Chap5

44.6K 5.4K 46
                                    

Satu hari di sekolah baru nya Amora jalani dengan mulus, tidak ada yang mencurigakan atau dia tidak melihat batang hidung perempuan yang ia cari.

Sekarang Amora sudah berada di rumah nya, dia juga sudah mandi dan berganti pakaian. Hari masih sore kedua Abang nya setelah mengantar dirinya pulang mereka tancap gas lagi untuk nongkrong bersama teman-teman nya.

Kembali menelusuri kamar megah nya, dia melihat-lihat novel milik Amora. Setelah itu dia mengangguk anggukan kepala "Lo suka cerita genre romantis" celetuk nya.

"Kayanya lo suka nih genre buat cari cara deket sama si lucas lucas ye" cibir nya sambil membaca sinposis buku itu.

Buku yang berada di rak buku Amora asli semua nya kisah romantis, dari yang jadul hingga yang modern.

"Puyeng banget nih baca beginian semua" keluh Amora.

Mengambil satu chiki besar dia menyalakan TV yang ada di kamar "Gini nih, ini hidup namanya" ucap nya sambil menyenderkan tubuh nya ke kepala ranjang. Suara celentung Netflix terdengar, dengan memeluk cemilan nya dia menonton film di apk itu.

Tidak terasa film yang ia tonton selesai, di akhiri dengan mata super sembap karna charakter fav nya meninggoy seperti raga asli nya.

"Aishhh nyesel banget, kirain happy end. Tau nya sad end" Oceh nya sambil mematikan tv nya.

meregangkan tubuh nya, lalu beranjak dari kasur ke balkon. Melihat ke bawah dia mengerutkan dahi nya.

Di bawah terdapat beberapa motor yang terparkir di halaman rumah nya, karna penasaran dia pun menuruni keluar kamar dan menuruni anak tangga.

Sesampai nya di bawah dia melihat ada 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan juga, 2 diantara laki-laki itu ya tentu saja Abang nya dan juga teman-teman nya.

"Hei, udah selesai nonton nya?" Tanya Aksa lembut menyadari adik nya berada disana.

Mendengar penuturan Aksa semua yang ada disana pun membalikan badan nya, dan satu perempuan itu menatap Amora dengan senyum miring.

Saat melihat perempuan itu lagi-lagi telinga Amora berdenging tapi sekarang lebih berdenging dari yang pertama kali ia rasakan, kepala nya lebih sakit hingga ia merintih kesakitan, setelah itu kegelapan yang ia rasakan dan suara teriakan dari Abang kedua nya.

Aksa yang melihat adik nya seperti langsung berlari dan menangkap tubuh ringkih adik nya sebelum bertabrakan dengan lantai. Semua yang disana pun panik melihat itu.

"Ga telpon papah, sekarang" ucap Aksa terbesit getaran di suara nya.

Arga yang masih shock melihat itu segera menelpon papa nya. Bukan apa yang membuat mereka tambah panik ternyata Amora mengeluarkan darah dari hidung nya yang lumayan banyak.

Sementara itu Amara kembali kepada jiwa nya dan menonton semua memori memori Amora asli, bedanya sekarang dia sendirian.

Amora sedang merenung di dalam kamar nya, menulis keluh kesah nya di diary dengan kertas berwarna cantik. Sayang isinya tidak secantik kertas nya.

Amara melihat Amora menulis itu dengan bercucuran air mata, kata-kata itu berisi permohonan maaf kepada keluarga nya. Ungkapan cinta nya kepada Lucas.

Amor?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang