chap4

45.9K 5.7K 159
                                    

Tidak seperti dugaan nya, ternyata tidak banyak yang memperhatikan dirinya. Semesta ini kadang suka gitu, kalo kita ngerasa santai eh tiba-tiba sesuatu yang menggelegar terjadi.

Giliran panik nya kaya mau berak di celana eh gak kejadian apa-apa. Trust issue bener bener bikin ribet.

Amora sampai di kelas nya dengan mulus, Arga melipatkan tangan nya di dada "Gimana? jadi pusat perhatian gak?" Tanya Abang kedua nya itu.

Amora memamerkan gigi nya  lalu menggelengkan kepala nya, Aksa tersenyum lembut seperti biasa lalu mengelus sayang rambut halus adik nya.

"Masuk gih, belajar yang bener. Nanti ke kantin bareng Abang" tutur halus Aksa.

Amora kembali menggelengkan kepala nya ribut "Ayolah, amor udah gede jadi amor bisa pergi sendiri. Gausah sama Abang ya pliss, pliss" mohon Mora.

Arga dan Aksa mengerutkan dahi nya, Arga maju dan menyentil dahi adik nya itu, tak.

"Bocah kenapa si gak mau banget bareng sama sodara nya sendiri" sungut Arga setelah menyentil dahi adik nya.

Aksa yang melihat itu segera menjitak adik kedua nya dan mengelus bekas jitakan di dahi Amora.

"Jangan di sentil juga, kasian!" Tegas Aksa kepada Arga, yang malah memasang wajah nyenye. Tau wajah nyenye gak?

"Lagian dia ngeselin, ga mau banget akrab sama Abang nya. Padahal abangnya ganteng begini" Protes Arga.

Amora melotot kan mata nya "Ihh amor tuh cuma pengen--- ish yaudah lah terserah kalian berdua aja" ucap Amora kesal dan memasuki kelas dengan raut kesal.

Kenapa sih tuh dua manusia posesif amat buset. Tau sih dia sayang sama Amora tapi kan dia lagi jalanin misi.

Karna rasa kesal itu dia memasuki kelas dengan tiba-tiba dan membuat semua perhatian kelas mengarah pada dirinya.

Merasa semua tatapan mengarah pada dirinya, Amora pun menghadap pada mereka memberi senyum canggung.

"Hehehe, ha-hai saya murid baru di kelas ini" ucap nya sambil melambaikan tangan patah-patah.

"Buahahhaha, makanya sama Abang tuh harus sopan kena karma langsung" tawa Arga menggelegar saat melihat wajah kikuk adik nya, dengan wajah mengejek dia segera meninggalkan adik nya itu dan menuju ke kelas nya.

Berbeda dengan Arga, Aksa hanya menggelengkan kepala nya maju selangkah di tengah tengah pintu.

"Adik gue, murid baru disini semoga kalian bisa nerima dia dengan baik" ucap nya, lalu pergi setelah menatap Amora yang melotot kan mata nya seolah mengatakan kenapa memperjelas kalau dia adalah adik dari dirinya.

Aksa menggeleng pelan lalu meninggalkan adik nya itu. Setelah kepergian Aksa Amora semakin kikuk di depan sana.

"Sini kamu duduk sama aku aja" celetuk seorang gadis mungil dengan wajah baby face dengan wajah ceria nya.

"Iya Lo santai aja, kita semua ga gigit" ucap satu laki-laki dengan kulit sawo matang yang memberi kesan manis pada dirinya.

Saat akan melangkah kan kaki "Ehhh kenalin dulu dong nama lo, baru boleh duduk. Sekalian kita kenalan aja mumpung jamkos sekarang" ucap satu perempuan dengan rambut yang ujung di curly.

Amor?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang