Bab 18

14K 1.4K 38
                                    

Dian menghampiri Julian yang berada di mobil, di sana Dian melihat Julian yang kini menatap Dian dengan mata berbirnar.

"Tante Di!" Panggil Julian dengan riang.

"Kamu ngapain disini? Kenapa nggak langsung pulang?" Tanya Dian.

"I want to meet you," Jawab Julian dengan cengiran khas anak laki - laki itu.

"Tapi Julian belum recovery dan harus istirahat agar cepat sembuh," Balas Dian.

"Tante Di punya buku cerita untuk Julian, tapi setelah ini kamu harus pulang ya dan banyak beristirahat supaya bisa bergerak dengan bebas lagi," Ucap Dian. Dian kemudian menghubungi pegawainya dan meminta tolong untuk membawakan buku cerita yang sudah dia pisahkan untuk Julian sejak kemarin.

Juna yang menyusul Dian hanya dapat terdiam mendengar ucapan Dian. Juna tidak mampu berkata - kata karena dia merasa sangat bersalah dengan perempuan di depannya ini.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pegawai toko yang diminta kan tolong oleh Dian akhirnya datang dengan paperbag berisikan buku yang Dian siapkan untuk Julian.

"Ini bukunya," Dian memberikan paperbag tersebut ke Julian. Julian berteriak kegirangan.

"Makasih tante di," Ucap Julian.

Juna kemudian berjalan dan memasuki mobil, melanjutkan perjalanan mereka ke rumah mereka.

Dian melambaikan tangannya kepada Julian yang membuka kaca mobil dan membalas lambaian tangannya.

Dian masuk kembali ke dalam toko buku dan menemui Aryo yang masih sibuk memilih buku. "Sudah dapat bukanya?" Tanya Dian.

Aryo mendongakan kepalanya dan kemudian menjawab, "belum mbak."

"Masih bingung beli antara dua ini," Ucap Aryo.

"Bawa aja dua - duanya. Nggak usah bayar, mbak aja yang bayarin. Hadiah buat kamu karena semester kemarin dapat IP bagus kan? Ibu kamu ngomong, bangga punya anak kaya kamu," Ucap Dian membuat Aryo tersipu malu.

"Terima kasih mbak, aku nggak tau mau bales kebaikan mbak dan bu Wanda dengan apa," Ucap Aryo. Dian hanya membalasnya dengan senyuman dan kemudian menepuk pundak Aryo lalu pergi ke dalam ruangannya.

***

Juna menatap Julian yang kini dengan lahap memakan makannya apalagi sebelumnya Juna membelikan PlayStation yang sangat anaknya ini inginkan, walaupun Juna tahu Julian belum bisa memainkannya dengan benar.

Juna juga sudah menyiapkan jadwal Julian memainkan PlayStation karena jika tidak dijadwal Juna takut kalau anaknya akan kecanduan.

"Pi, apa aku boleh makan ice cream habis makan malam?" Tanya Julian.

"Boleh," Jawab Juna yang membuat Julian berteriak kegirangan karena jarang sekali Juna memperbolehkan Julian untuk memakan es krim apalagi ketika malam hari.

Juna mengiyakan karena merasa bahwa belakangan ini dia kurang peduli dengan anaknya dan menitipkan Julian kepada Jennifer yang Juna kira bisa dipercaya malah berakhir anaknya celaka dan cedera hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Jelas kejadian kemarin menjadikan tamparan keras bagi Juna, banyak hal kebohongan Jennifer yang selama ini Juna tidak tahu akhirnya diketahui olehnya. Dan yang sangat Juna sesali adalah dia tahu ketika keadaan sudah sangat buruk. Juna yang salah menuduh Dian yang memang tidak memiliki kesalahan dan menjadi kambing hitam dari Jennifer serta kedekatan Jennifer dan Julian yang dia paksakan sehingga menyebabkan anaknya terluka seperti saat ini.

Selesai makan Juna menemani Julian memakan es krim di ruang tengah sembari pria kecil itu memainkan PlayStation barunya.

"I'm the winner," Ucap Julian ketika game balapan mobilnya berasa di urutan pertama.

"Good job nak," Ucap Juna yang memang sengaja mengalah agar Julian senang.

Julian menguap. "Ayo ini sudah waktunya tidur," Ucap Juna.

"Okey, but read buku yang tante Di kasih," Balas Julian dan disanggupi oleh Juna.

Juna sudah membaca buku dari Dian sebanyak tiga kali namun Julian masih belum mau memejamkan matanya dan menatap Juna karena ingin menanyakan sesuatu.

"Pi, i want ask something," Ucap Julian kepada Juna yang baru saja selesai membacakan buku cerita kepada anaknya.

"Tanya apa?" Tanya Juna.

"Can Tante Di selalu di rumah ini bareng kita?" Tanya Julian. Juna diam karena bingung harus menjawab apa.

Tbc...

aku lagi sibuk bgt geis soalnya aku udh mulai kuliah offline jadi rada ruwet beradaptasinya wkwk

SUDDENLY BEING MOM // #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang