25. Changbin dan Teman Baru

1.3K 158 5
                                    

"Mau paket makan siang?" Tawar Minho yang diangguki Chan sesampainya mereka di kantin. Sebenarnya sekolah mereka memberikan paket makan siang. Tapi Chan, Minho dan Changbin tidak mengambilnya. Paket itu tidak ada di beasiswa jadi mereka harus membayarnya sendiri. Minho waktu itu mendengus saat melihat harga paket makan siang.

"Kayak gini doang, mending gue buat bekal sendiri lebih enak."

Tapi Chan tahu, Minho sebenarnya juga ingin. Duduk di kantin bersama yang lain, mereka jarang melakukannya. Minho lebih sering makan siang sendiri, atau bersama Changbin dan Chan dengan bekalnya.

Membawa nampan masing-masing, Chan dan Minho duduk di pinggir kantin. Menghindar dari guru olahraga Minho. Dia membolos olahraga lagi. Kali ini alasannya karena Chan.

Chan akhirnya bisa makan dengan lebih nyaman. Tiga hari ini setiap dia makan, dia merasa sulit menelan. Sekarang dia bisa menghabiskannya dalam waktu singkat.

"Hati-hati dong pak, entar keselak." Ujar Minho.

Chan mengangguk menurut dan memperlambat tempo makannya.

"Itu Changbin bukan si? Dia bolos?" Tanya Minho menunjuk ke arah taman belakang deretan kelas 2.

Chan ikut menoleh ke belakang. Benar, Changbin di sana.

Tapi tak lama ada yang menghampirinya.

Minho menjerit tertahan. Mulutnya terbuka lebar tidak percaya melihat pemandangan semacam ini.

"Changbin..."

Chan langsung berdiri dan berlari menghampiri Changbin diikuti Minho yang kesusahan menyusul Chan. Chan memukul balik laki-laki yang memukul Changbin dan menarik Changbin untuk berdiri di belakangnya.

"Lo ada masalah apa sampai mukul adek gue?" tanya Chan.

"Adek lo yang mulai duluan." ucap laki-laki itu, Wooyoung namanya, seangkatan dengan Changbin.

"Gue gak paham kenapa lo mukul gue! Kita aja gak kenal!" balas Changbin, dia maju, tidak ingin bersembunyi di belakang Chan.

"Lo Changbin kan? Kenal Yura gak?" tanya Wooyoung lalu menampilkan smirknya saat melihat wajah kaget Changbin.

"Jadi bener lo!" Wooyoung menerjang Changbin kembali. Chan menarik Wooyoung dan mendorongnya menjauh.

"Bicarain baik-baik!!" seru Chan.

"Dia selingkuh sama pacar gue!" seru Wooyoung.

Chan dan Minho menatap kaget Changbin yang sama kagetnya dengan tuduhan Wooyoung. "Bin??" tanya Minho.

"WOO!! LO SALAH ANJIR!!"

Dari belakang Wooyoung ada Yeonjun yang berlari ke arah mereka. Yeonjun dengan nafas terengah menunjuk Changbin lalu membuat tanda silang.

"B-bbukan Changbin." ucapnya.

"Gue lihat dia meluk Yura!" seru Wooyoung. 

"Yura kelas E?" tanya Changbin. "Gue gak selingkuh sama dia."

"Ini salah paham." Ucap Yeonjun.

"Bicarain dulu, baik-baik." usul Chan.

Jadi disini mereka, duduk di kantin dalam meja berbeda. Chan dan Minho melanjutkan makannya dengan masih tetap mengawasi ketiga orang yang duduk dua meja dari mereka.

"Gapapa kita biarin mereka?" tanya Minho.

Chan mengangguk. "Gapapa, mereka bisa selesaian sendiri." 

Di meja lain, duduk Changbin dan di depannya ada Wooyoung dan Yeonjun. 

"Yura pacar gue. Gue gap dia punya selingkuhan di ponselnya. Terus gue lihat lo meluk Yura di minimarket." ucap Wooyoung.

ғᴀᴍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang