saja membuat suatu gebrakan, maka akan tenar selamanya.

Pria-pria yang menyukainya juga bahkan tak sedikitpun ilfil padanya. Justru mereka menganggap kebiasaan Suzy itu menggemaskan.

Mana ada gadis yang terang-terangan mengaku menyukai cerita-cerita ero? Ya, kan?

"Suzy, kau ada acara sepulang sekolah? Kami mau mengajakmu karaoke." Ajak gadis A.

Suzy menggeleng.

"Mian, aku ada acara jam 7 malam."

"Acara apa, huh? Kau terlalu sering menolak ajakan kami." sambar gadis B curiga.

"Ah, aku diajak kencan dengan pacarku." Suzy memperlihatkan cincin pemberian 'pacarnya'.

"Kami sudah lama jadian. Tapi baru kemarin dia memberiku hadiah."

SWINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang