***
Angela menatap jalanan lewat kaca mobil sambil menahan senyum.
Jari-jari lentiknya menyentuh lembut bibirnya sendiri kemudian ia memejamkan mata mencoba mengontrol diri.
Walaupun sebal dan bingung, Angela sebenarnya lega mengetahui ciuman pertamanya direbut oleh laki-laki yang akan menjadi suaminya nanti.
"Eh, Ajeng," panggil Angela pelan sambil menoleh ke sampingnya.
"Kenapa, Nona?"
"Hmm menurut kamu malem ini gimana acaranya?"
"Indah, Nona."
"Waktu aku di atas panggung sama Max itu aneh gak? Did I look weird?"
Ajeng dengan tegas menggeleng. "Tidak, Nona. Sangat cantik dan serasi."
Angela tersipu mendengar jawaban Ajeng. "Gitu, ya?"
"Aku sama Max serasi?"
Ajeng mengangguk mengiyakan.
"Hmm... Jujur aku bingung. Kamu tahu kan, Jeng. Setelah pembekalan pernikahan ini, pasti gak lama kemudian kita bakal nikah. Sementara itu, aku pertama kali ketemu Max aja natal lalu."
"Gak mungkin kan langsung jatuh cinta?"
"Walaupun aku akui, Max ganteng sih, hehe. Iya gak, Jeng?"
Ajeng terdiam. Bingung harus menjawab apa karena rasanya terlalu lancang.
"Jawab aja, Jeng. Secara objektif menurut kamu gimana?"
"Iya, ganteng, Nona," jawab Ajeng canggung.
"Terus menurut kamu, pernikahan tanpa cinta itu gimana?"
"Hmm," gumam Ajeng. "Yang awalnya cinta juga bisa hilang perasaannya, Nona."
"Apa lagi yang dari awal gak ada dong, Jeng?" Respon Angela dengan nada khawatir.
Ajeng langsung menggeleng panik mendengar respon majikannya. "Eh, bukan begitu, Nona."
"Maksud saya, cinta belum tentu jadi tolak ukur berhasilnya suatu pernikahan, gitu."
"Nona Angela dan Tuan Max mungkin awalnya menikah gak didasari cinta, tapi mungkin lama kelamaan bisa muncul dan ternyata cocok untuk hidup bersama selamanya."
"Ya harus selamanya sih, Jeng. Manusia itu gak bisa memisahkan apa yang dipersatukan Tuhan," gumam Angela sambil menerawang.
"Aku harap semua pembekalan pernikahan ini lancar dan kita berdua semakin yakin dengan satu sama lain."
"Amin, saya pastikan lancar, Nona."
Angela tersenyum kecil mendengar ucapan Ajeng. "Kamu itu baik banget ya, Jeng?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Things I Wish I Knew Before Marrying An Angel
Fiksi Penggemar(Series #16 Handoko & Sastranegara) Dijodohkan dengan Maximilian adalah rencana hidup yang paling Angela sesalkan.