Part 6

228 38 22
                                    

"Let no one who loves be called altogether unhappy. Even love unreturned has its rainbow." ― J.M. Barrie, The Little Minister


📚📚📚



"Kau mau apa? Mem...bunuh?" Suzy nyaris tercekat.

Taehyung mengubah posisinya. Kembali ke kursi awal tempatnya berpijak. Meski sepasang manik hitam itu tetap lurus. Menatap gadis itu dalam sendu yang semakin pilu.

"Kau tahu... hormon kortisol terlepas saat kita sedang stress... yang membuat seseorang mampu melakukan sesuatu yang bahkan tidak terpikirkan... Itu yang kurasakan saat ini, Suzy... Aku bahkan... bisa bertindak lebih nekat jika hal itu menyangkut dirimu..."

"Tapi kenapa? Kenapa kau mau bertindak nekat kalau menyangkut diriku? Kau ada alasan untuk itu?"

Taehyung bungkam.

Dia masih tak memiliki keberanian untuk mengatakan kalimat yang ingin disampaikannya selama lima tahun ini.

Aku mencintaimu.

Sesederhana itu.

Masih tak bisa.

Dia memang pengecut jika menyangkut perasaan terselubungnya.

Bahkan ia lebih berani membunuh Jungkook dibanding harus mengutarakan kalimat itu ke Suzy.

Tidak. Dia bukan malu.

Dia hanya tidak bisa memproses penolakan dengan bijaksana.

Taehyung takut, jika Suzy menolaknya, sesuatu yang mengerikan akan terjadi.

Bukankah menggambar Suzy dalam bentuk ero saja sudah sangat biadab?

Dia mungkin bisa melakukan sesuatu yang lebih dari itu...

"Kenapa kau tidak bisa menjawabnya?"

Pria ini menunduk. Entah ekspresi apa yang tercetak di sana.

Seperti ada sebuah dorongan yang mengetuk dada Suzy. Ia sekonyong-konyong turun dari ranjang. Tanpa aba-aba dan persetujuan, mendekap pria itu dalam pelukannya.

Menepuk-nepuk punggungnya bak menenangkan anak kecil.

Taehyung nyaris melepaskan pelukan itu tapi Suzy menahannya. Membuat pria itu melunak. Terdiam semakin senyap.

"Kau pria yang baik..."

"Kau tak banyak bertingkah di sekolah dan hanya diam menunggu..."

"Kau bahkan tak akan menyapaku kalau bukan karena Jungkook..."

"Kau penakut..."

"Kau memang tak akan bergerak tanpa pemicu..."

"Seperti sebuah bom waktu..."

"Dan itu sangat berbahaya..."

"Aku tahu... Setiap orang baik yang berkata ingin membunuh seseorang..."

"Mereka pasti sedang menyembunyikan wajah asli mereka..."

Tangannya berpindah ke wajah Taehyung. Merengkuh kedua pipi pria itu dengan sorot yang terasa ganjil.

"Haruskah kubuka topeng itu untukmu, huh?"

***

"Eh, kau lihat chapter terbarunya?! Wah gila V. Kim. Penggambaran saat Jisoo tidur benar-benar daebak! V. Kim yang terbaik!" gadis A menjerit gila-gilaan. Ketiga temannya menimpali termasuk Suzy.

Lag-lagi Taehyung hanya bisa menguping. Meski tangannya tetap sibuk menyuapi dirinya sendiri dengan lauk pauk di depannya.

"Terlalu indah sampai aku terpana dan tak berhenti bergumam daebak daebak!" seru gadis B.

SWINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang