Bab 33

7.5K 688 27
                                    

Dian mengambil buku yang dipesan oleh temannya dari rak buku fiksi. Sambil mengambil gambar dan memberikan kepada temannya untuk memastikan buku yang dia ambil memang buku pesanan temannya. Setelah dapat jawaban bahwa buku itu merupakan buku yang temannya maksud Dian menenteng buku itu sambil terus berjalan sambil mengirim pesan dengan teman SMAnya itu. Baru beberapa langkah Dian langsung terkejut tak kala dia menabrak orang di depannya dan membuat handphone orang yang ditabrak Dian terjatuh.

"Astaga," Pekik Dian melihat handphone pria yang dia tabrak terjatuh.

Dian buru-buru mengambil handphone milik si pria itu dan mengecek apakah ada yang rusak ataupun lecet.
"Mbak gapapa," Tanya pria di hadapannya menanyakan Dian, sedangkan Dian sibuk mengecek handphone milik pria tersebut karena jujur Dian cukup khawatir menggantikan handphone pria itu pasalnya handphone pria itu merupakan handphone merk ternama dengan keluaran terbaru yang harganya bahkan 3 kali lipat gaji bulanannya.

"Saya gapapa mas, ini handphonenya," Ujar Dian sambil mengembalikan handphone pria itu.

"Wah rada baret ya," Ujar pria itu sambil tertawa jahil karena melihat Dian yang begitu pias setelah memeriksa handphonenya. Dian menunduk saking malunya.

"Saya bakal tanggung jawab kok mas, saya yang teledor disini sampai handphone mas jadi korbannya," Ucap Dian.

"Biaya kerusakannya bisa mas kasih tau ke saya, saya sebisa mungkin bakal tanggung jawab," Ucap Dian lagi sambil berucap maaf berkali - kali.

Dian menatap pria di depannya ini dengan khawatir karena pria di depannya ini sama sekali tidak mengeluarkan kata hanya diam saja sambil sedikit berpikir.

"Sini handphone kamu," Ujar pria itu kemudian mengetik sesuatu yang Dian tidak tahu itu apa. Setelah selesai pria itu mengembalikan handphone Dian.

Dian menatap layar handphonenya sambil menatap pria tersebut. "Itu nomor saya, kamu hubungin aja nanti saya kasih tau harga buat kerusakannya," Ujar Pria itu kemudian meninggalkan Dian yang masih Dian di tempat. Setelah sadar dari diamnya Dian mencari keberadaan pria itu yang kini sibuk memilah milih buku karena sadar dilihati oleh Dian pria tersebut tidak menatap balik Dian namun hanya tersenyum tipis sambil membaca abstrak buku yang ada di genggamannya ini.

'Oesman,' gimana Dian dalam hati ketika melihat kontak baru yang bertambah di kontak handphonenya itu.

***

Dian menatap restoran di depannya dengan bingung karena Oesman, pria yang dia tabrak siang tadi di toko buku tempatnya bekerja malah memberikan alamat restoran di depannya ini. Sampai disana Dian langsung di antar ke meja yang sudah dipesan oleh pria itu. Sampai sekarang di umurnya yang sudah dewasa ini bisa dihitung jari bagi Dian untuk makan di restoran mewah seperti ini.

Dian duduk di meja yang sudah di pesan oleh Oesman tak lama Dian melihat Oesman datang menghampirinya dengan setelan jas yang masih rapih, namun terlihat wajah letih dari pria itu. "Sudah lama nunggu?" Tanya Oesman.

"Belum lama kok, baru nyampe," Ucap Dian.

"Kita makan dulu ya, saya laper banget," Ucap Oesman dan diangguki oleh Dian.

Dian dan Oesman akhirnya memesan makanan yang mereka inginkan. Sembari menunggu makanan keluar Dian memulai obrolan mengenai kejadian yang terjadi siang tadi.

"Kalau boleh tau saya kasih uang ganti rugi untuk kerusakan hape mas berapa ya?" Tanya Dian to the point tanpa basa - basi yang memuakan.

"Kamu ternyata type orang yang straight to forward ya," Ujar Oesman sambil tersenyum manis setelah mendengar pertanyaan dari Dian.

Dian hanya tertawa kikuk karena ucapan Oesman. "Maaf," Balas Dian.

"Nggak usah minta maaf."

"Saya minta kamu kesini bukan karena saya minta ganti rugi, tapi saya emang minta kamu temenin saya makan aja, biar saya ga kesepian banget," Jelas Oesman yang membuat Dian makin kebingungan di tempat.

"Maksdunya?" Dian bingung sekali dengan cara berpikir dari pria di depannya ini, kenapa minta menemani makan dengan orang asing sepertinya itu.

"Mungkin bagi kamu aneh, tapi buat saya nggak," Ujar Oesman yang membuat Dian semakin tidak mengerti dan berada di kebingungan.

"Ini maksudnya gimana sih? Kamu lagi modus ke saya ya?" Tanya Dian tanpa arahan membuat Oesman tersedak dengan ludah pria itu sendiri karena ucapan Dian sangat tepat. Tak lama Oesman kembali tertawa terbahak mendengar pertanyaan Dian.

"Kamu memang ternyata semenarik ini ya," Ucap Oesman yang membuat Dian menatap ngeri pria di depannya ini.

"Kamu percaya cinta pandangan pertama ga? Katanya saya ngalamin itu deh hari ini," Oesman kembali berucap sedangkan Dian di tempat kini sudah penuh dengan kegelian karena mendengar ucapan Oesman, dia bukannya salah tingkah ataupun senang tapi malah rasa tidak nyaman yang ada dirasakan Dian sehingga membuat Dian tidak nyaman berasa di tempatnya. Dian mengambil handphone dan juga tasnya kemudian berpamitan pulang kepada Oesman tanpa menunggu jawaban pasti dari pria itu. Hari ini sungguh melelahkan bertemu dengan orang aneh seperti Oesman.

Tbc...

Waw waw waw... Siapa kah Oesman itu?

SUDDENLY BEING MOM // #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang