matahari telah terbit dan menyinari seluruh dunia. jaemin masih tertidur akibat kelelahan yang ia rasakan kemarinn. renjun memasuki kamar jaemin dengan segelas air dan menyiramkan air itu ke wajah jaemin. jaemin terkejut dan segera bangun. ia melihat renjun yang menatapnya datar. jaemin berdiri lalu menunduk di depan renjun.
"udah jam berapa ini? dan lo masih tidur? cepet bikinin gue sama yang lain makanan. 5 menit lo belum kebawah awas aja lo." ucap renjun dan meninggalkan jaemin yang terburu buru untuk bersiap. jaemin membuat makanan untuk ayah dan saudaranya yang lain. ternyata thalia datang untuk bertemu dengan siwon. Siwon menyambut thalia dengan ramah bahkan ia merestui hubungan nya dengan jisung. jaemin membawa makanan nya ke arah meja makan. saat hendak kembali ke dapur, siwon menarik tangan jaemin dengan keras hingga jaemin terduduk di lantai. siwon menumpahkan air yang ada di gelas kepada jaemin. thalia yang melihat itu hanya bisa diam dan menatap iba kepada jaemin, begitu juga dengan mark.
setelah itu siwon menyuruh jaemin untuk pergi. jaemin mengangguk dan segera meninggalkan ruangan tersebut. jaemin mengganti bajunya dengan baju yang sangat simpel tapi terlihat menawan. sore hari pun tiba, thalia telah pulang sejak 2 jam yang lalu. mereka akhirnya menjalankan rencana mereka dengan siwon
"Saya mau pergi kalian semua ikut dan kamu jaemin, kamu juga ikut" ucap siwon yang membuat jaemin senang. jaemin berlari ke kamarnya untuk bersiap. ia tidak tahu kalau hari ini ia akan dibunuh oleh saudara dan ayahnya. setelah siap semua, mereka berangkat ke danau yang sepi. mereka berfoto foto disana agar jaemin tidak curiga. sedang mark sejak tadi melihat jaemin dengan tatapan ketakutan. jaemin sedang duduk di tepi danau, ia melihat ikan ikan yang berenang kesana kemari. jeno yang berada di dekat jaemin dengan sengaja mendorong jaemin ke danau. jaemin yang tidak bisa berenang panik, ia meminta tolong kepada saudara nya yang lain tetapi mereka tertawa bahagia. jisung menarik jaemin ke tepi dan menusuk perut jaemin dengan sebuah pisau yang di bawa dari rumah. siwon hanya melihat sambil tersenyum bangga kepada anak anaknya. renjun, chenle dan mark hanya berdiri dan menatap jeno, jisung dan haechan yang sedang melaksanakan aksinya. mark memejamkan matanya. ia tak sanggup melihat apa yang terjadi di depannya. sekarang jaemin sudah benar benar kacau. darah dimana mana, wajahnya yang sudah hancur akibat pukulan jeno dan haechan serta perut jaemin yang tertancap pisau yang dibawa oleh jisung. sungguh mark rasanya ingin menangis lalu berteriak dengan keras. siwon menghampiri tubuh jaemin yang sudah terbujur kaku. ia menendang tubuh jaemin ke arah danau dan menyuruh anak yang lain untuk pergi dari sini.
mayat jaemin ditemukan oleh penjaga di danau tersebut. penjaga itu menelfon polisi dan polisi segera menuju ke tkp. thalia yang mendengar kabar itu terkejut. tubuhnyan melemas dan terjatuh di lantai. ia menangis dengan keras. ia tak menyangka bahwa jaemin akan meninggalkan dia secepat ini. ia menuju rumah siwon dan mendapati siwon dan yang lain sedang menangis. mereka menangis bukan karena menyesali perbuatannya tetapi hanya air mata buaya atau air mata palsu untuk menipu publik. thalia menghampiri jisung dan memeluknya. jisung yang melihat thalia menangis segera menenangkan nya. mayat jaemin di bawa kerumah. banyak media yang menyorot mayat jaemin dan menyorot siwon. thalia menghampiri peti jaemin.
"lo jahat jaem, lo ninggalin gue disini? maaf maaf gue pernah ngelukain perasaan lo, gue nyesel, gue bodoh banget. tenang disana ya? udah ketemu bunda kan?? bahagia disana ya? selamat jalan, pangeranku.."
setelah mengatakan itu, jaemin dikubur di samping makan bundanya. thalia masih sangat sedih atas kepergian jaemin begitu juga mark yang menangis diam diam. ia merutuki dirinya sendiri mengapa ia tidak membantu bahkan mengikuti rencana keji ayah dan saudaranya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Different - na jaemin [ END ]
Non-Fictionseorang remaja laki laki bisu yang dibenci dan dibunuh oleh sang ayah dan ke enam saudaranya