"You just know something is amiss, when you look at someone and long for something that is not yours or you cannot have. It’s an absence–a loss of a heartbeat." ― Nadège Richards, Burning Bridge
📚📚📚
Hari itu Taehyung baru saja menyelesaikan chapter terbarunya di dalam ruangan pribadinya.
Sebenarnya, Taehyung dan Jungkook tidur di ruangan yang sama, dengan masing-masing ranjang dan batas area. Meski begitu, mereka juga sepakat untuk membuat dua ruangan pribadi lain yang hanya boleh dimasuki si pemilik kamar. Taehyung dengan ruangan pribadi untuk menggambar manhwa, dan Jungkook dengan kamar yang berisi toples menakjubkannya.
Karena itulah, dia sedari tadi tak menyadari kehadiran Suzy dan Jungkook yang berada di luar, tepat di dalam kamar mereka.
Taehyung menghela nafas. Menguap lebar. Kelelahan. Membereskan meja kerjanya dan keluar.
Baru saja ia hendak beristirahat di atas ranjang empuknya, adegan yang tak disangka-sangka malah terpampang nyata di depan matanya.
Dia tertegun. Membeku seketika.
Apa-apaan ini?!
Dua insan bak Mickey dan Mallory itu berciuman panas di atas ranjang Jungkook!
Mereka beradu lidah. Saling berlomba meremas punggung. Berganti merengkuh wajah pasangannya dengan hiperaktif. Tepat, yah, tepat di sisi ranjang Taehyung!
Mereka yang sepertinya menyadari kehadiran Taehyung seketika berhenti bercumbu ria.
"Yak, apa yang kau lakukan berdiri di sana?" dengus Jungkook kesal. Kegiatan lovey dovey-nya diganggu. Tentu saja dia dongkol. Sementara Suzy, dia langsung mengubah posisinya dan beranjak berdiri menuju cermin di sisi ranjang Jungkook. Memperbaiki tatanan rambut dan seragamnya dengan santai. Tampak sama sekali tidak terganggu dengan kehadiran Taehyung.
Darah Taehyung seperti naik ke kepala. Adegan yang paling ingin dia hindari akhirnya terbentang di depannya.
Kalau saja, kalau saja dia berani, dia mungkin sudah memotong lidah Jungkook agar pria itu tidak bisa melakukannya lagi. Apakah pria ini sengaja membawa pacarnya ke dalam kamar dan memamerkan adegan eksplisit itu padanya?
Dia tampak sangat bangga memperlihatkan adegan tak pantas itu pada Taehyung. Apakah ekspresinya terlihat sejelas itu? Bahwa ia, Kim Taehyung, terlalu mengagumi Suzy? Sampai-sampai pria sinting ini harus membuktikan kartu kepemilikannya kepada Taehyung, pria yang diam-diam menjadikan pacar orang lain sebagai karya erotis.
"Apa yang kalian lakukan tengah malam begini?" suara yang keluar dari bibir Taehyung terdengar kaku. Dia berusaha sedapat mungkin terlihat santai dan tak peduli. Meski kepalan di tangannya nyaris lepas kendali.
"Ah, sudah jam berapa ini?" Suzy melirik jam weker di sebelah ranjang Taehyung. Sudah jam 1 malam.
"Bolehkah aku menginap di sini, Kookie-ah?" tanyanya manja. Pria itu mengangguk seraya mengelus-elus pucuk kepala Suzy. Seolah-olah tak terjadi apa-apa. Intimidasi itu. Suzy yang ketakutan. Mereka benar-benar pandai memainkan perannya.
Tangan Taehyung makin terkepal. Memerah sudah. Mungkin saja urat-urat di wajahnya juga terlihat.
"Tapi chagiya... ranjangmu kecil sekali. Tidak muat kita berdua." Suzy melirik Taehyung dengan ekor matanya. Hendak melihat reaksi seperti apa yang akan dia keluarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWING
FanficKisah cinta tak terbalas itu masih tak bergerak selama bertahun-tahun. Tetap pada posisi itu. Tak berubah. Dia selalu berfikir, kisah cinta tak terbalasnya akan tetap berada pada titik itu... Sampai dia melihat semuanya...