17

1.1K 127 3
                                    

Setelah kejadian itu, jaemin dan thalia jarang sekali bertemu. bahkan jika bertemu thalia hanya melirik sekilas kepada jaemin lalu pergi begitu saja. jaemin merasa bersalah bahkan dia sudah berusaha beberapa kali untuk meminta maaf kepada thalia, tapi thalia menolaknya dengan beribu alasan. jaemin tau kalau thalia benar benar kecewa dengannya, apakah thalia tidak mau memaafkan jaemin??

jaemin berjalan santai setelah ia membeli sesuatu di supermarket dekat rumahnya. ia merasakan angin sejuk menerpa wajahnya dan tersenyum. jaemin mengingat thalia, ia merasa sungguh kehilangan sesuatu di hidupnya. biasanya thalia akan senang jika jaemin mengajaknya jalan jalan, kini ia hanya melihat thalia yang bersikap dingin kepada nya. jaemin menghela nafas dan segera pulang kerumah.

tubuh jaemin membeku. ia terkejut dengan mata yang berkaca kaca. jaemin melihat wanita yang ia rindukan, thalia. ia melihat thalia yang duduk di ruang tamu nya. bahkan thalia yang melihat jaemin hanya bisa menunduk dan membuang muka. jaemin berlari menghampiri thalia dan langsung memeluknya dengan erat. jaemin menangis, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher thalia. thalia tak membalas pelukan jaemin. ia hanya diam dan menahan tangisnya.

"JAEMINN! BERANINYA LO MELUK CEWE GUE?!"suara lantang itu membuat jaemin dan thalia terkejut. jaemin melepaskan pelukannya dan segera berbalik mencari suara tersebut. ternyata itu suara jisung, ia terlihat marah dengan mata yang memerah dan tangan yang mengepal kuat. jisung berjalan mendekati jaemin dan langsung memukul keras rahang jaemin. jaemin tersungkur di lantai. ia meringis kesakitan akibat pukulan dari jisung. thalia yang melihat itu hanya bisa diam dan menangis. jisung menarik kerah jaemin dan memukuli wajah jaemin dengan keras hingga darah mengalir dari hidung dan pelipisnya. jaemin benar benar terasa lemas, bahkan mengangkat kepalanya saja dia tidak bisa. thalia memeluk jisung dari belakang untuk menenangkan emosi sang pacar. jisung masih ada di zona emosi yang memuncak, ia menghiraukan pelukan thalia dan menendang jaemin dengan keras. jaemin tersungkur tepat di depan jeno, mark, dan haechan. mereka baru saja pulang dari luar dan terkejut mendapati jaemin tergeletak lemas di depan mereka dengan darah yang mengalir banyak. mark melihat jisung yang benar benar emosi dan thalia yang sedang memeluk tubuh jisung.

mark menyuruh haechan untuk menelefon dokter dan jeno yang mengangkat jaemin ke kursi ruang tamu. renjun yang juga pulang dari luar terkejut melihat pemandangan yang mengerikan itu. mark dan renjun menenangkan jisung yang masih tersulut emosi, sedangkan haechan dan jeno membersihkan darah dan menunggu dokter datang untuk mengobati jaemin.

setelah berhasil menenangkan jisung, mark dan renjun menghampiri jeno dan haechan. mark melihat jaemin yang wajahnya penuh luka akibat pukulan jisung tadi serta melihat thalia yang sedang memeluk jisung dan sesekali melirik ke arah jaemin. setelah di periksa oleh dokter, mark mengangguk dan mengantar dokter ke depan rumah dan yang lain melakukan apa yang dokter katakan tadi. mark kembali ke dalam dan mendapati jaemin yang mulai sadar. mark menghampiri jaemin lalu menatapnya datar.

"udah ga sakit lo? nyusahin aja. habis ini lo langsung ngerjain pekerjaan rumah." ucap mark dengan nada bicara yang dingin. jaemin mengangguk dan pergi ke kamarnya untuk berganti baju.

Different - na jaemin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang