***
Angela Sastranegara adalah anak perempuan tunggal yang dijaga dan dirawat dengan baik oleh kedua orang tuanya.
Kemanapun ia pergi, selalu ada asisten pribadi, supir pribadi, juga bodyguard yang menemani.
Tapi semenjak sosok Maximilian Handoko datang di hidupnya, Angela bisa merasakan pergi cuma berdua tanpa orang-orang yang selalu mengikutinya.
Ia akui, menyenangkan.
Ia akui, ia harusnya merasa gak aman. Tapi ternyata kebalikannya.
Sebuah pengecualian, karena ia selalu pergi tanpa penjaga cuma ketika bersama Maximilian.
Dan walaupun semuanya terasa menyenangkan, Angela lupa, kalau ia gak terbiasa.
"It's okay, Mom, Pops," lirih Angela sambil tersenyum kecil dengan bibirnya yang pucat.
Kedua orang tuanya menatap khawatir. Bahkan ayahnya sampai menunda keberangkatan ke Italia hari ini.
"Where were you going last night, sweety? Pops mau coba telepon Max ya?"
Angela langsung menggeleng cepat. "Please, don't, Angela gak apa-apa kok."
"Gak apa-apa gimana, sayang? Ini kamu sakit lho," kali ini ibunya yang menimpali dengan wajah khawatir.
Angela terdiam sebelum akhirnya bercerita. "We're on date last night, seru banget, Mom, Pops."
"Max yang nyetir sendiri dan Angela diajak keliling-keliling. Kita ngobrol banyak sambil makan burger, dan atap mobilnya dibuka. I was so happy. No, I am," jelas Angela sambil tersenyum kecil.
Kedua orang tuanya cuma bisa menghela napas dan mengelus lembut rambut Angela. "Yaudah, kamu jangan ke mana-mana ya, sayang? Nanti ada dokter yang periksa kamu kenapa."
"Ajeng, tolong bawa beberapa pelayan lain untuk bantu kamu ya? Dipantau terus, demamnya turun atau nggak."
Ajeng mengangguk kecil sambil menatap Angela yang memang terbaring demam di tempat tidurnya.
Lalu setelah kedua orang tua Angela pergi, perempuan itu langsung meringis malu dan menatap Ajeng.
"Ajeng..."
"Kenapa, Nona? Butuh sesuatu?"
Angela menggeleng. "Aku malu-maluin ya?"
Ajeng terdiam bingung.
"Masa langsung demam cuma karena angin-anginan dan makan burger?" Keluh Angela pelan.
"Aku malu banget kalau Max sampai tahu, kelihatan banget kan, aku gak seru kayak dia."
Ajeng tersenyum melihat Angela yang mengeluh dengan kondisi seperti itu.
"Lagi pula, it's not like I never eat burger before," lanjut Angela sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Things I Wish I Knew Before Marrying An Angel
Fiksi Penggemar(Series #16 Handoko & Sastranegara) Dijodohkan dengan Maximilian adalah rencana hidup yang paling Angela sesalkan.