O1 - ZAIDEN

17.4K 962 35
                                    

Uhuy kambek lagi, cung yang nunggu q up

Sebenarnya mau up nanti aja cuma ya biasa jari udah gatel😌

Votenya melebihi target tapi komennya engga😀

Isoke isoke semoga ini lebih banyak ya👍🏻

Tandain kalo typo!

***

Disebuah rumah atau bisa disebut basecamp. banyak sekali cowok yang berkumpul disana, bukan hanya cowok saja tetapi cewek pun ada. mungkin menemani pacarnya?

Ramai itulah yang bisa dideskripsikan disana.

"Cepet anjing." Ucap cowok berambut keriting, Ramanda malik. ia memandang kesal ke arah cowok berkulit sawo matang, terbukti dari nadanya yang terdengar tak bersahabat.

"Sabar ram, ini cewek gue ngambek." Jawab cowok berkulit sawo matang didepannya yang sibuk menenangkan ceweknya.

"Itu tuh akibatnya kalo punya cewek." Bisik cowok dengan tindik ditelinganya, ia menatap kedua sejoli yang sibuk bertengkar. Uguy Sankara namanya, ia termasuk orang prik setelah Rama.

Orang yang berada disebelah Uguy memutar bola matanya malas, Clovis Savero atau biasa dipanggil Clovis memincingkan matanya menatap Uguy. "Lo punya cewek kalo lo lupa." Ucapnya memberitahu.

"Beda, gue virtual dia real jadi kalo gelud gampang tinggal calling-caling aja." Jawab Uguy membanggakan virtual.

"Ketikan dibanggain." Ucap Clovis mengejek, ia merasa jengah saat Uguy selalu membanggakan kekasih virtualnya.

Cukup diketahui, virtual bakal kalah saing dengan yang real. makanya kudu kuat mental seandainya nanti bakal diselingkuhin, atau ga siapin cadangan buat ga terlalu sakit hati.

Uguy mengabaikan ucapan Clovis, ia hanya menganggap angin lalu. matanya kembali fokus menatap kedua sepasang kekasih yang masih terus bertengkar.

"Aku mau pulang!" Ucap si cewek lalu pergi begitu saja, cowok berkulit sawo matang pun ikut menyusulnya.

Sedangkan orang-orang yang melihat adegan itu hanya memutar bola matanya malas, kecuali Uguy yang menyoraki keduanya 'Teros-teros gue suka keributan'  Begitulah kira-kira sorakan dari Uguy.

Sudah menjadi kebiasaan Garry Ardhani membawa salah satu ceweknya untuk ikut ke basecamp, dan sejak itu lah sering terjadi pertengkaran antara kedua insan tersebut dibasecamp.

Misalnya saat Garry membawa salah satu ceweknya, nanti akan ada ceweknya yang lain yang ikut menyusul ke basecamp atau saat Garry mengacuhkan ceweknya karena dirinya keasikan bermain game, seperti yang terjadi saat ini.

Rama sibuk merutuki Garry yang pergi meninggalkannya, padahal sedikit lagi ia akan memenangkan game itu. emang sialan si Garry.

"Emang anjing tuh orang, ga bakal lagi gue kasih kontak cewe yang aduhay." Ucap Rama menatap bengis punggung Garry yang sudah menghilang.

"Rama... sesungguhnya---

"Diem ga lo?!" Rama menatap tajam Alffan Rosyidin, cowok satu-satunya yang memakai peci disana.

Alffan merupakan anak seorang ustadz terkenal, jadi jangan heran jika dia selalu menasehati teman-temannya. Alffan si paling alim.

"Sesungguhnya kita---

"Emboh karepmu-karepmu." Ucap Rama tak peduli, lebih baik ia kalah bermain game daripada harus mendengar ceramahan dari mulut suci Alffan.

Sedangakan cowok dengan kaos putih polos terlihat tak terganggu sedikit pun dengan keributan itu. ia duduk tenang dikursi yang memang khusus untuk dirinya, ia memperhatikan temannya tanpa minat untuk bergabung.

Cowok itu bisa dikatakan tampan, sangat tampan. bagaimana tidak? alisnya yang tebal menukik tajam, manik mata hitamnya yang mampu menghipnotis seseorang, hidungnya yang seperti prosotan tk, lalu jangan lupakan bibirnya yang kissable itu.

Zaiden Amartya, nama cowok itu. nama itu bukan asing lagi diSMA Waradigmaga. Zaiden bukan ketua geng maupun anggota geng. Zaiden bisa disebut pentolan SMA Waradigmaga, dirinya ditakuti dan dihormati disana.

Bahkan siswa-siswi baru akan diberitahu dan diperingati untuk tidak mencari gara-gara dengan Zaiden.

"Ga pulang lo?" Ucap cowok berkecamata yang berdiri didepan Zaiden, bukan terlihat culun tetapi malah terlihat tampan. walau memang masih tampanan Zaiden.

Zaiden yang diajak bicara hanya menaikkan sebelah alisnya, seolah berkata kenapa?

"Mama lo chat gue, disuruh balik." Ucap cowok itu mendudukan dirinya dikursi yang berada disebelah Zaiden.

Zaiden hanya mengangguk tanpa menjawab pertanyaan Benjamin Syahputra, nama cowok berkecamata itu.

Zaiden berdiri dari duduknya, dan berjalan tanpa memperdulikan pertanyaan temannya yang lain yang menanyakan mau kemana?

☠️☠️☠️

Zaiden mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, dikarenakan hujan dan jalanan yang sedikit licin. matanya tak sengaja melihat orang yang tergeletak begitu saja dipinggir jalan.

Jalanan sekarang memang sudah sepi, tidak ada mobil maupun motor yang berlalu lalang. mobil Zaiden berhenti tepat disamping orang yang tergeletak. dirinya turun dari mobil, namun tak langsung menolongnya.

Zaiden berjongkok memandangi orang itu, tangannya tertarik untuk menyingkirkan rambut yang menutupi wajah orang itu. sesuai dugaannya orang itu adalah seorang gadis.

"Cantik."

Hujan semakin lebat, Zaiden menggendong gadis itu lalu membawanya masuk ke mobilnya. entah apa yang membuatnya seperti ini.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, mobil Zaiden berhenti tepat didepan gerbang rumah mewah nan megah itu. dirinya menekan klakson sehingga dibukakan lah pintu gerbang.

Memang jarak basecamp dan rumah Zaiden cukup jauh, jadi butuh waktu setengah jam untuk sampai kerumahnya.

Zaiden mambawa masuk gadis itu kedalam rumahnya, yang disambut pekikan kaget wanita paruh baya yang tak lain adalah mamanya. Amitha Amartya.

"ZAIDEN KAMU APAIN ANAK ORANG?!" Teriak Ami kaget, bagaimana tidak? anaknya pulang dalam keaadan basah dan seorang gadis pingsan dalam gendongannya.

"Heh dasar anak itu." Ucap Ami mendengus sebal, ia menatap anaknya yang melewatinya begitu saja.

Pikirannya sudah kemana-mana saat ini, Ami mengikuti langkah anaknya yang membawa masuk gadis itu kedalam kamar tamu.

Ditidurkan gadis itu dikasur. Ami langsung mengambil alih duduk dipinggir kasur, ia memandang anaknya tajam, seolah ingin mengintimidasi.

"Biar mama sama bi sarti yang urus, kamu ganti baju terus nanti keruangan papa." Ucap Ami yang tak dapat balasan dari anaknya.

Selepas Zaiden pergi, Ami memanggil bi sarti untuk menggantikan pakaian gadis itu. Ami keluar dari kamar tamu, tujuannya sekarang adalah menuju ruang kerja suaminya.

Ya dirinya harus kesana, Ami ingin tau reaksi suaminya saat tau Zaiden membawa pulang seorang gadis.

"PAPAH ANAKMU BAWA GADIS KERUMAH DALAM KEADAAN NINU-NINU."

***
🙂🙂🙂🙂🙂

Pls ninu-ninu😭 rada ga kuat but isoke✌🏾

Btw nama temennya Zaiden ada nama crush aku awokawok😱

Mampir juga ke work sebelah dijamin bikin asjkakskasak😌

jangan lupa vote komen sama share bestie😉 yu yu follow akun wattpad aku biar ga ketinggalan notifikasi terbaru😎

ZAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang