2/23

20 2 0
                                    

"Aku sebuah kesalahan bagi orang tuaku, tapi aku tidak ingin jadi sebuah kesalahan bagi-Nya."

24/1

Brakkk

"Aww bunda sakit" keluhnya sambil membersihkan sikut tangan kirinya yang kotor karena jatuh.

"Ishh ini siapa juga yang nyimpen balok kayu segede gini di tengah-tengah, gak sopan banget"

Matanya menyusuri sekitar,"Gak ada orang".

Tadi selesai sholat subuh ia pergi entah pergi kemana, yang jelas ia tidak ingin kembali lagi ke rumah itu. Rumah yang menganggapnya ada karena sebuah kesalahan.

Malam tadi ia tidur di masjid, untung saja ia membawa selimut dan beberapa pakaian, jadi bisa untuk ia mengganti pakaiannya yang basah karena hujan.

Ia masih keheranan dengan balok kayu itu. Kenapa ada di tengah-tengah? Padahal ini agak jauh dari perumahan, di depannya danau, lagi pula tidak ada orang yang sedang membangun rumah atau sebuah bangunan lainnya.

"Kepinggirin aja deh, kasian kalau ada yang kesandung" katanya sambil mengangkat balok kayu itu dan memindahkannya ke dekat pohon.

"Nah kurang baik gimana sih aku" bangganya sambil menepuk nepuk kedua tangannya seolah membersihkannya.

"Heh ngapain?"

Shena menoleh karena terkejut dengan suara briton itu, "itu punya anda yaa?"

"Maaf yaa, aku pindahin soalnya tadi kesandung, nih kalau gak percaya" ucapnya sambil memperlihatkan bekas luka dengan baju lengannya yang kotor.

"Simpen balik" suruh laki-laki itu membuat Shena bingung.

Gadis itu mengerutkan kedua alisnya, seolah bertanya 'apa?'.

Kemudian gadis itu diam, ia berpikir dan ternyata yang maksud laki-laki itu adalah balok kayu tadi.

"Ohh itu?" tanyanya dengan lugu.

"Tapi kalau nanti ada yang kesandung lagi gimana"

"Dia punya mata gak kaya lo"

"Ishh kalau kesandungnya lebih parah? Kalau abis jatuh terus geger otak gimana?"

Pertanyaan-pertanyaan gadis yang berdiri tak jauh darinya membuatnya berdecak kesal, ia menghiraukannya beralih mengambil balok kayu itu dan duduk di dekat pohon, bersandar di pohon lebih tepatnya.

Meresa lelah dan rasanya begitu mengasikan jika ia berteduh sebentar dengan laki-laki itu.

Ia berjalan menuju pohon besar itu dan berdiri dihadapan laki-laki yang entah namanya siapa.

"Ngapaian masih di sini?"

🐢

Say haiiii❤

Salam
Ani Rodiani🐢

ARSHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang