O3 - ZAIDEN

14K 818 32
                                    

UP NIH

UP SEKARANG KARENA BESOK UJIAN

KETIK 1 BUAT DOUBLE UP

JANLUP VOTE + KOMEN + SHARE

MIAN BANYAK MINTA😪

***

Dipagi yang cerah, seorang gadis menuruni tangga dengan pelan. ia terbangun dari tidurnya dan mencium aroma yang sangat sedap.

Perutnya terasa lapar sekarang, gadis itu sibuk memikirkan makanan didalam pikirannya.

Tanpa melihat jalan hingga dirinya jatuh, jatuh kedalam pelukan seseorang...

Benar-benar memalukan, rutuk gadis itu dalam hati. itu terjadi begitu cepat, salahkan dirinya yang begitu ceroboh.

"Ceroboh." Ucap cowok itu menepuk pelan puncak kepala gadis didepannya ini, lalu pergi begitu saja.

Betul, Zaiden yang menolong gadis itu.

"Eh anak mamah udah bangun." Ami tersenyum dengan lebarnya menghampiri gadis itu.

Sedangkan dirinya yang diajak bicara hanya mengerjap bingung, anak mama? dirinya kah?

"Ayo sayang sarapan bareng." Ucap Ami sekali lagi, menarik lembut pergelangan tangan gadis itu.

Ami menuntun gadis itu untuk duduk disebelahnya. gadis itu menatap cowok yang tadi menolongnya, Zaiden yang merasa ditatap pun menatap balik. itu terjadi selama beberapa detik saja, karena gadis itu gugup sendiri dan mengalihkan pandangan ke arah lain.

Mereka makan dengan tenang, hanya suara detingan sendok yang mengiringi sarapan mereka.

"Berangkat." Ucap Zaiden setelah selesai menghabiskan sarapannya, ia berdiri dari duduknya dan menyalimi kedua orang tuanya.

Zaiden berhenti disamping gadis yang tengah menundukan kepalanya itu, ia mengacak pelan rambut gadis itu dan seperti biasa pergi begitu saja.

Itu tak luput dari penglihatan Ami dan Ardhan, mereka berdua terbengong melihat adegan itu.

"Papah berasa liat FTV mah,"

"Drakor kali pah."

"Anak kamu mah, udah calon uwu aja."

"Anak kita, kita berdua yang ngadon."

"Oh iya lupa."

"Papah juga mau kerja cari cuan." Ucap Ardhan mencium kening istrinya, tak lupa Ami juga mencium tangan suaminya.

Kini tinggal mereka berdua, "Eh lupa punya anak gadis, ayo ikut mamah sayang." Ajak Ami menggandeng tangan gadis itu.

Keduanya berada dikamar tamu gadis itu, Ami mengelus surai rambut gadis itu. halus itu lah yang dirasakan Ami.

"Siapa namanya sayang?"

"Mamah orang baik kok." Lanjut Ami lembut, gadis itu menatap Ami dengan ragu-ragu.

"S-shanza." Ucap gadis itu terbata-bata.

"Shanza? cantik kaya orangnya." Ucap Ami mengelus pipi Shanza yang terdapat rona kemerahan alami.

"Shanza kenapa bisa pingsan dijalan?" Tanya Ami hati-hati.

Shanza mulai bergetar takut, tangannya yang tiba-tiba menutupi telinganya. "P-pergi!" Seru Shanza setengah berteriak.

ZAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang