28. Ehem

1.4K 151 0
                                    

Setelah masa ujian Chan selesai, kini dimulai masa ujian bagi Seungmin, Felix, Hyunjin dan Jisung. Tidak seperti saat Chan ujian yang santai, atmosfer di apartemen itu terlihat tegang.

Hari ini mereka akan ujian untuk hari pertama. Anggota lain bahkan sepakat untuk tidak membuat suara berisik apapun selama masa ujian. Minho bahkan masak sebelum mereka bangun, dibantu Changbin yang terbangun pagi buta.

Minho menatap kedatangan keempat tokoh utama hari ini. Seungmin tidak melepas pandangan dari buku catatannya sama sekali bahkan saat sampai di meja makan.

Dia yang paling memforsir dirinya sendiri. Bebannya lebih berat karena sekolah incarannya dan juga beasiswa yang harus dia dapatkan. Seungmin tidak mau diganggu sama sekali.

"Seung, makan dulu. Entar lo malah ngeblank kalau belajar terus." Ucap Minho.

Seungmin mendesah tidak rela, tapi akhirnya dia melepas bukunya dan mulai sarapan. Jisung makan paling banyak. Stressnya berkurang dengan makanan. Hyunjin harus melamun dulu baru akhirnya bisa makan. Felix yang terlihat paling normal.

"Ujian tu gak semenakutkan kayak yang kalian pikirin." Ucap Chan.

"Emang tegang di hari pertama, tapi nanti hari kedua dan ketiga udah biasa."

"Terutama Seungmin, lo pasti bisa, jadi gak usah khawatir banget." Tambah Chan.

Seungmin mengangguk paham. Dia memang tidak bisa berhenti khawatir sejak kemarin. Dia takut justru menurun saat hari ujian tiba.

"Inget, santai aja." Pesan Chan sebelum keempatnya pergi ke sekolah.

Sepanjang perjalanan, keempatnya tetap diam. Biasanya Hyunjin dan Jisung yang meramaikan suasana, tapi kini keduanya juga sibuk dengan catatan masing-masing. Seungmin duduk memisah dari mereka, mulutnya tidak berhenti merapalkan hapalannya. Felix yang sejak tadi mengamati suasana yang baru dan aneh ini mendesah pasrah. Hanya dia yang tidak terlalu memikirkan soal ujian.

"Good luck kalian." Ucap Felix pada Hyunjin dan Jisung yang menuju ke kelas mereka.

Felix menyusul Seungmin yang duluan, masih dengan catatannya, pergi ke kelas untuk ujian. Felix memutuskan untuk tidak mengganggu Seungmin dulu.

Bruk

Felix menghampiri Seungmin yang menabrak siswa lain saat berjalan. Seungmin meminta maaf tapi sepertinya orang yang ditabrak tidak terima.

"Mata lo buta apa gimana? Bahu gue jadi sakit nih!!"

Seungmin menatap kesal gadis di depannya. Gadis itu terlalu membesarkan masalah. Padahal jatuh saja tidak, Seungmin hanya menabrak bahu gadis itu.

Tapi dia maklum, di depannya adalah Ryujin. Gadis yang sering membuat masalah dengan guru kedisplinan.

Ocehan Ryujin soal baju kusut benar-benar tidak didengarkan Seungmin.

"Kenapa Seung?" Tanya Felix sambil menepuk bahu Seungmin. Seungmin mengangkat bahunya, dia juga tidak tahu kenapa gadis itu masih saja protes.

Felix menatap Ryujin yang juga sedang menatapnya.

Ryujin akhirnya menutup mulutnya. Seungmin menoleh heran pada gadis yang tadi masih berceloteh tentang baju dan bahu, kini justru diam.

Setelah dua hari tidak ada senyum sama sekali di bibir Seungmin, pagi itu bibirnya naik membentuk senyuman kecil.

Dia menggeleng pelan saat memikirkan gagasannya. "Tolong urusin ini ya, gue mau ke kelas. Gue udah minta maaf kok." Ucap Seungmin kepada Felix.

"Hah? Gimana? Kok gue??" Tanya Felix bingung, tapi Seungmin sudah berjalan menuju Ryujin.

ғᴀᴍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang