Chapter 1 - New kid.

2.9K 195 8
                                    

cakrawala masih begitu sunyi, hawa digin pun dengan setia menyelimuti. tiada tanda-tanda akan terbitnya matahari. mungkin masih beberapa jam lagi, namun pria kecil ini, sudah berdiri diatas ring dengan begitu percaya diri.

"Apa yang kau lakukan pagi-pagi begini?" suara serak khas bangun tidur itu menyapa dengan tak begitu ramah. sedang yang ditanya, bersikap begitu acuh pada sang lawan bicara.

"Kau tak punya mata?" angkuh balasnya, sembari dengan kesal menghajar samsak yang sejak awal tak bersalah. lantas mengundang si pria untuk ikut naik ke atas sana.

"Siapa namamu?"

tak menghiraukan pertanyaan dari si lawan bicara, si pria yang tadinya sibuk menghantam samsak kini malah balik bertanya. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya, sembari memperhatikan si lawan bicara yang kini sibuk melapisi lengan dan kepalanya dengan sarung tinju MMA.

"Jawab pertanyaanku."

"Seong Yohan."

"Seong Yohan, kita sparring sampai pagi."

tak terasa, pagi pun akhirnya tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tak terasa, pagi pun akhirnya tiba. sinar matahari yang menyapa, menjadi akhir dari pertarungan mereka. dua bocah berusia 14 tahun yang kini berbaring di ring dengan peluh juga mimik lelah yang ketara.

"Kau.. gila." Yohan besuara dengan begitu terbata. "Aku bukan petarung.. bodoh."

"Bohong, brengsek." yang lain menyahut sama lelahnya. "Tak pernah aku.. selelah ini saat sparring." ia tak terluka, namun lelahnya luar biasa. sedangkan Yohan babak belur dibuatnya.

"Wah, jadi kalian sudah saling kenal ya?" seorang pria bertubuh kekar yang sudah nampak dewasa, tiba-tiba datang menyapa. membuat dua pria yang lebih muda, dengan ceoat bangun dari istirahat mereka. "Akuji, kejutan macam apa ini? apa kau kelelahan?"

si pria dewasa tersenyum ramah, senyum yang membuat Yohan percaya bahwa mereka tidak sedang berada dalam masalah. namun mendapati Akuji yang tertunduk sembari mengangguk, entah kenapa malah terlihat seperti pertanda buruk.

"Lakukan tugasmu, lalu ayo berlatih lagi."

"Baik, coach." setelah mendapat perintah, Akuji pun melesat untuk segera menyelesaikan pekerjaannya. meninggalkan Yohan yang masih nampak kebingungan di belakang sana.

( coach = pelatih )

'Pelatihnya tidak terlihat galak. tapi kenapa dia setakut itu?' tanyanya. 'Dia juga anak yang patuh.'

"Yohan." pelatih memanggil dengan ramah, menatap bocah 14 tahun yang sore tadi memohon untuk diperbolehkan tinggal sementara. "Pulanglah."

Yohan terkejut mendapati sang pelatih yang tiba-tiba mengusirnya, lantas ia dengan lantang bersuara, "Tidak- Coach! tolong biarkan aku tinggal! Akan kulakukan apapun!" bocah Seong itu berlutut dihadapannya.

[✓] "Stand by me." [ Seong Yohan x Readers/Male OC ] [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang