O2 - ZAIDEN

14.2K 896 70
                                    

UHUYY

Up lagi dong mamen😱

Mana nie suara yang nunggu aku🤔

Kasih bintang dulu biar ga lupa💋 💋

Jangan jadi silent readers ya beztye😉

Komen disetiap paragrafnya ya beztye😌

SELAMAT MEMBACA CERITA PRIK INI😎

***

Zaiden membersihkan badannya dikamar mandi. sekarang tubuhnya hanya terbalut handuk yang melingkar dipinggangnya, sehingga terlihat perutnya yang six pack.

Zaiden menatap dirinya dicermin, tangannya terulur mengambil handuk kecil yang berada didepannya, ia mengusak rambutnya dengan handuk itu.

Entah mengapa tiba-tiba pikirannya tertuju pada gadis yang ia tolong, mungkin lebih tepatnya bibir pucat gadis itu yang terlihat menggoda dimatanya.

"Shit." Umpatnya pelan, pikirannya terus terbayang pada bibir itu. ingin rasanya menerkam bibir itu.

Zaiden menggelengkan kepalanya, seolah ingin menghilangkan pikiran kotor itu. namun ternyata percuma, karena pikiran terus tertuju pada bibir mungil itu.

Apa yang telah diperbuat gadis itu? sehingga dirinya menjadi gila seperti ini.

"Sial, apakah itu manis?" Ucapnya membayangkan.

Zaiden sudah seperti om-om mesum memikirkan hal seperti itu, ia menggelengkan kepalanya sekali lagi.

Cukup tersadar dari pikirannya. Zaiden keluar dari kamar mandi, ia memakai baju yang sudah disiapkan oleh pembantunya.

"ZAIDEN CEPET KELUAR, PAPAH NUNGGU KLARIFIKASI DARI KAMU." Teriak Ami keras, sangat keras. suara itu berasal dari bawah.

Zaiden mendengus mendengarnya, bisa budeg lama-lama tinggal dirumah.

"ZAIDEN WOII."

Oke fix. anggap saja sekarang ini Zaiden mengalami gangguan pada telinganya, alias budeg.

☠️☠️☠️

Disinilah Zaiden berada, diruang kerja papanya, Ardhan Amartya. pengusaha sukses dibidang properti yang terkenal disepenjuru indonesia, bukan hanya itu Ardhan juga adalah pemilik SMA Waradigmaga. pantas saja Zaiden ditakuti dan dihormati disana.

Zaiden duduk dikursi dengan tenang tanpa memperdulikan tatapan mengintimidasi dari mama dan papanya.

"Siapa gadis itu Zaiden?" Tanya Ardhan, Zaiden mengedikkan bahunya tak tau.

Ya betul, Ami sudah memberitahukan suaminya bahwa Zaiden membawa pulang seorang gadis. reaksi Ardhan tentu saja kaget apalagi Ami menceritakannya dengan heboh.

Ardhan dan Ami yang melihat itu hanya menghela nafas kasar, apa-apaan anaknya ini? membawa pulang seorang gadis tapi tak tau siapa gadis itu.

"Liat dipinggir jalan, pingsan." Terangnya kepada kedua orang tuanya.

"Jadi kamu liat dia pingsan dipinggir jalan terus kamu tolongin? gitu?" Jelas Ami yang diangguki Zaiden.

Ami dan Ardhan saling bertatapan satu sama lain, Ardhan berdehem lalu kembali menatap anaknya.

"Kamu boleh keluar." Usir Ardhan yang tak dibalas oleh Zaiden.

Setelah Zaiden keluar, Ardhan dan Ami saling bertatapan lagi. Ami seolah mengatakan didalam hatinya, akhirnya anak kita..

ZAIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang