Hello aku balik lagi setelah menghilang cukup lama, pertama-tama aku mau minta maaf buat kalian yang udah lama nunggu Zaiden up. i'm so sorry about that, udah phpin kalian. and then, terimakasih yang udah tetep support aku sampai sekarang. ily semua💗
***
Garry, Uguy dan Rama tidak memperdulikan tatapan leser Zaiden, mereka bertiga terkikik senang. sungguh, untuk kedepannya Zaiden tak akan lagi menjadikan rumahnya tempat berkumpul.
"Ga nyangka gue, ternyata pak bos udah gede. " Ucap Uguy terharu, tapi dengan wajah yang menyebalkan. oh, jangan lupakan tatapan meledeknya.
"Mana tipenya yang lucu-lucu gemoy." Ucap Garry ikut nimbrung, tak sadar bahwa yang dibicarakan sudah siap memakan mereka bertiga.
"Pulang." Tekan Zaiden, matanya menatap mereka dengan nyalang.
"Iya-iya pulang bos, cabut ges." Ajak Rama mendahului.
Garry dan Uguy beranjak, merasa sudah puas menjahili Zaiden. "Pamit ya bos, jangan apa-apain anak orang lohh boss." Nasihat Uguy terkikik menyebalkan.
"MAMAH BOS, PAMIT PULANG YAK!" Teriak Uguy dengan logat betawinya.
Rama dan Garry menyengir malu, "Sabar ya pak bos, anggep aja latian jadi tentara." Ucap Garry mengelus bahu Zaiden naik-turun.
Zaiden menepis tangan Garry dari bahunya. merasa mendapat penolakan, Garry tertawa garing untuk mengisi suasana yang awkward.
"Ha ha ha ha."
Rama mendorong keduanya untuk segera keluar, "Pamit pak boss! jangan kapok-kapok." Ucap Rama menambah suasana hati Zaiden menjadi buruk.
Apa?
Jangan kapok?!
Tak akan lagi ia menjadikan rumahnya tempat singgah mereka. Sudah cukup! ini yang terakhir!
Camkan itu!
Zaiden menghela nafas lega, akhirnya ketiga curut tersebut pergi juga. namun..
"Jangan lupa nanti malem chat gue bos! tante gue jualan piama imut dijamin kualitas terbaik." Ucap Uguy mengagetkan, kepalanya menyembul dibalik pintu dengan senyuman yang penuh arti.
Rama menggeret kerah belakang baju Uguy, persis seperti anak kucing yang dibawa induknya. "MAAF BOS, EMANG SUKA RADA KUMAT KALO MALEM." Teriak Rama dari luar dengan keadaan masih menggeret Uguy.
Meresa deruman motor sudah tidak berbunyi lagi, Zaiden menutup pintu dengan sangat keras.
BRAKK!!
Ami yang tak jauh dari sana hanya memperhatikan pintunya dengan miris, lalu menatap kepergian Zaiden sendu. "Kasian anak gue, mana masih muda." Ucapnya dengan geleng-geleng.
☠️☠️☠️
Setelah adegan pintu yang ditutup dengan keras. sekarang, Zaiden berada didepan kamar Shanza.
Merasa sudah menetralisir kekesalannya terhadap teman-temannya, Zaiden termenung didepan kamar Shanza. Pikiran nya melayang entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAIDEN
Teen FictionBerawal dari menolong gadis cantik yang tergeletak begitu saja dipinggir jalan, Zaiden Amartya menemukan obsesinya sekarang. Gadis itu adalah candunya, Shanza Shaqueena miliknya sampai kapanpun. Harta, Tahta, Shanza Shaqueena. *** DON'T COPY MY S...