O5 - ZAIDEN

11.9K 668 56
                                    

HELO! KAMBEK AGAIN

Maaf buat pembaca setia Zaiden karena aku baru up, lagi sibuk banget plus jari aku sakit gak bisa ngetik takut typoo.

Karena aku udah berbulan bulan ga up, ini aku panjangin cuma for u beztye😋

Jangan lupa tinggalin jejak dengan cara votmen.

OGGHEY!?

***

Shanza Shaqueena, nama gadis cantik yang ditemukan Zaiden kemarin malam. entah apa yang membuat gadis itu tergeletak begitu saja, yang jelas...gadis itu tidak dapat mengingat apapun.

Setiap mengingatnya suara mengerikan seseorang memenuhi pikirannya, itu membuat tubuhnya secara otomatis bergetar ketakutan.

Karena itu ia tak dapat mengingatnya dengan jelas.

Sekarang Shanza sedang dilanda kecemasan, ya tentu saja! sedari tadi ia hanya berdiri menatap pintu kamar seseorang dengan gugup.

Dengan keberanian yang sudah terkumpul, ia mengetuk pelan pintu itu, "Tok, tok, tok."

Ketukan pertama, tak ada sahutan.

Oke, mari coba lagi.

"Tok, tok, tok." Ketukan kedua pun sama, tak ada sahutan.

Baiklah, kali ini ia akan mengetuknya dengan keras. "Tok, tok, tok." Menurutnya ini sudah cukup keras.

Shanza bernafas lega, sepertinya orang itu tidak ada dikamarnya. ia berbalik berniat pergi dari sana, namun..

Cklek

Suara pintu terbuka menghentikan langkah Shanza, tunggu! kenapa tiba-tiba ia berkeringat dingin?

"Kenapa?" Suara serak khas seperti orang yang baru bangun tidur, terdengar ditelinga Shanza.

Shanza berbalik menghadap orang itu, namun kepalanya menunduk menatap lantai. "Em itu di-disuruh turun k-kak, buat makan malem." Cicitnya tak berani menatap cowok didepannya ini.

Cowok itu yang tak lain adalah, Zaiden.

"Gue bakal hancurin lantai itu, kalo lo terus liat ke bawah Sayang." Bisik Zaiden dikuping Shanza yang tengah menunduk.

Tubuh Shanza menegang, lidahnya kelu untuk menjawab. yang terpenting saat ini adalah jantungnya yang seperti ingin keluar dari tubuhnya.

Tak ada cara lain selain kabur dari sini, Shanza berbalik lalu lari dengan memegang dadanya. yang ia takutnya sekarang adalah jantungnya yang akan keluar jika ia terus berada disana.

Zaiden yang melihat itu meraup mukanya, lalu tertawa kecil melihat sekilas semburat merah yang berada dipipi gadis kecilnya.

"Damn it, she's so cute." Lirih Zaiden menatap punggung Shanza yang menghilang.

☠️☠️☠️

Suara detingan sendok mengiringi makan malam keluarga Amartya, tak ada satupun suara yang keluar dari mulut mereka.

Ardhan dan Ami saling bertatapan seolah sedang berbicara lewat hati.

"Kayanya habis terjadi sesuatu nih mah." Bisik Ardhan, tubuhnya ia condongkan ke Ami agar suaranya terdengar.

ZAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang