PART IX

4.8K 343 22
                                    

Yuk bisa yuk komen dan vote nya :)
Karna cuma itu yang bikin aku jadi semangat nulisnya...


Happy reading...


Pagi ini cuaca rupa nya sedang tak bersahabat,sejak semalam hujan angin mengguyur kota bahkan hingga pagi ini hujan masih turun lumayan deras.

Udara yang dingin seperti ini memang paling cocok untuk tidur atau memakan makanan yang hangat agar tubuh tak terasa dingin.

Seperti yang dilakukan Taeyong sekarang ia sedang membuat sup dan olahan lain untuk sarapan majikan nya.
Apron biru muda melekat pada tubuh kecil nya, Taeyong dengan gesit menyiapkan makanan karena sebentar lagi majikan majikan nya pasti akan segera turun.

Walaupun semalam Jaehyun tidur dengan nya tapi saat pagi buta ia sudah tak menemukan Jaehyun disampingnya, mungkin dia kembali ke kamar utama dan tidur bersama istrinya agar Ten tak menaruh curiga.

Sebenarnya Taeyong sedikit kecewa meskipun Jaehyun berkata bahwa ia tertarik pada Taeyong dan menyayangi Taeyong hal itu tetap membuat perasaan Taeyong gundah, ia ingat posisi nya disini hanyalah sebagai pemuas nafsu tuan nya.

Tapi bisakah Taeyong berharap lebih pada Jaehyun?
Karena Taeyong pun sebenarnya menyukai tuan nya itu.

"Kenapa melamun? Masakanmu bisa gosong nanti"

Taeyong terkesiap kala suara yang ia kenal betul menyapa indera pendengaran nya,kepala nya sedikit menoleh pada sang pemilik suara.

"Oh Tuan Jaehyun?"

Jaehyun mengangguk dan menatap maid cantiknya itu.

"ada apa ? Kau masih tidak enak badan ?"

"Tidak tuan saya hanya terkejut saja tuan tiba tiba ada disini"
Taeyong tersenyum Canggung lalu melanjutkan acara memasak nya.

Jaehyun duduk menunggu masakan Taeyong sampai selesai sambil sesekali mencuri pandang pada tubuh kecil yang bergerak lincah kala sedang memasak.

Jika boleh jujur masakan Taeyong adalah yang terbaik sama seperti masakan ibu nya.
Selama menikah dengan Ten jarang sekali ia memakan masakan rumahan karena Ten yang tidak bisa memasak dan terlalu sibuk pada pekerjaan nya.

Jadi keputusan Jaehyun waktu itu sangat tepat saat menawarkan Taeyong pekerjaan sebagai asisten dirumah nya.

Dan tentang perasaan nya sejujurnya Jaehyun masih begitu abu abu akan perasaan yang ia rasakan untuk Taeyong.
Tapi tak bisa disangkal bahwa ia mengagumi dan begitu nyaman kala bersama Taeyong,apa lagi kini ia tahu bahwa Taeyong tengah mengandung calon anak nya.

"Tuan ???... Tuan Jaehyun?"

Jaehyun mengerjapkan mata lalu menatap Taeyong yang berdiri dihadapannya dengan tatapan khawatir.

"Anda baik baik saja ??"

"Ahh yaa... Kau sudah selesai memasak?"

Taeyong mengangguk lalu meletakan satu persatu makanan dimeja makan.

"Sayang aku akan pergi sekarang,aku sudah terlambat"
Ten menghampiri Jaehyun lalu mencium pipi dan juga memberi sedikit kecupan pada bibir tebal nya.

"Kenapa tidak sarapan dulu sayang?"

Jaehyun meraih lengan halus milik istrinya lalu mengusapnya lembut tak membiarkan istrinya pergi sebelum sarapan bersama dengan nya.

Dan hal itu tak luput dari penglihatan Taeyong,ia jadi semakin memantaskan diri bahwa disini ia hanya seorang asisten tak lebih spesial dari hal itu.

"Aku sudah terlambat sayang teman temanku sudah menunggu"

BEAUTIFUL MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang